2. Kantin

39 6 0
                                    

Selamat membacaa~

✨✨✨

Kriingggg... Kriingggg...

Bel istrirahat telah berbunyi nyaring. Aktivitas lomba dan yang lainnya di istirahatkan dulu sejenak. Seluruh siswa dan siswi berebut untuk ke kantin mengisi perut mereka yang kosong. Berbeda dengan Saka dan teman-temannya mereka justru ke kantin setelah jam istirahat usai. Alasannya yaa karna mereka tidak mau berebut antrian dan mendengar kata yang paling memuakan di dunia ini bagi mereka yaitu
'bude ledies first yaa' dari cewek-cewek yang merebut antrian mereka. Maka dari itu mereka lebih suka makan di kantin ketika kantin sepi pengunjung.

Saka dan teman-temannya memiliki sifat yang berbeda. Pertama Rian, dia sahabat paling dekat dengan Saka karena sudah berteman sejak kecil.

Berbeda dengan Arga yang baru mengenal mereka berdua saat SD kelas 4 karena dulu, Arga merupakan murid pindahan dari Bandung. Arga terkenal friendly dan juga humoris, jangan lupakan juga bahwa sekarang Arga ialah kekasih Hila sahabat dari Sherin.

Mereka bertiga sering membuat ulah, dari mulai membolos, merokok di Rooftop, terlambat sekolah, sampai terlibat perkelahian. Sehingga namanya pun sudah menjadi langganan di dalam daftar black book. Tetapi, hanya satu diantara mereka bertiga yang paling banyak menghasilkan poin pelanggaran dan terancam di Drop out dari sekolah. Dia adalah Saka Adinata Pratama.

Cowok tampan, tapi tidak setampan ketua Osis SMK Rajawali. Namanya selalu dikenal oleh guru. Tentu saja bukan karena perstasinya, melainkan karena sering membuat ulah. Dan satu hal yang terpenting, ia dikenal sebagai rivalnya anak Osis.

Suasana dikantin yang sepi seperti ini bisa membuat mereka bertiga leluasa memilih tempat duduk dan memesan tanpa harus mengantri berdesakan. Siang ini Saka memesan bakso, Rian memesan pecel dan Arga memesan siomay. Saka tidak lagi mood memakan pecel karena kejadian tadi saat ia diusir dari kantin oleh seorang siswi yang merupakan anak Osis baru yang tidak ia ketahui namanya.

"Cewek sial!!! berani banget dia ngusir gue dari kantin" ucap Saka sambil menggebrak meja kantin dan mendapat pandangan terkejut dari seluruh penjual yang ada di kantin.

Rian yang tanggap akan hal itu segera meminta maaf pada seluruh penjual yang berada di kantin sambil menyatukan kedua tangannya.
"Maap yaa bude, pakde udah bikin kaget karna si curut gebrak meja. Emng biasa dia mah kalo udah siang gini obatnya suka abis" ucapnya lalu di tanggapi anggukan dari semua penjual di kantin.

Arga yang terlihat bingung karena tidak tau siapa yang dimaksud oleh Saka pun langsung bertanya kepada Rian.
"Emang tadi pas gue lomba ada kejadian apasih sampe ni kambing ngamuk begini?" tanyanya berbisik pada Rian.

"Jadi tadi tuh pas lo lomba kita mau ke kantin tapi ada cewek yang jaga pintu kantin, kayaknya sih dia anak Osis karna dia pake atribut Osis gitu. Tadinya kita berhasil masuk kantin karna Saka ngeboongin dia bilang ada urusan ke kantin mau ketemu bude, tapi ketauan karna dia denger kita mesen pecel sama bude. Langsung dh dia ngusir kita berdua trus pake ngancem segala lagi dah kalo tuh cewek bakal bilang ke bu Nuri buat blacklist kita dari absennya. Yaudh akhirnya gue sama Saka pergi dari kantin, lo tau sendiri kan ribet urusan sama tuh nenek bau tanah (sebutan bu Nuri bagi mereka bertiga) " jelas Rian panjang.

Saka yang masih kesal dengan cewek Osis itu seolah sudah menginjak-injak harga dirinya dan menantang dirinya, tanpa sadar memasukan sambel yang sangat banyak kedalam mangkuk baksonya itu sampai kuah bakso tersebut berubah warna menjadi sangat merah.

Temannya yang melihat itu hanya bisa melihat dengan mata mereka tanpa berkedip sedikitpun.
Saka yang sudah tersulut api kemarahan langsung memakan bakso itu dengan terburu-buru, sampai ia merasa mulutnya hampir meledak karena rasa yang sangat pedas dari bakso tersebut.
"Hah... hah... Pedes anjirr minum woi minum hah.. hah.."

Der Feind || Ong Seongwoo (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang