1. Bukan Mangga Muda

246 29 2
                                    

Selamat makan

.

.

.

"Jun ayo lah, temenin gue," Esa menarik-narik baju Juna
Membuat Juna yang awalnya fokus dengan PS nya menjadi terganggu.

"Apaan sih sa? Ya masa lo pergi sama gue sih?"
Juna melepaskan pegangan Esa pada bajunya, lalu kembali memainkan ps nya. Meninggalkan Esa yang bergulung selimut di atas kasurnya.

"Ayo lah jun, masa gue sendiri ini tuh untuk dua orang,"
Juna menghela nafas.

"Gini loh sa, biasanya acara gituan itu berpasangan cewe sama cowo, ya masa lo ajak gue?" Juna memijit pelipisnya.
Sebenarnya itu undangan ke pesta ulang tahun Hilman.
Karena Juna sama Hilman lagi kemusuhan, Juna gak dapet undangan deh.

"Kata bang Hilman, gue di suruh ajak lo aja, biar gak ribet."
Esa menunjukkan chat nya dengan Hilman semalam.

"Serah deh, liat nanti. Kalo gue males ajak Jia aja."
Ucap Juna menyebut nama adik nya, ya walaupun jawabanya sudah jelas,
"OGAH!" tetapi tidak ada salahnya mencoba bukan?

.


"Jono Main Yokkk."
Teriak Esa dari pintu gerbang rumah Juna, tumbenan teriak biasanya juga langsung nyelonong masuk.

Juna menatap Esa dari teras rumahnya, ngapain tuh anak anoa malem malem kesini.
ia berdecak miris melihat Esa 11 12 kayak gembel, mana gak pake sandal lagi.

"Ngapain?" Juna sudah membawa sandal swallow hijau nya, melempar ke depan Esa. karena Esa gak bloon, ya langsung ia pake.

"Sandal kapel wee, kaya pacaran aja kita"

"Kapel dari mananya nyed, punya gue item punya lo ijo!" kan nge Lpg, kurang sabar apa Juna menghadapi kelakuan sahabat oroknya.

"Jun, gue ada misi, ambil sarung gih"



•••


"Cepetan jun elah, nanti ketahuan."

"Pelan-pelan woy!"

"Mulus-mulus njirr."

"Mulut lo gue potong lama-lama." Juna menatap Esa yang nyengir goblok ke arahnya.
Esa gak tau aja gimana ekspresi Juna di balik tudung saktinya, Alias Sarung.

"WOYY MALING LO YA?"
yang punya rumah keluar sambil bawa sapu.
Karena kaget Juna reflek lompat.

"BUKAN PAK, KITA LAGI MELAKUKAN PENELITIAN" Jawab Esa sambil menyembunyikan Mangga di sarungnya.

"YODAH SONO!"

Juna dan Esa saling tatap
"Lahh percaya aja tu bapa tua,"

"Bodo amat lah, penting dapet mangga."

Padahal mereka berdua pakai sarungnya kayak maling itu loh tau kan? Ya pokoknya gitulah, udah kayak maling beneran
Kok bapak nya percaya aja gitu loh.

"Btw sa, ngapain kita panen mangga di rumah pak Jamal?"

"Buat bekel nanti ke rumah bang dangdut, biar gak kelaperan"

"BLEGUG!"














Really Best FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang