Turun dari bus aku menghampiri Kirana yang sedang berjalan menuju kelas."Hoy". Sapa ku
"Eh kamu dek". Jawab Kirana
"Apaan si gue dah gede tau". Sambil kucubit hidungnya
"Dimana mana yang manggil adek itu laki laki ke perempuan lah ini perempuan ke laki laki aneh memang". Cetusku lagi
"Bodo amat ye salah siapa suara kek anak kecil". Kirana
"Kan cuma di telfon kalo asli mah suara gue laki abis".
"Ihh pede bgt lo". Kirana
"Cie..cie". Suara Linda mengagetkan kita
"Apaan sih lin". Jawab Kirana kesal
"Kalian cocok deh". Goda Linda
Suasana menjadi canggung aku hanya diam tidak menanggapi Linda. Kita bertiga berjalan bersama menuju kelas dan duduk di bangku masing masing.
*******
Malam itu aku menghabiskan waktuku menonton yutub. Aku jarang sekali mengerjakan tugas sekolah di rumah apalagi hanya untuk belajar aku hampir tidak melalukanya. Memang seperti inilah aku murid malas, perokok tapi aku bukan berandalan aku memang pernah minum minuman keras tapi hanya tiga kali seumur hidup itupun karna teman temanku memaksanya. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk melakukan hal itu lagi karna menurutku tidak ada manfaatnya.
"Drrtttt drrrttttt drrrttttt drrttttt". Ponselku bergetar
"Kirana telfon? Tumben". Batinku
"Hallo".
".........".
Malam itu Kirana curhat kepadaku bahwa ibunya akan menikah lagi dalam waktu dekat. Kirana menceritakan itu dengan menangis mungkin karna masih trauma atas perceraian kedua orang tuanya dahulu. Orang tua Kirana berspisah saat Kirana masih smp, aku tidak tahu apa alasanya karna Kirana tidak menceritakan lebih jauh. Akupun tidak berani menanyakan hal itu karna takut Kirana akan semakin sedih jika mengingatnya. Yang aku tahu Kirana sangat membenci ayahnya. Kirana saat ini tinggal di rumah kakek neneknya bersama adik perempuanya. Ibunya kerja di luar kota untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Aku hanya bisa diam mendengarkanya bercerita karena bingung harus ngomong apa lagi, baru kali ini ada cewek curhat sambil menangis seperti ini kepadaku. Aku juga heran kenapa dia curhat kepadaku bukan ke pacarnya.
Notifikasi pesan membangunkanku pagi itu. Aku pun langsung mengeceknya, ternyata itu pesan dari Kirana.
"Makasih ya ☺". Kirana
"Buat??". Tanyaku
"Tadi malem". Kirana
"Santai aja kali,kapanpun kalo mo curhat lagi juga boleh ko".
"Hehe iyaa, yaudah sana mandi baru bangun kan lo". Kirana
"Tau aja lo, yaudah aku mandi dulu byee".
Entah kenapa hari itu aku merasa sangat senang. Aku yang biasanya bermalas malasan pergi ke sekolah pun semangat sekali hari itu. Mungkin karna aku semakin hari semakin dekat dengan Kirana.
******

KAMU SEDANG MEMBACA
Selalu ada walau tersakiti(18+)
Ficção Adolescente"Makasih ya ☺". Kirana "Buat??". Tanyaku "Tadi malem". Kirana Warning "Cerita fiksi 18+ bocah menjauhlah" Baca silakhan baca. Jangan copast kritik boleh asal pake etika aja. Mohon maaf banyak typo dan bahasanya amburadul. Vote Komen