Selamat membaca=>
Pagi ini Jimin terbangun sangat pagi dan ketika ia membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah wajah pucat Yoongi yang tepat berada di depan matanya.
"Dia seperti vampir". Batin Jimin.
Jimin terus menatap Yoongi yang masih berlayar didalam mimpinya hingga pergerakan kecil Yoongi membuat Jimin mengalihkan pandangannya.
Yoongi membuka matanya dan melihat wajah Jimin dari samping. Jimin sibuk memandangi langit-langit kamar Yoongi hingga tidak sadar bahwa Yoongi telah menepi dari mimpi.
"Sudah bangun?".
Jimin yang kaget sempat terlonjak hingga dia langsung melihat kearah Yoongi. Gumaman yang Yoongi dapatkan sebagai jawaban.
"Ingin sarapan di kamar atau dibawah?".
"Terserah". Cicitan Jimin membuat Yoongi bangun dari berbaringnya dan menuju kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi.
"Cuci muka mu dulu, setelah itu turun".
Yoongi langsung keluar kamar menuju meja makan. Sedangkan Jimin berjalan ke kamar mandi menuruti perintah Yoongi.
Selesai dari kamar mandi, Jimin langsung turun kebawah menuju meja makan yang telah ada Yoongi dengan sarapan pagi mereka.
Pagi pertama di rumah baru, Jimin mendapatkan sarapan pagi dengan roti bakar dan telur mata sapi dengan segelas susu putih.
"Setelah ini bersiap dan kita akan ke rumah mama min".
Jimin hanya menganggukkan kepala dan setelah itu langsung melanjutkan acara sarapan paginya.
Kini mereka sedang berada di dalam mobil menuju kediaman rumah Min. Dan seperti biasa juga, selama perjalanan hanya keheningan yang menyelimuti mereka.
Setelah sampai tujuan, Jimin dan Yoongi langsung masuk kedalam rumah yang sudah ada mama dan papa min di ruang tamu.
"Ohhh kalian sudah sampai? Duduklah".
Jimin duduk disamping mama min dan Yoongi duduk di samping papa min. Mereka duduk berhadap-hadapan yang terhalang oleh meja kaca di tengah.
"Apa kau baik Jim?".
Mama min bertanya kepada Jimin yang dari tadi hanya menundukkan kepalanya. Dia merasa masih sedikit canggung dengan keluarga barunya.
"Ya". Jimin menjawabnya dengan pelan seperti berbisik pada dirinya sendiri dan untung mama min mendengar itu.
"Ada apa kalian memanggil kami?".
Yoongi mulai bertanya setelah meminum minuman yang telah di sediakan oleh pelayan dirumah mama min.
"Kami hanya ingin memberikan hadiah untuk kalian. Sebuah liburan ke hawai untuk seminggu".
Mama min mengucapkannya dengan penuh semangat hingga membuat Jimin memandang wajah cantik mama min.
"Dan jangan lupa buatkan mama cucu yang banyak". Lanjutnya dengan senyum yang merekah. Membuat Jimin membolakan kedua matanya dan itu sukses membuat gemas papa min yang duduk di seberangnya.
"Aigoo lihat menantuku ini, dia sangat imut dengan mata yang di paksakan membola".
Papa min terkekeh dan di ikuti oleh mama min. Sedangkan Yoongi hanya tersenyum tipis melihat Jimin yang sedang malu dengan menundukkan kepalanya kembali.
Jimin terlihat benar-benar imut berada di samping mama min. Apalagi jika berada di samping Yoongi yang badannya lebih besar dari Jimin.
"Kapan kami berangkat?".
"Minggu depan kau bisa berangkat Yoon".
Yoongi menganggukkan kepalanya. Dia berfikir akan lembur sebelum liburan agar saat waktunya berlibur ia tidak di kejar dengan berkas yang menumpuk. Ya walaupun setiap hari juga berkas akan selalu bertumpuk. Dan semoga ia bisa bersantai menikmati liburan.
Sedangkan Jimin, ia sedang bingung tentang hal apa yang akan dia lakukan nanti saat liburan.
"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?". Jimin bermonolog dalam hati. Ia resah dengan permintaan mama min tentang cucu.
Jimin masih terus saja memikirkan tentang permintaan mama min. Jujur saja ia belum siap dengan masalah itu. Bahkan Jimin belum mengenal baik tentang Yoongi.
Memikirkan hal-hal yang mungkin akan terjadi saat liburan membuat wajah Jimin total memerah. Bagaimana jika ia dan Yoongi melakukan..........
"Aissss apa yang ku fikirkan". Jimin memukul pelan kepalanya karena habis memikirkan sesuatu hal aneh.
"Apa aku bisa?".
"Bisa apa?".
Suara tiba-tiba Yoongi membuat Jimin terlonjak dari kasur dan hampir menggelinding ke lantai jika saja tidak di tahan dengan tangan Yoongi.
"Hati-hati".
"Terima kasih". Jimin bangkit dan mendudukkan dirinya di tengah-tengah kasur dan memandang Yoongi dengan mata polosnya.
"Kenapa kau memandangku seperti itu?".
Jimin menggelengkan kepalanya dan membuang muka setelah itu. Ia masih malu dengan pikiran konyolnya tadi. Wajahnya kembali merah dan membuat Yoongi gemas melihatnya.
"Jangan lupa siapkan barang untuk liburan".
"Liburannya kan masih lama. Kenapa harus sekarang?".
Kini Jimin berani manatap wajah datar Yoongi. Menatapnya dengan bingung sambil memiringkan kepalanya.
"Hanya untuk berjaga-jaga ada yang kurang. Kau bisa membelinya dari sekarang dan tidak terburu-buru jika harinya tiba".
Jimin menganggukkan kepalanya dan setelah itu berjalan menuju lemarinya untuk melihat baju yang ia miliki.
"Aku hanya membawa baju sedikit kemari. Besok aku akan belanja untuk baju hari-hariku dan liburan nanti".
Tbc.
<=============================>
Jika ada kritik dan saran dipersilahkan untuk mengeluarkan pendapat. Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanila ~ Yoonmin
Random"Selama ini aku selalu menjadi bunga mawar didalam kaca dan sekarang aku tersimpan ditengah labirin yang sangat gelap. Menunggu sang surya datang menerangi dan menunggu sebuah keajaiban untuk mengeluarkan ku dari dalam kaca" ~PJM "Aku yang akan menj...