10. Pindah

174 16 0
                                    

Sekarang Hinata membereskan rumah sewanya. Ia masih ada 9 bulan lagi. Sayangnya ia salah perkiraan, dia tak menyangka bahwa ia akan meninggalkan kota ini dengan cepat.

Setelah mengambil sisa uang sewa rumahnya dan dipotong 1000 dolar untuk pembatalan. Uang yang ia terima sejumlah 8.000 dolar.

Hinata sudah menyiapkan tiket pesawat untuk pergi ke kota B, dia memilih penerbangan di sore hari, dan telah memesan Hotel terdekat untuk tinggal sementara waktu.

"Ah, semuannya sudah disimpan dalam ruang ajaib, sekarang tinggal bawa tas dan koper untuk berpergian." Ucap Hinata ketika dia berjalan menyeret kopernya. Semua peralatan yang ia beli sudah ia masukan kedalam ruangan ajaibnya. Dan agar tidak membuat orang lain curiga, dia sudah mengirim beberapa barang ke asrama sekolah barunya.

Ketika dia keluar rumah sewaannya, dia melihat pemilik rumah, Hinata menyapanya.

"Hallo bibi, apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya Hinata setelah menyapa bibi pemilik tempat sewaan.

"Apa kau sudah berkemas? Dan apa semuannya sudah dibereskan?" Tanya bibi pemilik, dia tidak bermaksud jahat, khawatir bahwa gadis ini perlu bantuannya untuk mengemas atau membawa barang-barangnya.

"Sudah, aku sudah mengirim sisanya ke gedung asrama dan barang-barang dirumah sudah dikirim kerumah orang tua ku bibi." Ucap Hinata berbohon dengan wajah lurus, seolah-olah ucapannya itu benar.

Lagi pula, beberapa hari yang lalu ia sengaja mengirim paket dari rumah tidak disembunyikan, jadi tidak akan mencurigakan saat pemilik rumah melihat tidak ada barang dirumah sewaannya.

"Ah, kalau begitu, bagus lah. Apa sekarang akan berangkat?" Tanya bibi pemilik, melihat Hinata sudah siap  membawa koper dan tas miliknya.

"Iya, penerbangan jam 3 sore jadi masih ada waktu 4 jam, saya akan belanja untuk oleh-oleh disana." Ucap Hinata, setelah berbincang-bincang sebentar, Hinata menyerahkan kunci rumah sewaannya dan meninggalkan bibi pemilik dengan senyum.

Melihat penerbangannya masih lama, Hinata berjalan kearah penjual makanan daerah kotanya ini.

Dia akan membawa makanan untuk dibagi kepada teman-teman barunya nanti diasramah.

Sekolah yang akan Hinata datangi adalah sekolah terbaik. Memiliki Fasilitas berstandar Internasional, sehingga untuk lulusan sekolah B City adalah lulusan terbaik, yang akan diterima di universitar 99%, Jadi banyak orang tua siswa ingin memasukan anak-anak mereka kesekolahan ini. Bahkan bagi orang tua yang kaya, mereka akan membayar banyak untuk masuk kesekolah ini.

Anak orang kaya disini banyak, dan ada yang berprestasi atau hanya mengikuti keinginan orang tua mereka.

####

Setelah mendarat Hinata langsung ke Hotel yang ia pesan, masih ada waktu 3 minggu lagi untuk asrama dibuka, tapi dia memilih tiba lebih awal.

Dari ingatannya dimasa lalu, dia pernah melihat salah satu koran yang dia temukan saat membereskan rumah keluarga angkatnya. Ada koran yang melampirkan nomor undian dikota ini.

Dia ingat nomor lotrenya ada 12 angka, dan nomornya sangat mudah dia ingat karena belakangnya ada nomor 390, jadi dia mudah mengingatnya.

Setelah tiba Hinata mencari supermarket yang menjual lotre, dan Hinata membeli beberapa lembar untuk masing-masing katagori. Dia lupa katagori apa yang akan mengeluarkan hadiah uang 5 juta dolar. Jadi dia membeli total 5 lembar lotre. Dan 2 minggu lagi akan di putar, Hinata akan menunggu apa ia akan beruntung atau lembar kertas ini hanya akan menjadi barang sampah.

Memasukan lertas dalam dompetnya, Hinata membeli makanan ringan untuk dimakan saat malam hari.

Dia akan mencari rumah disini. Karena dimasa depan, harga rumah disini akan melonjak naik terus menerus. Dia ingin membeli saat murah, lagi pula ditangannya ada 5 juta lebih, dia akan meng investasikan membeli tanah yang kelak menjadi kota besar. Saat ini masih belum ada yang tau, bahwa kota ini akan berubah menjadi kota termakmur ke 3 di negri ini.

RebirthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang