•{WM? - Lima🌵}

20 1 0
                                    

Lagi rajin nulis, sehari update 3 kali.
Okay semoga suka dan kenyang.
------

Kenapa suka senja?
Yang indahnya cuma sementara.
🎈Anggita Carlina.

-----

"Mas Budi," teriak Anggi. Dia baru saja nyampe di halaman Panti asuhan pelita. Dan belari menghampiri rombongan yang lain.

"Tumben gak mau di jemput salah satu diantara kita, kenapa?"

"Sengaja. Lagi mau aja naik montor sendiri," jawab Anggi.

"Masih kecil hati-hati bawa montornya apalagi belum punya SIM malau di jalan kenak tilang gimana?"

"Gampang tinggal telepon mas aja, entar Anggi lolos deh," ucap Anggi. "Anggi udah mau 17 tahun ya, enggak kecil lagi," lanjutnya.

Budi mengacak-acak rambut Anggi gemas, "Tetep aja lo tuh bocil."

Dari semua anggota komunitas ini, Anggi-lah yang paling muda diantara yang lain. Kebanyakan anak kuliahan dan ada juga yang udah kerja. Hanya Anggi dan Damar yang masih SMA.

"Kak Putri," panggil Anggi yang membuat sang pemilik nama menoleh.

"Hai Anggi. Apa kabar?" sapa Putri.

"Baik selalu."

"Yang lain kemana kak?" lanjut Anggi bertanya.

"Udah di dalem. Ayok masuk," ajak Putri. Anggi mengangguk dan berjalan memasuki panti.

Kegiatan di dalam panti adalah membantu pengurus panti, ikut nyumbang, membagikan mainan dan makanan gratis untuk adik-adik panti.

Dan sekarang di halaman panti, anak laki-laki sedang bermain sepak bola bersama anak panti. Anggi bersandar di bawah pohon mangga sembari mengikat rambutnya. Tadi dia baru selesai membagikan mainan kepada anak panti, dan ya mereka anak-anak pasti berebut mainan. Dengan sabar Anggi menengahi anak-anak tersebut.

"Nih pake aja dek," Putri meminjamkan kipas portable mini miliknya.

"Makasih kak."

Putri duduk di samping Anggi. "Mau kuliah dimana nanti lo, dek?"

"Entahlah kak. Tapi aku mau cari beasiswa ke luar negeri."

"Oh. Nanti gue bantu cari info beasiswa itu, temen gue banyak yang mau daftar gituan," ucap Putri.

"Kakak baik banget, makasih ya."

"Sama-sama. Lo tuh udah kayak adik buat kita semua."

Anggi terkekeh kecil, "Gue emang masih imut sih kak."

Ponsel Anggi berdering, membuatnya merogoh saku dan melihat id call panggilannya.

"Aduh, ini anak telepon lagi," gumannya.

"Kenapa gak diangkat dek?"

Anggi mematikan teleponnya, "Males. Gak penting juga ini."

Why Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang