•{WM? - Enam🌵}

13 1 0
                                    

Lagi pingin aja nulis cerita Anggi.
Dan tiap selesai nulis emang langsung suka publis gak suka draf lama-lama gitu.

Ini bukan waktu update seperti jadwal, tapi gak papa.

Selamat membaca❤
-----

Jangan egois,
ada  perasaan yang harus di jaga.

🎈 Anggita Carlina.

-----

Pukul 7 malam Anggi baru saja pulang. Dia mengerutkan dahinya karena ada sebuah mobil yang behenti di depan pekarangan rumahnya. Tampaknya ada tamu Bundanya.

"Assalamualikum," ucap Anggi memasuki rumah.

"Waalaikumsalam," jawab sang Bunda beserta tamunya.

"Kenapa baru pulang? kemana aja seharian ini?"

"Maaf bun, Anggi pergi sama temen," jawab Anggi.

"Sampe lupa waktu?"

Anggi menunduk dan terdiam, dia udah menduga hal ini akan terjadi. Bunda akan marah padanya jika pulang telat.

"Udah jangan di marahin namanya juga remaja pasti keseruan kumpul sama teman-temannya," ujar sang tamu.

Anggi menoleh kearahnya saat mendapat pembelaan dari tamu Bundanya.

"Saya Bagas, kamu Anggi kan?"

Anggi mengangguk dan menjabat tangan Om Bagas, "Iya."

"Cantik kayak Bundanya."

Anggi mengerutkan dahinya, bukannya tak suka di puji tapi kenapa Om ini malah turut memuji Bundanya.

"Mas bisa aja," ucap sang Bunda tersipu malu. "Kamu masuk dulu gih bersih-bersih badan dulu. Terus pake baju yang bagus kita akan makan malam bersama di luar."

Anggi mengangguk, menuruti perintah Bundanya. Dia masuk ke kamar dan melepas tas selempangnya.

"Tumben banget Bunda kedatangan tamu laki-laki."

Tangannya mengambil bingkai foto di nakas nya. Mengusap foto sang Ayah dengan dirinya. "Jadi kangen Ayah."

"Kakak," panggil Bisma yang masuk ke dalam kamarnya.

"Kenapa dek?" tanya Anggi, dia meletakan kembali bingkai foto dan menghadap sang adik.

"Aku gak mau ikut makan malam sama Om Bagas."

"Kenapa?"

"Emang kakak gak tau?" tanya balik Bagas. Anggi menggeleng pelan.

"Om itu yang bakalan jadi suami Bunda. Aku gak mau Bunda nikah lagi, Ayah aku cuma satu dan gak bisa di ganti."

Anggi membuka mulutnya dengan ucapan sang adik. Dia terkejut, karena dia tak mengetauhi hal ini selama ini. Ya mungkin karena dia jarang di rumah karena aktivitasnya di luar sangat padat.

"Kamu tau dari mana?"

"Om Bagas sendiri yang bilang. Ini kali kedua dia kesini, aku sungguh tak suka dengan Om itu," jawab Bisma.

Bisma, adiknya itu kelas 7 Sekolah Menengah Pertama, usia mereka berbeda 4 tahun. Dia juga masih labil dan keras kepala.

"Kenapa kamu gak cerita sama kakak?"

"Kakak sibuk, sering pulang telat dan tiap selesai makan malam kakak masuk kamar buat belajar setelah itu tidur. Tiap kali aku masuk kamar kakak, kakak udah tidur pulas," ujar Bisma.

Why Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang