aku bukan teroris

11 1 0
                                    

"Jika kamu benci sama aku, maka hinalah aku jangan cadarku.karena cadarku adalah harga diriku."

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen yaa

💕💕💕💕💕💕💕💕

Remang remang sinar matahari masuk melalui celah celah jendela.
Pagi ini aquilla sudah siap dengan seragam sekolahnya dan sehelai kain yang selalu menghindarkan ia dari kemaksiatan.

Duduk dipinggir halte, apa lagi yang dilakukan kalau bukan nunggu sang penyelamat menuju sekolah yaitu angkot Pak Mang.
Tiba tiba ada anak kecil yang terjatuh karena tali sepatunya lepas.

"Aduhh sakit banget. Beldalah lagi". Ucap anak kecil sambil memeganggi lututnya yang berdarah.

"Astagfirulloh, adik ayo kakak bantu".
Ucap aquilla sambil berusaha menggapai anak kecil. Namun sebelum tangan lentiknya menyentuh bahu anak kecil dirinya jatuh keselokan akibat seorang ibu dengan pakaian yang ketat.

"Dasar teroris. Lo mau bunuh anak gue." Sentak sang ibu sambil menggendong anaknya.

"Awas ibu ada telolis. Ayo kita pelgi nanti kita dibunuh." Adu sang anak dengan derai air mata

"Penampilan sok alim. Tapi hati pelacur." Ucap wanita yang duduk sedari tadi disamping aquilla.

"Paan muka sok ditutup tutup i. Mau nutupi muka lo yang jelek."
Sela ibu tadi

"Maaf bu. Jika kalian mau menghina saya silakan. Namun jangan pernah menghina cadar saya. Karena cadar saya adalah harga diri saya." Bela aquilla sambil bangkit dari selokan

"Lo bilang harga diri. Pelacur jaman gini masih punya harga diri? Berapasih harga diri lo itu?" Tantang gadis dengan baju yang diatas paha. Sambil menarik jilbab dan cadar aquilla yang sudah bercak bercak kecoklatan.

"Astagfirulloh, jangan mbk.. jangan.. akhhh."
Tangis aquilla pun pecah berbarengan dengan jambakan dirambutnya yang sangat kuat.

"Stoppppp". Suara bariton yang cukup lantang dan keras. Tiba tiba menarik tangan wanita itu dan menghempaskannya.

"Apaan sih lo. Lo mau jadi pahlawan kesiangan." Tanya wanita itu dengan suara yang cukup keras dan telunjuk yang mengarah tepat pada wajah lelaki itu.

"Apa. Lo mau gue laporin ke polisi atas tindakan kekerasan?" Tantang lelaki itu sambil menghempaskan tulunjuk sang wanita.

"Dasar bajingan" ucap sang wanita yang berlalu pergi dan di ikuti oleh ibu dan anak tadi.

"Lo nggak papa, apa yang sakit?" Tanya lelaki itu dengan tangan yang mau nyentuh bahu aquilla. Namun dengan secepat kilat aquilla menghindar.

"Aku nggak papa dan makasih" jawab aquilla sambil menunduk.
Saat lelaki itu mau buka suara keburu angkot Pak mang datang. Aquilla segera naik angkot dan duduk dipojokan.
"Kenapa manik mata itu seakan membawaku untuk menyelami kesedihannya". Ucap Varrel Karlis Curcio nama yang artinya laki laki yang benar,kuat,maskulin, dan sopan.

"Neng udah sampai,ngelamun ajee nih." Ucap pak mang

"Udah sampai ya. Hehehe qila ngak tau pak. Ya udah qilla berangkat dulu." Ucap qilla sambil menyalami pak mang. Qilla emang nggak usah bayar kalau naik angkotnya pak mang (alias gratis seperti cintaku padamu tak usah bayar sewa ea ea😅) karna paksaan dari pak mang.

"Lho lho itu sragam kenapa kok berubah warna?" Tanya pak mang dengan raut penuh selidik

"Tadi qilla jatuh diselokan pak mang. Tapi tak apa apa. " jawab qilla

the puzzle of lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang