Orang Baru

4 1 0
                                    


"jika waktu bisa diulang kembali, aku tetap tidak ingin kembali ke masa lalu dan mengulang segala kesakitan itu"

***

Suasana kelas yang tadinya hening menjadi ricuh sesaat setelah guru yang mengajar beranjak dari kursinya lalu keluar kelas tanpa memberikan tugas, Celesta menoleh karena sedari tadi gadis disampingnya terus saja menatapnya tanpa berkedip.

"kamu kenapa ngeliatin aku kaya gitu?"tanya Celesta

Gadis itu menegakkan badannya tanpa memutuskan pandangan. "lo tuh mirip sama sahabat gue tau, nama lo juga sama tapi dia udah pindah ke Bogor"

"emm.. maaf mungkin cuma mirip"

Gadis itu mengangguk. "eh iya kita belum kenalan secara formal ya, kenalin nama gue Resya Ananda Guntari lo bisa panggil gue Rere"

"namaku Celesta Aghira, panggil aja Celesta"

"tunggu-tunggu, Celesta Aghira Nugroho kan?"

Celesta bingung mengapa Rere bisa mengetahui nama belakangnya, sementara saat perkenalan tadi ia tidak menyebutkan nama tersebut. "kok kamu tau nama belakang aku?"

"ya Allah Tata lo lupa sama gue?, gue Rere temen SD lo yang setiap hari rambutnya dikepang"

Celesta berpikir sebentar sebelum matanya menampakkan keterkejutan. "Rere yang setiap hari nangis kalo diisengin sama geng perosotan komplek sebelah, Rere yang pernah pup di kelas itu?"

Gadis itu mengendus sebal. "yah lo mah ingetnya kejelekan gue doang"

"ih Rere, aku kangen sama kamu, kok kamu berubah banget sih" Mereka berpelukan bagaikan teletabies.

"gue juga kangen sama lo, kapan lo balik ke Bandung?"

"baru kemarin sih"

"ayah lo pindah tugas kesini lagi?"

Celesta menggelengkan kepala. "engga, aku tinggal dirumah nenek sama kakak aku. Orang tuaku masih di Bogor"

"kakak lo yang ganteng itu, waahh pulang kesekolah gue harus main kerumah lo"ucap Rere

"ok ok"

Rere, satu nama yang hampir saja Celesta lupakan. Teman Celesta semasa Sekolah Dasar ini penampilannya sangat berbeda jauh sekali dari terakhir kali mereka bertemu, wajar jika Celesta tidak mengenalinya. Bisa dikatakan Rere adalah teman terdekatnya sebelum pindah dari kota ini, mereka sering menghabiskan waktu bersama di rumah nenek Celesta, Rere yang polos mengatakan ia betah berlama-lama dirumah itu karena ada sosok yang begitu ia kagumi, Nino adalah orangnya.

Setelah berbincang-bincang cukup lama hingga tidak sadar waktu istirahat itnggal 10 menit lagi, akhirnya mereka memutuskan untuk berkeliling area sekolah sebentar.

"nah itu tuh lapangan bola sama basket outdoor, ada sih lapangan indoor tapi jarang dipake"ucap Rere dengan begitu antusias. Celesta hanya mengangguk-angguk sambil melihat sekeliling sampai pandangannya tertuju pada sosok laki-laki yang tadi pagi bertemu dengannya di koridor. Laki-laki itu sedang duduk di pinggir lapangan dengan napas yang sedikit tersenggal, tanpa sadar langkah Celesta terhenti.

"Ta, kok lo berenti? Ayo jalan lagi"

"eh iya ayo"

"lo ngeliatin apa sih?" Rere mengikuti arah pandang Celesta. "oh Nara, ngapain ngeliatin dia? Cinta pada pandangan pertama ya?"

"ih apaan sih, aku tuh tadi ga sengaja noleh aja"

"terus kenapa berenti?"

"itu aku reflek tau, tadi pagi tuh aku ketemu dia terus dia ngatain aku, katanya aku cantik-cantik sombong karena ga mau kenalan sama dia"

KISAHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang