Perkenalkan namaku tiara juaningsih aku anak kandung dari bapak juan dan ibu ningsih, umurku 28 tahun, aku memiliki adik yang bernama laura dan dia sudah menikah dan memiliki anak 1 yang sudah berumur 7 tahun sedangkan aku di umur aku yang hampir menginjak kepala tiga aku masih menyandang status single atau mungkin juga bisa di sebut jomblo, aku bekerja di salah satu sekolahan swasta elit di jakarta aku mengajar bahasa indonesia disana.Ada yang mengatakan jika aku itu mirip dengan salah satu anggota girlband yang bernama yerin tapi aku rasa aku lebih cantik dari pada dirinya iyakan? Iya dong...
"Kapan kamu bakal nikah tiar, ibu udah semakin tua dan kamu juga udah mau menginjak umur 30 tahunan 2 tahun lagi, kamu ini mau di sebut perawan tua sama para tetangga? Kalau ibu sih gk mau pokoknya kamu harus secepatnya menikah.!" tegas ibuku mutlak walau seberapa kalipun ibuku memerintahku untuk menikah dan mencomblangkan aku kepada anak teman-temannya hatiku tak ada yang nyangkut seberapapun tampan dan menariknya laki laki itu hati dan logikaku selalu tak berjalan sesuai dengan kehendakku.
"Ibu ini gak bosen apa ngoceh mulu, denger ya bu nikah itu gak segampang itu, aku pasti bakal menikah kok bu tapi bukan sekarang aku ini masih harus mencari yang lebih baik dari yang terbaik menurut versi ibu" jelasku, sudah bosan aku menjelaskan kepada ibu ku itu tapi dia tetap dengan pendiriannya.
"Kamu gak malu sama adik kamu, tiar lihat adik kamu dia sudah punya anak satu dan rumah tangganya baik baik saja sampai sekarang, kamu jangan membuat definisi sendiri seolah pernikahan yang berdasarkan perjodohan seperti apa yang ibu lakukan pada adikmu itu akan berakhir dengan perceraian tidak semuanya seperti itu nak" siapa yang membuat opini seperti itu hadeuhhhh ibuku itu selalu saja salah paham tentang diriku aku terlalu bosan untuk kembali berdebat dengan ibuku lebih baik aku segera berangkat mengajar sekarang.
"Iya bu iya, udah dulu ya bu, tiar mau berangkat ke sekolah dulu, aku udah telat" pamitku lalu aku pun menggapai tangannya dan mencium punggung tangannya.
"Aku pergi bu" aku pun masuk kedalam mobilku
"Iya hati- hati jangan ngebut" nasihat ibuku aku pun tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban setelahnya aku pergi dari halaman rumahku yang gak seberapa luasnya.
Skip>>>>>>
Sesampainya di sekolah aku langsung memarkirkan mobilku di parkiran khusus untuk para guru lalu berjalan melalui koridor sekolahan yang sedikit ramai dengan siswa dan siswi yang berkumpul sembari bergosip ria.
"Pagi bu" sapa salah satu siswi aku pun menjawabnya dengan ramah.
"Pagi bu tiar, aduh ibu kok makin hari makin cantik sih kan saya jadi klepek klepek nih bu hehe" itu adalah pak dito guru olahraga yang genit pada siswa sekolahan terutama pada siswi dan juga para guru termasuk aku selalu menjadi korban kegenitan pak dito.
"Pagi juga pak dito, bapak juga makin ganteng" pujiku dan kulihat hidungnya kembang kempis dengan pipi yang memerah sampai ketelinganya.
"Aduh bu tiar bisa aja sih, yaampun jadi rasanya gini ya di puji sama bidadari" hahahaha duda ini benar-benar selalu membuat ku tertawa dengan leluconya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY [HIATUS]
Randomtak terbayangkan oleh seorang gadis yang menikah dengan duda yang memiliki 2 buntut yang satunya udah SMA dan yang satunya berumur 5 tahun. "mommy" "hah? maaf de saya bukan mommy kamu" "hiks mommy jangan tinggalin aku lagi" "eh dek jangan nangis don...