A

869 85 11
                                    

A/n: Cerita ini adalah sekuel ke 2 dari *Another Body*.
Bagi pembaca baru, author sarankan untuk membaca Season 1 terlebih dahulu supaya ga bingung dengan jalan ceritanya.

Buat pembaca setia, ini adalah cerita yang author dedikasikan untuk kalian.

Love you so much! 😘😘😘

*//*

Terlalu banyak minum air putih hingga rasanya ingin muntah.

Itulah yang saat ini Kakashi rasakan. Terlebih sudah 20 jam dirinya tidak memakan apapun. Masalahnya bukan skill atau kemampuan sang ninja elit yang tidak mumpuni. Bukan.

Ia kehabisan pil makanan yang seharusnya cukup untuk 20 hari sejak kepergiannya dari Konoha. Masalahnya, ini sudah hari ke 23 dan ia terdampar disebuah daratan gersang tanpa tumbuhan atau binatang yang bisa ia santap untuk mengisi perutnya yang sedari tadi bersautan minta diisi.

Air.
Dia hanya memiliki sebotol air diransel, tidak ada apapun disana selain baju ganti dan peralatan ninja.

Pada akhirnya Kakashi hanya mampu menghela nafas. Seandainya saja ada jutsu yang bisa mengeluarkan makanan enak seperti suiton yang bisa ia gunakan untuk mengisi botol minumnya dengan air.

Lapar.

Sangat.

Tentu saja.

"Ada apa dengan desa ini?" Netranya menatap sekeliling. Tanah yang tandus, bahkan cenderung kering dan retak dibeberapa sisi bagian. Debu berterbangan saat udara panas berhembus. Pohon besar yang ada diujung sana bahkan tinggal ranting kering yang batangnya mengelupas dan bisa terbakar kapan saja dengan sedikit sulutan api.

Lagi, dengan dahi yang sedikit berkerut diantara kedua alis, ia memperhatikan beberapa gubug yang mungkin bisa hancur jika hujan melanda. Tapi sayang, desa tersebut jauh dari air dan tumbuhan.

Langit begitu terik, mengalahkan mendung yang mungkin tengah bersembunyi dibelahan bumi lain.

Seorang pria tua berjalan dengan tubuh yang bungkuk karena usia. Kakashi mendekat, bertanya pada kakek tua dengan rambut putih, wajah keriput dan kain yang usang. Kakashi ragu kain yang dipakai kakek itu berwarna putih, krem atau coklat muda?

"Apa yang terjadi dengan desa ini?"

Pria tua yang semula berjalan dengan raut wajah serius sampai wajahnya yang keriput berkerut lagi, menambah jumlah lipatan diwajah, berhenti dengan tongkat yang bergetar, mendongak kemudian sedikit memiringkan kepala dengan mata menyipit.

Buram, matanya tak bisa melihat dengan jelas siapa yang ada dihadapannya. Maklum saja, usianya mungkin sudah hampir kepala 7. Ia terus menatap lekat pada Kakashi.

"Oh! Anak muda!" Wajah kakek itu seketika berubah. Raut bahagia seperti mendapatkan anugrah dari Kami-sama.

Mencurigakan.

Tidak, Kakashi tidak berhak curiga. Bisa saja karena tidak ada pengunjung yang datang kesana, atau bisa jadi si kakek teringat masa muda saat melihatnya.

"Kau benar-benar gagah seperti yang diramalkan. Ayo-ayo, ikut aku. Kita akan mendapatkan apapun yang kita mau."
Kakek itu menarik lengan Kakashi. Sampai pria bersurai perak itu mampu merasakan tulang yang langsung bersentuhan dengan kulitnya.

'Dia pasti kelaparan, tidak ada daging tersisa ditubuhnya. Semua terlihat seperti tulang yang langsung terbungkus kulit.'
Kakashi diam mengikuti si kakek tua yang berjalan dengan sangat pelan. Sampai rasanya ia ingin menggendong kakek tua itu agar bisa cepat sampai tujuan.

ANOTHER BODY SEASON 2 [ F I N ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang