13

12 0 0
                                    


"Aku minta maaf"

kalimat itu terucap dari Marsha ketika akhirnya dia memberanikan diri ketemu Dion. Perasaan yg seharusnya akan segera diungkapkannya, untuk membalas perasaan Dion yg dianggapnya masih sama seperti dulu walau jarak dan waktu membentang.

Marsha tidak berani menatap kearah Dion, melihat kesekeliling cafe tempat mereka bertemu. Berlainan dengan Dion yg tidak bisa lepas dari cewek yg sangat dicintainya.

"Maaf buat?" Dion mendelik semakin tajam menatapnya.

Marsha kembali terdiam, menyeruput capucino hangat dihadapannya. Semakin salah tingkah dengan suasana yg baru pertama kali mereka berdua hadapi.

"Gini Sha, kalau kamu minta aku ninggalin Ica, aku akan lakukan"

"No!!!!" Penolakan tegas langsunh keluar dari mulut Marsha. Hal yg tidak ingin ia denger karena sekembalinya saja itu sudah menjadi masalah bagi Dion dan kekuarga kecilnya.

"Yaaa. Aku tau kamu pasti bilang begitu. Rasaku belum berubah sama sekali. Tapi aku juga sadar ada Ara yg selalu menungguku pulang." Matanya mulai berkaca, ingin marah tapi pada siapa dan untuk apa.

Terlebih Marsha yg sudah ingin menumpahkan air matanya. Dion meraih tangan Marsha. Merasa sangat iba dengan kesalahan yg ia lakukan yg ternyata berdampak pada orang orang disekelilingnya.

"Aku sayang kamu Sha, sangat sayang. Dan akan sangat jahat dan egois kalau aku sampai memilikimu. Aku jauh dari baik untukmu" Dion bangkit memeluk Marsha yg sudah banjir air mata dipipinya.

"Aku juga sayang kamu" bisiknya dalam dekapan Dion. Pelukan yg mungkin jadi pelukan terakhir bagi mereka.

Dion harus mundur dari perjuangan yg ia sia-sia kan, perjuangan yg ia hancurkan sendiri, perjuangan yg membuatnya terhempas dari kisah yg ia inginkan. Tapi ia sadar Ara dan Ica menunggu pelukannya kembali.


                             END
karena satu dan lain hal menyimpang dari cerita awal

                        Terimakasih


Your PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang