Semua berjalan dengan semestinya, hari berlalu seperti biasanya. Setiap hari berita silih berganti, yang membuat semua orang sering membicarakannya dan menjadi bahan untuk bergosip. Tapi setidaknya gosip itu telah berlalu dan mungkin saja telah dilupakan.
Yong hwa tersenyum tipis saat membaca sebuah artikel dan lagi-lagi itu tentang dirinya. Bukan hanya prestasi yang menjadi topik berita tapi lagi-lagi dia dikaitkan dengan lawan mainnya. Siapa lagi kalau bukan Bae suzy. Lihat saja, bahkan media berhasil menangkap dirinya sedang bersama dengan Suzy. Pertemuan mereka bukanlah sebuah rencana yang dijanjikan, melainkan mereka tidak sengaja bertemu saat berada di sebuah konser.
Suzy datang bersama teman-temannya sedangkan dia datang bersama dengan Jung shin dan ini bukanlah kesengajaan untuk berkencan. Terkadang Yong hwa sangat muak dengan berita-berita yang selalu mengangkat namanya dalam sebuah gosip kencan. Dia akan lebih senang dan meresa diapresiasi jika media menulis berita tentang prestasinya bukan tentang wanita.
Banyak artikel yang dimuat, salah satunya juga tentang penyanyi solo Lee jong hyun yang kini satu perusahaan dengannya. Kabarnya juga Lee jong hyun akan merilis lagu terbaru bertemakan cinta.
“Kau sudah siap? Ayo pergi nanti terlambat.”Ajak Jong hyun sekaligus menyadarkan Yong hwa. Hari ini Yong hwa ada event produk pakaian dimana dia menjadi brand ambasadornya.
“Hah!! Aku mulai muak!!”Tiba-tiba saja Yong hwa berkata seperti itu dan membuat Jung shin bingung dengan perkataannya.
“Kenapa? Apa yang kau maksud?”Tanya Jung shin tidak mengerti.
“Terkadang aku merasa lelah menjadi selebriti. Memang benar, gosip dan skandal sudah seperti makanan sehari-hari. Tapi, ada kalanya juga hati ini lelah dan pikiran ini menjadi pecah. Sungguh aku benar-benar lelah dengan mereka. Bagaimana jika aku berhenti saja?”
Mendengar ucapan ngawur Yong hwa, Jung shin segera menyadarkan Yong hwa. Menepuk pundaknya sampai Yong hwa menatapnya. Jung shin mengerti, Yong hwa jugalah manusia. Hanya statusnya saja yang berbeda dengan yang lainnya. Dia seorang selebiti yang setiap gerak geriknya selalu menjadi perhatian publik. Jung shin tahu selama ini Yong hwa sudah berusaha sangat keras, menjaga image, karir, bahkan kehidupan pribadinya. Dia tidak menyalahkan Yong hwa jika Yong hwa merasa lelah dan meresa mungkin saja dia ingin berhenti.
“Apapun yang kau pikirkan, aku tahu itu adalah kelelahanmu. Bukan hanya kau yang merasakannya, semua orang dalam industri ini pun merasakan apa yang saat ini kau rasakan. Gosip, skandal, prestasi, bahkan sampai kehidupan pribadi tidak akan pernah luput dari pandangan publik. Tapi itu semua balik lagi kepada sang seniman, apakah dia mampu untuk bertahan atau menyerah?”
Yong hwa tersenyum tipis mendengar perkataan Jung shin.”Sudahlah, aku hanya bergurau saja.”
“Tapi kau sungguh ingin berhenti?”
Yong hwa beranjak berdiri, menatap Jung shin dengan senyuman tipis.”Tidak. Ayo jalan, aku tidak ingin fans-fansku menunggu.”
Setelahnya Jung shin menjadi tidak mengerti dengan Yong hwa, tapi dia merasa lega setidaknya Yong hwa tidak bersungguh-sungguh mengatakan itu.
Lagi dan lagi seperti sebuah kebetulan yang terus terjadi berhari-hari, dua orang ini selalu bertemu. Tapi pertemuan mereka hanya sebatas sapaan semata, dan setelahnya mereka akan berlalu seperti yang lainnya. Sebenarnya, memang ini yang diinginkan Shin hye tapi kenapa rasanya aneh yaa.
Mereka memang tidak bicara saat bertemu di luar, tapi berbeda jika mereka bertemu di rumah. Yaa, itu karena ibu Yong hwa sering kali meminta Shin hye untuk datang berkunjung dan juga ibu Shin hye selalu menyuruh dirinya untuk berkunjung kesana. Ke dua ibu itu justru sering berbicara dan pergi bersama tanpa dia.
