Prolog🌻

51 9 2
                                    

Malam ini bulan bersinar terang langit juga di taburi bintang-bintang yang sangat cantik. Komplek perumahan yang sepi tidak lagi terlihat seram ketika langit begitu cerah hari ini. Tapi sangat disayangkan, langit yang cerah hari ini tidak mendukung wajah gadis kecil yang sedang berada di taman sambil menangis sedih. Sore tadi gadis berumur 6 tahun itu baru saja pindah di komplek ini dan dia belum terlalu hafal dengan rumah barunya. Ia tersesat karena mengejar tukang bakso tusuk yang sudah jauh.

" Hiks.. hiks.. Mama papa Iyin takut Iyin mau pulang" tangis gadis itu pecah.

Srek... srek... srek... 

Bunyi seseorang yang sedang berjalan di atas daun kering mendekat ke arah gadis kecil itu. Ia segera memberhentikan suara tangisannya dan langsung bersembunyi dibalik perosotan. Suara itu semakin mendekat lalu tiba-tiba berhenti.

"Hey, untuk apa kamu bersembunyi dibalik sana? Kaki mu saja sudah terlihat, kamu tidak pintar bersembunyi huh"

"Kamu siapa olang jahat yaa, hiks hiks aaaaa mama Iyin mau di jahatinn huhuhuhu" tangis gadis itu semakin kencang.

"Aduuhh kamu jangan nangis aku bukan orang jahat, aku orang baik tau aku beli bakso nih 3 tusuk kamu mau gak?  Kalo mau ayuk keluar nanti aku bagi deh" ucap bocah lelaki itu yang umurnya 1 tahun lebih tua dari gadis kecil itu sambil menyodorkan bokso tusuk ke arah gadis itu.

Perlahan gadis kecil itu keluar dari persembunyianya yang sudah ketahuan sejak tadi.
" Hiks cepet mana baksonyaa aku lapel"

"Uhh bawel ini baksonya, kamu kenapa nangis sendirian disini, apa ada yg jahatin kamu?" tanya bocah laki-laki itu khawatir.

"Aku tadi mau beli bakso tapi abangnya aku kejel gak belhenti teyus aku jadinya gak bisa pulang kalna gak apal jalannya hiks"

" Yaudah nanti aku anterin kamu pulang yaa, kamu baru pindah tadi sore kan? Aku tau rumah kamu karna kita rumahnya sebelahan" ucapnya yang di balas anggukan dari gadis kecil itu.

"Udah jangan nangis lagi nanti kamu makin jelek tau wlee, hahahaha!" sambungnya.

Gadis kecil itu terlihat cemberut dan kesal, tapi ia juga senang karena bocah laki-laki itu mau mengantarkan dia kembali ke rumahnya.

✨✨✨


Bissmillahirahmannirahim yeyy Alhamdulillah akhirnya aku buat cerita dan bukan lagi menjadi readers, mohon maaf yaa gais kalo aku banyak kalimat atau tanda baca yang kurang pas buat kalian baca, silakan beri saran dan komentar jangan lupaa yaaa like juga yukk hehehe maklum lah ini cerita pertama authornya. Jadi happy reading gais... See u <3

Der Feind || Ong Seongwoo (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang