Kesabaran mungkin ada batas nya. Sampai kapan perasaan itu harus terus di pendam tanpa ada orang yang mengetahui nya. Begitu banyak segala bentuk rintangan bahkan cobaan yang harus di hadapi dalam diri setiap manusia. Terlebih lagi rasa cinta yang tak kunjung berkesudahan. Membenam kan sebuah nyawa di tubuh nya tanpa ada nya belaian dan kasih sayang nya. Memang sangat sulit mengarungi hidup seperti itu.
Malam memang selalu saja dingin. Meniupkan hawa-hawa angin malam yang masuk hingga sampai ketulang. Tapi semua itu sama sekali tak di rasakan oleh seorang gadis yang masih dengan santai nya duduk di sebuah kursi tepat di sebuah taman di rumah megah nya. Ani bukan rumah megah nya melainkan rumah Cho Kyuhyun dan Kim Eunrim sahabat nya. Sementara dia adalah orang luar yang sebenar nya tidak pantas beradadi rumah itu. Tatapan kosong menatap apa pun yang berada depan nya. Tanpa di hiraukan nya suara burung malam yang semakin berkicau sangat menakut kan. Terlebih lagi dengan perut nya yang semakin membuncit itu. Hah entah apa yang berada di fikiran wanita itu ?
"Sedang apa kau disini ?" suara dengan nada vibrasi nya yang sangat kental mengalun indah di telinga nya. Ya tidak di pungkiri memang pria ini memang sangat cocok menjadi seorang penyanyi profesional. Tapi sayang itu semua bukan lah hobi nya dan ia sama sekali tak memiliki ketertarikan dalam bidang tarik suara itu.
"Kyuhyun oppa. Kau belum tidur eoh ?" jawab wanita ini tergagap. Bahkan bisa di rasakan keringat dingin mengucur deras di permukaan wajah nya.
"Seharus nya aku yang bertanya pada mu, kenapa kau belum tidur ? Apa kau tidak melihat hari sudah larut malam. Angin malam tidak baik untuk kesehatan janin yang kau kandung Han Jira ?" Entah mengapa setiap kali melihat kelakukan dan sikap Jira Kyuhyun terlihat sangat emosi. Walaupun sebenar nya itu semua tidak pantas ia lakukan. Seba ia tau kini Jira tengah mengandung anak nya. Dan seorang wanita yang mengandung tidak pantas di perlakukan seperti itu. Tapi ia juga tidak bisa menahan emosi nya saat Jira selalu saja tidak bisa menurut dengan ucapan nya.
"Eoh, mianhae oppa. Aku aku ,,,"
Kyuhyun mendesah kan nafas nya berat "Sekarang masuk lah. Istirahat. Jangan terus berada di luar" nada suara Kyuhyun sedikit melemah sekarang. Melihat wanita ini hanya mampu menunduk tak berani menatap wajah nya. Apakah karna ia takut dengan Kyuhyun atau apa lah ia samasekali tak mengetahui nya. Yang terpenting ia hanya ingin satu kesehatan wanita yang berada di depan nya ini. Ia tidak ingin yang lain.
"Oppa ,,," langkah kaki Kyuhyun terhenti sejenak saat sebuah suara dengan cepat memanggil nya. Ia mengetahui yang memanggil nya adalah wanita itu. Tapi ia sama sekali tak membalikkan tubuh nya untuk kembali menatap wanita itu. Ia tetap pada posisi nya. Diam dan diam tanpa ada nya kata "iya" kala menjawab panggilan dari wanita itu.
"Aku mohon tatap aku oppa ??"
"Jangan banyak bicara cepat katakan ??"
Jira nampak menunjukkan wajah sendu nya kala mendengar ucapan dingin yang terdengar di telinga nya dari jawaban pria yang di cintai nya ini. 'Sebegitu hina nya aku di matamu oppa, sehingga kau tak mau menatap ku ?' batin Jira berkecamuk di hatinya. Ya hatinya kini bagai teriris. bagaimana tidak ia tak sanggup melihat sikap Kyuhyun seperti itu. Perhatian nya memang sudah terlihat, namun sikap nya sama sekali tak pernah berubah.
"Eummm, bisakah kau mencintai ku oppa ?"
Kyuhyun tertegun dengan sebuah ucapan yang terlontar seperti tanpa ada kata bersalah sedikit pun dengan apa yang telah di ucapkan nya. Mencintai nya ? Dengan dirinya yang masih mencintai sang istri ? Sungguh sangat mustahil memang ? Ini semua bukan kemauan nya, menghamili Jira ? Ini semua di bawah alam sadar nya sehingga ia melakukan semua itu. Tapi bukan berarti dengan kehadiran bayi yang berada di rahim nya bisa merubah perasaan nya pada wanita itu. itu semua tidak akan mungkin terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILD FOR MY HUSBAND [ 1 - 15 END ] Complete
Fanfic"Kebahagiaanmu lebih berharga daripada nyawaku. Meskipun aku rela harus membagi cintaku"