Semenjak perkenalan kami aku dan juga bu tiar menjadi agak dekat karena anakku juga yang bungsu tak mau jauh dari tiar entah apa yang membuat vino begitu menyukai tiar bahkan ia menyebutnya mommy, hingga aku berpikir apakah anak anakku menginginkan sosok ibu aku tahu vino tak pernah merasakan sosok ibu di dalam dirinya karena ibunya meninggal saat nelahirkan dirinya.
Ah iya aku lupa aku belum memperkenalkan diri pada kalian aku adam mahesa panggil saja aku adam aku seorang duda dua anak walaupun anak ku dua umurku masih cukup di bilang masih muda karena aku menikah dengan istriku dulu masih sangat muda karena kami di jodohkan sekitar 19 tahunan lah aku menikah sangat mudakan bahkan aku belum bisa memberi nafkah untuk keluargaku tapi aku sudah di nikahkan mau menolakpun hasilnya gagal jadi ya terima saja
Alm istriku nathalia jeslin ia meninggalkan kami setelah melahirkan vino ia tahu bahwa dirinya lemah saat mengandung vino tapi ia tetap berjuang untuk melahirkan buah hati kami dia sosok yang penyanyang, lembut dan bahkan dia jarang sekali marah seberapa besarpun kesalahan yang di perbuat dia seumuran dengan ku.
Anak pertamaku bernama sagarha putra mahesa dan yang bungsu alvino putra mahesa mereka adalah buah hatiku yang aku sayangi di balik sifat ku yang cuek terhadap mereka tapi mereka tahu bahwa aku menyanyangi mereka.
Back the topic
Hari ini aku berniat mendatangi sekolahan saga alias sekolah swasta milikku karena saga membuat ulah lagi dan sekarang aku juga menbawa vino karena ia ingin bertemu dengan mommyny
Hah ada rasa senang saat tahu bahwa tiarlah yang di sebut mommy oleh anakku bahkan saga sangat antusias menceritakan guru cantik yang selalu memperhatikan segala sesuatu tentang dirinya kedua anakku sudah menyanyanginya hanya tinggal aku, hehehe jujur saat pertama kali aku melihat tiar sembari menggendong anakku jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya bahkan saat bersama jeslin pun aku tak pernah merasakan hal seperti berbeda dengan tiar hanya melihatnya saja sudah membuat jantungku berdetak tak karuan sepertinya aku menyukainya pada pandangan pertama.
Tok tok tok
" permisi" setelah ku ketok pintu BK lalu ku buka menampilkan pak bondan selaku guru BK Dan juga saga yang duduk sembari menunduk dengan wajah lebam huft anak itu benar benar
"Ahh ternyata pak adam mari pak masuk" pak bondan mempersilahkan aku masuk dengan senyuman ramahnya
"Silahkan duduk pak" aku pun mendudukan bokongku di kursi berdampingan dengan anakku dan vino di pangkuanku.
"Kak saga nakal ya dad?" celetuk anak bungsuku aku hanya tersenyum menanggapi anak bungsuku itu
"Jadi ada apa pak sehingga anda memanggil saya kemari?" tanyaku to the point
"Jadi begini pak anak bapak sudah melanggar aturan sekolah beberpa kali seperti bolos, meloncati pagar, dan juga berkelahi" aku langsung menatap garang pada anakku saga ia malah semakin menunduk sembari memilin ujung pakaiannya.
"Apa itu benar saga?" tanyaku skeptis dan saga mengangguk sebagai jawaban
"Kami sudah mencoba memberi pengertian dan menghukumnya pak tapi dia tidak kapok jadi saya menyerah soal anak bapak" ucap pak bondan selanjutnya membuatku hanya bisa menghela napasku dengan kasar
"Lalu apa tindakan yang akan anda lakukan kepada anak saya?" tanyaku sedikit menahan amarah sebenarnya aku ini sedikit tempramen orangnga bahkan waktu kecik aku pernah bermain tangan pada anakku sendiri bahkan vino juga pernah mengalaminya.
"Untuk itu kami minta maaf dengan terpaksa saga akan di skors selama seminggu" putusnya mutlak
"Baiklah kalau begitu saya permisi masih banyak pekerjaan penting yang harus saya urus" ketusku aku bisa melihat bahus saga merosot dengab wajah menunduk sedih aku kecewa pad anakku sendiri apa aku terlalu mengekang pada anakku hingga ia memberontak di balik kekaganku ah sudahlah aku tak peduli pekerjaanku tak bisa menunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY [HIATUS]
Randomtak terbayangkan oleh seorang gadis yang menikah dengan duda yang memiliki 2 buntut yang satunya udah SMA dan yang satunya berumur 5 tahun. "mommy" "hah? maaf de saya bukan mommy kamu" "hiks mommy jangan tinggalin aku lagi" "eh dek jangan nangis don...