Musim panas tahun ini mencapai puncaknya. Tingkat keprofesionalan Park Woojin tidak bisa diremehkan.
Selalu semangat akan sesuatu yang membuatnya senang. Berbagai keperluan menginap di hutan telah tertata 2 hari yang lalu.
Menuju bandara yang penuh dengan penggemar dengan kameranya. Sudah lama menerima situasi seperti ini, tapi mulut kecilnya masih saja terkagum-kagum. lautan manusia memandangnya, memanggil namanya.
Senang, tapi juga malu yang dirasa. Mata elangnya tak berhenti melihat disekelilingnya, tepat sebelum lambaian tangan kecil menyapa matanya.
Kang Mina.
Memori berjalan di kepala, sedikit merasa kejam mengenai penghapusan sepihak kontak dan merasa bersalah dengan jihoon meningat kesalahannya dulu. Oh woojin. Ia belum memberi tahu kepada kekasihnya bahwa ia bekerja dengan mina.
Tentu saja rasa canggung meraja. sesekali tersenyum membalas senyuman cantik gadis itu.
"Hai.." suara lembutnya langsung ke telinga. Mata cantiknya memandang tepat di mata, melukis senyum yang tak berhenti sekejap.
"Bagaimana kabarmu Mina-ssi"
Memposisikan tubuh tegapnya di samping gadis itu, mengambil posisi seperti itu termasuk dalam kesopanan bukan.
"Baik. lama tak berjumpa, kau semakin tampan woojin-ssi" mata yang menyipit mengulas senyum dibibirnya, dengan pipi sedikit mengembung.
Akhh.. Park Jihoonn.. dimana kau
Tersenyum canggung dengan menganggukkan kepala sebagai penghormatan atas ucapan gadis itu
"Kau terlihat kaku sekali. Lihatlah banyak sekali penggemarmu".
Park Woojin menolehkan pandangan menuju ratusan pasang mata yang menatap dirinya dengan teriakan memanggil namanya. tersenyum malu.Para bintamg tamu acara itu satu persatu datang dan park woojin berkesempatan meninggalkan mina dengan menyapa lainnya.
Setelah pengurusan penerbangan sudah selesai, perjalanan menuju thailand dimulai. Para penumpang memasuki maskapai sesuai dengan tiket yang dibawa.
tunggu.
apa??
bersebelahan dengan Kang Mina??
Mata cantiknya menatap harap salah satu bulatan terang di luasnya langit hitam.
Sesekali menghembuskan nafas kasar. Entah keraguan ataukah ketakutan didalam mata hitam itu.Apakah dia baik-baik saja?
Apa yang dia lakukan?
Apakah dia makan dengan baik?
Apa yang sedang ia bicarakan dengan Mina?
Lamunannya buyar ketika orang yang didepannya merengut sunyi cukup lama diantara mereka.
"Jangan berfikir yang tidak-tidak. Aku tak suka kesedihan dimatamu. Aku yakin dia baik-baik saja"
Pemuda manis itu tersenyum dan mengangguk. Berharap kekasihnya cepat pulang dan memeluknya.
'Malam ini cukup aku, bulan dan Guan'
Terik matahari panas tepat di atas kepala. Setelah 1 hari untuk istirahat dan rapat tinjauan terakhir dilaksanakan serta pengenalan lokasi hutan yang diyakini sesuai dengan syarat tayangan. Akhirnya shooting dimulai.