It's okay : 1

116 13 2
                                    

Waktu waktu yang sulit sudah berhasil para member lewati, semuanya berjalan seperti biasanya lagi.

Chan menatap langit malam dari balkon kamarnya, sembari meminum segelas kopi, ia menghela nafas panjang.

Wajah nya terlihat sangat pucat, pipinya semakin tirus.
Ia terdiam sejenak seakan akan otaknya memutar kembali memory beberapa bulan yg lalu.

"Woojin~ ini sulit, sangat sulit tanpa dirimu. Tapi kami berhasil, kami berhasil melewati ini semua"

Matanya kembali berkaca kaca teringat akan waktu perpisahan itu. Tiba tiba nyeri menghantam kepala nya, benar benar sakit,
Chan hanya bisa meringis kesakitan.

"Shhh a-aku merindukan mu, tidak tapi kami, kami semua merindukan mu"

Sakit. Benar benar sakit, Jisung yang tak sengaja mendengar semua perkataan sang leader itu hatinya begitu sakit, dadanya terasa sangat sesak.

"Chan hyung~"

Chan berbalik badan terkejut melihat Jisung yang sedang berdiri di ambang pintu kamarnya.

Pandangan Jisung seketika langsung tertuju pada cangkir kopi ditangan Chan, ia menghela nafas kesal.

"kopi lagi? Hyung sudah 2 bulan ini kau makan tidak teratur, jika kau terus terusan minum kopi bagimana dengan lambung mu"

Chan tersenyum simpul dan terkekeh pelan. Gemas dengan manusia tupai di hadapan nya ini.

"kalau begitu minumlah habis kan kopi ku" ucapnya Sambil memberikan segelas kopi kepada Jisung.

Jisung menghela nafas berat lalu menatap yang lebih tua.

"Hyung jangan pikirkan perkataan buruk orang orang diluar sana tentang diri mu, ini bukan salah mu hyung, ini memang jalan yang terbaik. Tolong hyung jangan jadikan ini sebagai beban berat dipunggungmu"

Chan hanya bisa tersenyum dan mengangguk pelan.

"Hum malam ini aku kan pergi ke agensi, aku ingin menyelesaikan beberapa lagu di studio pribadi ku"

Tanpa menunggu jawaban dari Jisung, Chan langsung melenggang pergi begitu saja.

Sesampai nya di agensi Chan melewati ruangan latihan yang biasa mereka gunakan.

Ia mendengar suara isak tangis, tanpa basa basi ia langsung masuk kedalam rungan dan ia mendapati Hyunjin yang sedang meringkuk menangis di pojok ruangan.

"Hiksss kenapa hyung!? kenapa!? hiksss aku membenci mu! Aku membenci mu!"

Chan menghela nafas berat, sesak yang benar benar ia rasakan. Ia duduk disamping Hyunjin sambil mengelus punggung yang lebih muda.

"Hyunjin-"

TBC ♡

Tuxaia LotopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang