kepadaku

2.7K 100 0
                                    


Taehyung meletakan sebotol minuman dalam lokernya.

Kim Taehyung
Daegu, 30 Desember 1995

Kira-kira seperti itu yang tertulis dipintu lokernya.
Taehyung menghela nafas panjang, mengganti sepatunya, meletakan kamera kesayangannya. Lalu pergi dengan membawa tas. Memasuki kelasnya.

Sekilas Taehyung mendengar wanita kelasnya membicarakan akan ada murid baru pria di kelasnya.

'Ya sudahlah, tidak terlalu penting untukku.'

-

Taehyung sedang asik mendengarkan lagu favoritenya dari Earphone yg dia bawa dari rumah. Tak sengaja Tae mendengar seseorang memperkenalkan nama dengan sangat lucu.
'Ah siapa dia. Jeon Jungkook ya? Oke.'

'Ah sial. Dia menatapku balik.'
Taehyung pun berusaha agar terlihat biasa saja.

'Huh hampir saja.'

'Baiklah, ada pria manis di kelasku, apa yang harus kulakukan agar bisa dekat dengannya?'

Kring...

Ting Iphone Taehyung berbunyi,
Tae membacanya sekilas. Dan terlihat jika managernya mengatakan akan ada pembuatan Idol baru, dengan mencari traine2 baru.

Managernya juga menawarkan teman Taehyung untuk bergabung, jika Taehyung tidak keberatan, Tae juga boleh ikut mendaftar dalam pencarian idol ini, tentu saja untuk Taehyung tanpa seleksi. Karna sebelumnya dia lolos 2 seleksi, yaitu seleksi permodelan, dan seleski grup idol. Namun Tae memilih menjadi model, karena tidak cocok dengan member idolnya. Menarik bukan.

~~~

"Jimin"

Jimin yang sedang berbicara dengan Jungkook pun menoleh. Jimin yang di panggil, Jungkook yang salah tingkah, haha.

Tae melambaikan tangannya agar Jimin mendekat.

"Bentar ya Kuki, Tae memanggilku."
Jimin tersenyum jahil. Lalu menghampiri Tae.

Jungkook mendengus, sekaligus penasaran.

"Agensiku menawarkanku untuk bergabung menjadi idol grup, dan aku boleh mengajak beberapa teman yang menurutku pantas untuk bergabung, tentu saja melalui seleksi. Sepertinya Kau dan kelinci itu pantas masuk ke Agensiku."

Jimin terkejut bukan main.
"Serius Tae? Kita jadi idol? Aku tidak bermimpi kan tae?"

Tae mendengus, lalu memukul kepala Jimin.

Jimin mengaduh.

"See?"

"Iyaiya, aku tidak bermimpi. Tapi kan, itu, aduh, bagaimana ya, aku harus bertanya dulu sama Jungkook"

Taehyung dan Jimin menatap Jungkook.

Yang ditatap setengah mati menahan gugup ditatap oleh dua insan tampan.

"Kenapa menatapku?" Jungkook memulai percakapan.

"Kesini sebentar kuki" Jimin tersenyum.

Dengan gugup Jungkook berdiri lalu menghampiri mereka berdua.

"A.. A..Apa?"

Taehyung terkekeh.
"Tidak usah gugup kelinci manis"

'Jungkook rasanya ingin pura pura pingsan saja, ditatap seperti itu oleh Taehyung.'

"A..aah. Iya maaf."

"Jadi gini kuk, tadi Tae menawarkan kita untuk gabung grup idol di Agensinya"

Jungkook menganga tidak percaya.
"Mm..mmaksudmu?"

Tae menghela nafas.
"Coba deh cerna dulu kalimatnya. Dan kau Jimin, tolong jelaskan kepadanya. Nanti kalau setuju, kabari aku. Sudah sana pergi."
Taehyung mengusir.

Jungkook dan Jimin kembali dengan wajah yang masih tegang.

"Jadi bagaimana kuk? Sepertinya kita memiliki banyak bakat. Bagaimana kalau kita setuju saja?"

Jimin berkata sambil bermain Iphonenya.
Yang ditanya hanya diam saja. Heran karena tidak mendapat jawaban. Akhirnya Jimin menatap Jungkook, dan yahh...
Jungkook sedang menangis terharu.

"Astagaaa kukiii, kenapa menangis?"

"A..aa.aku tidak percaya"

"Iya sama aku juga. Tapi apa perlu kau menangis seperti ini?!?!?!" Jimin terlihat cemas.

Jungkook hanya sesenggukan mengelap ingus yang masih mengalir dihidungnya.

Dari kejauhan Taehyung tersenyum melihatnya.

"Sebentar lagi kau akan jadi milikku."

...

Next or Not?

Tentang kamu (Taekook) 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang