Bidadari Tak bersayap

442 37 1
                                    

Gs!

'Koridor itu, mempertemukan aku dengannya, sesosok bidadari cantik yang mungkin sengaja turun ke bumi'

.

.

.

Masih jelas ku ingat saat pertama kali kami bertemu. Di sebuah koridor gelap, dan masih sepi. Ia terduduk sendiri di bangku panjang dekat Ruang Guru.

Dari arah gerbang, aku memperhatikannya. Oh ya, ternyata dia murid baru yang sudah sejak satu minggu yang lalu kabarnya santer terdengar.

Aku tetap melangkah dengan mata yang licin bergerak melirik kearahnya saat aku melintas dihadapan gadis itu. Namun sama sekali ia tak melihat kearahku.

aku terpaku pada sebuah kumpulan kertas dalam bentuk buku yang cukup tebal yang ia bawa, mungkin ia hobi membaca novel.

Sampai ku lihat sesosok pria berkumis mengenakan jas hitam dan sepatu mengkilap mendatanginya. Ya, aku sengaja duduk di bangku dengan jarak kurang lebih 3 meter dari gadis itu.

Terlihat pria itu sedang menanyakan sesuatu. Aku mencoba sedikit menguping pembicaraan mereka. Tapi tak lama, gadis itu beranjak dari duduknya dan bergegas melangkah. Sedangkan (mungkin) ayahnya -pria berkumis tadi- meninggalkan koridor ini.

Hey! Ia melewatiku!

Cantik. Itu kesan pertama saat aku melihatnya. Beruntungnya aku bisa melihat tag name yang ia kenakan.

"Kim Taehyung" eja ku lirih.

Gadis itu berhenti sejenak, lalu menoleh ke arahku. Helaian rambut panjangnya terkibas pelan. Hhh.. Sungguh sempurna bak bidadari yang turun ke bumi, atau mungkin bidadari yang tersesat di bumi.

"Ya"

ah, sial! Dia mendengar bisikanku. Sejenak aku sedikit mengumpat di dalam hati. Bagaimana aku harus menyikapinya?

"hah.. emm, Tidak. Kau murid baru ya?" Semoga saja aku tidak terlihat salah tingkah.

"iya, kebetulan sekali aku bertemu denganmu. Maaf sebelumnya, bisakah kau antar aku ke ruang kepala sekolah? Aku belum begitu paham tentang sekolah ini."

Mimpi apa aku semalam?! Hingga kini dimintai tolong oleh sesosok bidadari cantik seperti dia.

"ah, ya tentu saja. Mari aku antar"

"terimakasih. Omong-omong, siapa namamu?"

sembari kami berjalan lamban, ia membuka obrolan di antara kami berdua. Tentu saja aku menyambut pembukaan itu dengan senang hati.

"aku Jeon Jungkook " Obrolan kami berlarut.

Tak disangka kami begitu cepat akrab. Hanya dalam hitungan menit, kami sudah saling mengenal dasar sebagian dari kehidupan kami.

'Kau begitu mempesonaku, mengindahkan segala kekuranganmu di mataku'

Tiga bulan sudah kami bersama, dari mulai saling mengenal – berteman – hingga menjadi sepasang sahabat yang sering di anggap 'Teman Tapi Mesra' oleh orang-orang yang melihat kedekatan kami berdua.

Oneshoot KV (Jjk+Kth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang