#8

17 2 0
                                    

Keesokan hari nya Zara tercengang di depan rumahnya saat ia melihat Azkar dengan motor kesayangannya sudah berdiri disana. Ia bahkan harus merelakan waktu sarapannya karena terlalu malu untuk membiarkan Azkar tetap berdiri di depan rumahnya seperti penagih hutang..

“ mulai besok jangan jemput-jemput gue lagi, ngerti lo?? ini pertama dan terakhir kalinya lo dateng ke rumah gue” setelah mengehentakkan kakinya dengan cukup keras, Zara pergi meninggalkan Azkar yang masih sibuk memarkirkan sepeda motornya.

“ wei bro, lo berangkat sama si Zara ya?” Ray memukul pundak Azkar dengan sedikit keras hingga Azkar hampir saja ingin melayangkan pukulannya ke arah Ray.

“ lo serius sama Zara?” Azkar menatap willy yang sedang menunggu jawaban yang kira-kira akan keluar dari mulutnya.

“ iya” setelah merasa lelah meladeni teman-temannya, Azkar pergi sambil menenteng tas nya. Sedangkan willy yang berada jauh di belakangnya menggertakkan giginya. Jika saja ia lebih cepat dari Azkar mungkin pagi ini gadis itu sudah akan keluar dari mobilnya.

Zara sedang sibuk mengerjakan PR nya saat ia melihat Aura mendatanginya dengan wajah yang amat khawatir.

“ lo pacaran sama kak Azkar??” Zara menaikkan alis nya sebelah tanda ia tidak mengerti,

“ lo sama kak Azkar pacaran??” Aura kembali mengulangi pertanyaannya, dan seketika mata Zara membulat mendengar pertanyaan Aura.

“ dari mana lo tau?” Zara hampir sedikit berteriak,

“ jadi emang iya??”

“ enggak, gue bakalan jelasin sama lo. Tapi kasi tau dulu sama gue, lo tau darimana??” kali ini Zara benar-benar emosi,

“ gue liat di insta sotry nya kak Ray, dan disana dia ngucepin selamat buat lo sama kak Azkar. Dia bahkan nge tag kalian berdua, terus disana ada foto lo sama kak Azkar yang naik motor berdua, yah agak nge blur sih fotonya.” Aura menjelaskan dengan panjang lebar, Zara yang mendengar penuturan Aura dengan cepat merogoh sakunya dan mengeluarkan hp nya. Benar saja, seperti yang dikatakan Aura. Dengan agak tergesa-gesa Zara mencari nomor Azkar dan meleleponnya.

“ hallo , lo dimana??” Zara langsung saja melontarkan pertanyaan,

“....”

“ gue nanya lo dimana, susah banget mau jawab??”

“.....”

“ gue harus ngomong sama lo”

“.....”

“ lo tunggu gue disana yah”

“......” 

Zara langsung saja mematikan hp nya dan menarikk paksa tangan Aura. Mereka pergi ke kantin, tempat dimana Azkar dan teman-temannya biasa nongkrong.

“ maksud lo apa hah?” Zara melemparkan hp nya tepat di depan Ray, kali ini gadis berambut hitam ini bukannya memarahi Azkar tetapi memrahi Ray.

“ apaan sih cewe cantik??” Azkar menatap tajam ke arah Ray, seperti siap-siap menelan Ray hidup-hidup, “ hehe bercanda bos,” lanjutnya.

“ hapus sekarang!” teriak Zara,

“ Tap-“ baru saja Ray hendak protes, suara Azkar mengurungkan niatnya,

“ hapus” walaupun singkat, namun kata-kata itu sangat berefek pada Ray

Merasa lega karena masalahnya selesai, Zara berniat pergi namun langkahnya terhenti saat Azkar tiba-tiba mencekal pergelangan tangannya. Setelah memberi tanda pada teman-temannya, kedua orang tersebut meninggalkan kantin. Azkar terus menarik paksa Zara sampai ke kolam renang sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I love U Mr.ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang