5.LIMA

622 114 51
                                    

"Assalamualaikum mah Raina pulang yuhuuu" teriak Raina.

"Waalaikumsalam, kamu tuh kebiasaan ya kalau dirumah suka teriak teriak inget Raina ini rumah bukan hutan" nasehat Annes.

"Hehe iya mah maaf" jawab raina.

"Ya udah mah Raina ke atas dulu ya mau bersih bersih dulu gerah nih" izin Raina sambil pergi meninggalkan Annes.

*Dikamar Raina

"Hemm akhirnya bisa rebahan lagi" katanya sambil tiduran di kasurnya.

"Ehh tadi tuh kenapa ya Vian jadi baik gitu ke gue, ehh kenapa dah gue malah mikirin balok es gak penting amat mending mandi aja biar kecantikan gue ini bertambah hehe" oceh Raina.
Kemudian dengan kecepatan kilat Raina masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri.

10 menit kemudian...

Raina keluar dari kamar mandi dengan memakai kaos polos berwarna hitam dan hot pants yang pas di tubuhnya.
Tak lupa dengan rambut yang dicepol asal asalan itu namun malah membuat Raina makin cantik.

"Aduh gue kok cantik benar ya, manis banget lagi aduhh jadi terharu" oceh Raina didepan cermin kamarnya.

Tok...tok...tok...

"Raina sayang turun yuk mamah beliin bakso ni, cepet turun takut baksonya dimakan dogi" seru Annes dari balik pintu.

"Iya mah bentar lagi Raina turun kok" jawabnya dari dalam.

"Ya udah baksonya di meja makan ya mamah mau ke kebun belakang dulu"

"Iya mah" jawab Raina lagi.

Setelah selesai dengan acara siap siapnya Raina turun untuk menyantap makanan favoritnya itu.

"Ehh dogi udah makan belom hemm?" tanya Raina pada dogi yang sedang tiduran di sofa ruang tvnya.

"Meongg"

"Luhh kok belum makan sih? Emangnya mamah ngga ngasih makan kamu yah?" tanya Raina lagi dengan mengelus pucuk kepala dogi.

"Meongg meongg"

"Iyah aku ngrti kok kamu pasti laper ya, tapi maaf ya dogi aku cuma punya bakso satu doang jadi kamu nggak aku kasih, kamu makan ikan tetangga aja sana"

Tak disangka si dogi malah beneran pergi, mungkin dianya mau nyolong ikan tetangga.

"Hahaha dasar dogi malah mau nyolong beneran" tawa Raina terpingkal pingkal.

"Apaan dah dek gila lo ya ketawa sendiri gini" kata Anjas dari belakang sofa yang diduduki Raina.

"Allohhuakbar alloh maha besar amin, aduh abang mah sukanya gitu ngagetin aja kalo gue jantungan terus mati muda gimana, coba gimana?" oceh Raina kesal pada Anjas.

"Ya malah bagus dong lo jantungan gue seneng hahaha" canda Anjas sambil berjalan kekamarnya.

"Anjirr dasar abang gila adeknya jantungan kok seneng" kesal Raina sambil berlari menghampiri Anjas dan memukul pundaknya.

"Aduh duh duhh udah dek ihh sakit nih tadikan becanda" ucap Anjas.

"Tapi becandanya gak lucu bang" protes Raina.

"Iya iya abang minta maaf ya, ehh Cia mana nih tumben ngga ada" tanya Anjas sambil melanjutkan jalan ya yang tadi sempat tertunda.

"Paling lagi sama mamah ditaman belakang" jawab Raina sambil terus mengikuti Anjas dari belakang.

"Lo ngapain dah ngikutin gue dek?" tanya Anjas.

"Gue mau cruhat nih bang" jawab Raina dengan menundukan kepalanya.

"Tumben lo mau curhat kenapa?" tanya Anjas lagi karena penasaran, sebelumnya Raina tidak pernah curhat padanya melainkan pada Annes mamahnya.

"Adadeh ntar lo juga tau bang" jawab Raina sambil pergi ke kamarnya.

                            🍁🍁🍁

Dimalam hari keluarga Mahendra selalu melakukan makan bersama dan dilanjutkan dengan berkumpul bersama menceritakan keseharianya.
Walau Renal, ayah mereka sibuk bekerja namun beliau selalu meluangkan waktu untuk keluarganya. Baginya tidak ada waktu yang berharga selain berkumpul dengan anak dan istri istrinya.
Ehh ke balik maksudnya dengan istri dan anak anaknya😂

"Yah Raina sebel deh hari ini" keluh Raina pada sang ayah sambil bergelantungan manja di tangan kanan ayahnya, sedangkan di tangan kirinya ada Cia.

"Sebel kenapa hem?" tanya Renal.

"Tadi pas pulang sekolah bang Anjas ngga nganterin Rain pulang, jadi tapi Rain pulang dianter cowok nyebelin yah" jelasnya panjang lebar.

"Cowok nyebelin siapa dek? dihh adek gue ini lagi kesemsem rupanya, anak mana dek? sekolah mana?  Hahaha adek gue lagi berbunga bunga" ledek Anjas.

"Apaan dah bang ini tuh beneran dia nyebelin banget, dia tuh anak baru disekolah dan parahnya lagi sekelas sama gue dan---"

"Tuhh kan bener mungkin dia tuh jodoh lo dek, ati ati aja ntar lo kesemsem beneran ama dia hahaha" potong Anjas terus saja meledek adiknya itu hingga wajahnya merah padam karena saking kesalnya.

"Abanggg!" teriak Raina karena kesal.

"Udah udah jangan berantem gitu dong, diminum susunya terus langsung tidur besok sekolah kan" lerai Annes sambil meletekan nampan berisi susu untuk anak anaknya.

"Iya mah siapp" seru ketiga anaknya kompak.

Setelah mereka sudah selesai meminum susunya, mereka langsung pergi kekamarnya masing masing.

"Good night mah, yah" seru Raina, Anjas dan Cia bersamaan.

"Good night too anak anak mamah" jawab Annes.

"Anak ayah juga kali mah" protes Renal pada istrinya.

"Iya iya anak kita" jawab Annes lagi dengan senyuman.

Mereka semua sudah berada di kamarnya masing masing, namun tiba tiba pintu kamar Raina diketuk oleh seseorang.

"Kak Rain Cia numpang tidur dong sehari aja" teriak Cia didepan kamar Raina tanpa memperdulikan suaranya yang membuat penghuni rumah terganggu.

"Iya ntar" seru Raina dari dalam kamar.

"Gih masuk Ci dah ngantuk nih gue" katanya sambil berjalan ke kasurnya.

"Iya iya sabar napa kak" kata Cia pada kakaknya itu.

Akhirnya malam ini Cia tidur dikamar Raina.
Di tengah malam tiba tiba Raina merasakan ada sesuatu yang berat menimpa perutnya.
Dengan segera dia membuka matanya untuk memastikan apa yang menindih perutnya itu.
Dan ternyata yang menindih perutnya adalah kaki Cia.
Cia tertidur dengan posisi yang tidak selayaknya, dimana kakinya diperut Raina dan kepalanya disisi kiri kasurnya.

Untung adek, kalo bukan dah tak buang lo Ci_batin Raina.


Halo hay halo👋

Makasih yang udah setia mbaca cerita aku😍
Maaf ya kalau ceritanya belum memuaskan,tapi aku udah usaha kok😊

Babay👋
Sampai jumpa di Part selanjutnya yah😄

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang