03 : Perayaan

33 10 0
                                    

Rembulan bersinar terang
Menjadi saksi di malam kebahagiaan
Dirimu telah kembali
Tak membiarkan aku merindu sendiri

Kerajaan Zhao sedang sibuk mempersiapkan perayaan untuk malam nanti. Para pelayan berlalu lalang, memasang tirai dan menyiapkan makanan.

Beberapa pelayan selir ikut sibuk menemani tuan mereka. Para pengawal juga sibuk memeriksa tempat, termasuk penjara bawah tanah, tidak mustahil jika kesibukan ini dapat membuat tahanan lebih bebas dari biasanya.

Enam jam sudah berlangsung, seluruh bagian kerajaan di dominasi warna merah. Aula kerajaan dipenuhi keluarga bangsawan dan penduduk biasa. Sungguh, malam ini baik bangsawan ataupun bukan bangsawan mengenakan pakaian yang berkualitas bagus untuk menghormati Raja mereka.

Alunan musik dan para penari menyajikan hiburan untuk tamu juga alkohol yang memabukkan menjadi minuman selamat datang.

Kegembiraan itu harus dihentikan sementara saat salah satu pengawal menyatakan jika Yang Mulia Raja sedang dalam perjalanan menuju aula utama. Tidak satu pun berani menyela, mereka pun ingin melihat sosok raja mereka. Dermawan yang menjadi pemimpin mereka.

Tuk...

Gema sepatu terdengar hingga ke aula utama. Beberapa orang sibuk merapikan pakaian mereka dan menambah kantung wewangian.

"Terima kasih atas kehadiran kalian. Silakan kalian menikmati perjamuan kami dan tidak melewati aturan yang berlaku."

Suara Zhao Li Hua begitu tegas tidak terbantahkan, tidak berniat basa-basi. Hanya ucapan terima kasih dan peringatan. Membuat beberapa kepala keluarga dan beberapa raja dari kerajaan lain berdecak kagum. Bagaimana pun ketegasan Zhao Li Hua tidak diragukan, tetapi meski melihatnya berkali-kali kekaguman tidak akan hilang, bahkan membuat iri hati.

QiHan masih berdiri membiarkan Zhao Li Hua duduk lebih dulu di singgasana.
"Mohon para tamu tidak tersinggung. Ini adalah perayaan, tentu kalian diberi kebebasan selama tidak melewati batas. Silakan menikmati perjamuan sederhana kami," ujar QiHan tersenyum ramah.

"Tidak masalah bukan, kami mengenal Raja kami. Yang Mulia hanya canggung dengan rakyatnya. Tidak ada yang tersinggung, benar bukan?" Salah seorang kepala keluarga mengutarakan pendapatnya yang disetujui oleh semuanya.

"Benar. Mengapa Penasihat QiHan kaku begitu? Aku Yuan Lao dari kerajaan Lao, paham dengan sikap Raja dari kerajaan Zhao ini. Ia bermaksud baik agar perjamuan ini berjalan baik." Semua penduduk menyetujui ucapan Raja Lao.

"Baiklah kalau begitu. Tidak menahan diri namun tetap dalam batasan. Aturan itu ditulis di depan aula utama. Sungguh kerajaan Zhao benar-benar tegas." Raja Rong tersenyum lembut menegaskan jika yang diucapkannya berupa pujian dan bukan penghinaan.

"Sudahi percakapan ini, Raja Zhao telah menyulitkan diri untuk menyelenggarakan perayaan ini. Mari kita menikmati perayaannya. Aku minum arak ini untuk menikmati perayaan Anda, Raja Zhao." Raja Lao mengangkat gelas araknya menghadap Raja Zhao.

Para raja dan penduduk mengikuti, mereka mengangkat gelas arak mereka, "Kami minum, menikmati perayaan yang Anda berikan." 

***

Perayaan belum berakhir, beberapa keluarga memilih pulang ke rumah, namun beberapa masih menikmati perayaan.

"Saudara Zhao, maaf jika Anda sedikit tersinggung."

"Ada apa Saudara Lao?"

"Aku mendengar beberapa bagian dari wilayah Kerajaan Han melakukan pemberontakan, bukankah aneh jika Anda melakukan perayaan sebesar ini," Raja Lao tidak menyembunyikan rasa penasarannya membuat para raja yang berkumpul kagum.

"Bagian Timur sedang diserang oleh sekelompok pemberontak. Aku tidak tahu alasan mereka, tetapi hal itu membuat beberapa penguasa Timur melakukan pemberontakan." Zhao Li Hua mengungkapkan kekhawatirannya.

Raja Shi tersenyum, "Apa Saudara Zhao membutuhkan bantuan dari saudara yang lain?"

"Jika Saudara Zhao membutuhkan bantuan, katakan saja pada kakak tertuamu ini," ujar Raja Dil, sedikitnya melihat kilat di mata Raja Zhao.

"Sekarang aku belum membutuhkannya. Namun jika Aku membutuhkannya, Aku harap para saudara tidak menolakku," ujar Raja Zhao.

"Tentu saja, tidak. Aku, Shi, Lao, Rong, Ming, dan Lan akan membantu, benarkan Saudaraku?" Ucapan Raja Dil disetujui oleh lima Raja yang duduk di sebelahnya.

"Aku lega mendengarnya, Kakak tertua. Terima kasih untuk Kakak dan Adik telah menyempatkan diri hadir di Kerajaanku."

"Tentu aku tidak akan melewatkan perjamuan ini. Siapa yang menolak arak manis ini?" Raja Rong terkekeh.

"Kalian akan menginap di paviliun Han." Raja Zhao mengabaikan candaan Raja Rong.

"Sebelumnya kau mengucapkan terima kasih pada kami, lalu kembali kaku lagi. Ada apa?" Raja Shi menyesap araknya pelan.

"Kalian juga memiliki permasalahan di kerajaan kalian dan masih datang kemari. Bukankah seharusnya kalian akan pulang lebih cepat? Malam ini menginaplah, permaisuri kalian juga pasti lelah menunggu raja mereka tidak kunjung pulang," ujar Raja Zhao membuat para Raja tersenyum senang, menyibakkan kain baju mereka untuk berdiri, mengikuti saran dari Saudara mereka.

"Lain kali aku ingin menanyakan kabar Permaisuri Yu, Saudara Zhao." Ucapan Raja Lan membuat Raja Zhao terdiam kemudian diikuti suara tawa Raja yang lainnya.

TBC

Regards,

Ashira Morishima

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang