6. Hana

939 191 32
                                    

"Tunggu. Ikutlah bersamaku, dan kau akan tahu apa yang aku maksud. Setelah ini aku tidak akan mengganggumu lagi. Anggap saja aku meminta satu hari yang kau janjikan itu."

Sejak keluar dari butik, Shin hye hanya diam. Dia hanya menatap makanannya sembari memegang sendok, tidak berniat untuk menyantap makanan tersebut. Perkataan Yong hwa masih terngiang-ngiang, masih bisa dia dengar sampai saat ini.

"Sebenarnya ada apa antara kalian berdua? Kau harus memberitahuku Shin hye. Aku merasa ini bukanlah dirimu."Akhirnya Nami memecahkan kesunyian dan menyadarkan Shin hye dari pikirannya.

Shin hye menatap Nami."Aku tidak tahu. Sejak bertemu dengannya, aku merasa sangat aneh. Dia juga selalu berkata aneh dan membuat kesal. Ini seperti dia sengaja melakukannya."

"Apa?"

Shin hye nampak berpikir sembari mengingat-ingat lagi perkataan Yong hwa tempo hari."Dia bilang kalau dia terganggu dengan wajahku. Bahkan saat pertama kali kami bertemu, dia memastikan apakah aku benar putri tuan Park? Bukankah itu aneh? Memangnya ada dengan wajahku?"

Nami juga nampak berpikir kenapa Yong hwa merasa terganggu dengan wajah Shin hye. Apa maksud Yong hwa adalah dia menyukai wajah Shin hye yang terbilang cantik? Seperti layaknya pria-pria pada umumnya. Pria mana yang tidak jatuh hati melihat Shin hye. Atau mungkin, Keanu benar-benar merasa terganggu dengan wajah Shin hye dan mungkin dia punya alasan untuk itu.

"Mungkin maksudnya adalah dia menyukaimu, itu normal. Tapi kemungkinan lain dia merasa terganggu, bisa saja itu benar dan mungkin ada alasannya Shin hye. Lalu, apa yang kalian bicarakan tadi?"

"Dia memintaku untuk ikut bersamanya."

"Apa? Lalu kau setuju?"

"Tidak. Aku belum mengatakan apapun."

"Apa dia mengatakan alasan memintamu untuk ikut dengannya?"

"Ya. Dia bilang, aku akan tahu apa yang dia maksud. Tapi, Nami... yang membuatku penasaran adalah wajahku. Kenapa dia berkata seperti itu?"

"Jika kau penasaran, kau harus ikut dengannya."

Shin hye menatap serius Nami."Kau yakin?"

"Yaa, tentu saja. Kau juga tidak mau dia terus mengganggumu, kan. Apa lagi setelah insiden tadi, jangan sampai kau tertimpa gosip."

"Aku bilang itu tidak akan terjadi."Ujar Shin hye menggeleng-gelengkan kepalanya dan mulai menyantap makananya.

"Aku harap juga begitu."


***

Rumah Keluarga Park

"Sayang, kau sudah datang."Sambut ibu Shin hye dengan suara riang serta memberikan ciuman lembut dipipi Shin hye.

"Weekend bu."

"Oh iyaa... ayo, masuk. Apa yang kau bawa?"Tanya ibu Shin hye saat melihat Shin hye membawa paper bag.

"Jas ayah, aku belikan yang berkancing."

"Wah... beneran? Coba ibu lihat."Ibu Shin hye mengambil paper bag dari Shin hye dan membawanya ke dalam sembari memanggil suaminya.

Shin hye pun mengikuti ibunya masuk ke dalam. Dia masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti baju. Shin hye menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dan memejamkan matanya sebentar. Rasanya lelah sekali, banyak yang dia pikirakan akhir-akhir ini. Semuanya begitu mengganggu pikirannya sehingga membuatnya tidak tenang.

"Shin hye ... ayo keluar."Panggil ibu Shin hye dari luar. Mendengar suara ibunya, Shin hye langsung membuka mata sembari menghela napas Lelah.

"CEO H&S bagaimana kabarmu?"Tanya ayah Shin hye seraya meledek putrinya itu.

Cold Princess & The Actor (Stop)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang