2

29 11 0
                                    

"Hallo Bayu. Ara udah nunggu Bayu setengah jam di pos ini Bay." Ucap Ara sedikit takut, karena Ara merasakan ada seseorang  yang dari tadi memperhatikanya. Melihat sekelilingnya, tapi tidak juga menemukan satu orang pun. "Bayu..." Tanpa Ara sadari kakinya mulai sedikit gemetar.

..
..

"Harusnya tadi Bayu jemput Ara dulu, baru ngajarin silat." Gerutu Ara, masih dalam keadaan merinding.

..
..

"Iya, Ara maafin Bayu. Cepat jemput Ara." Ara pun mematikan sambungannya. Kesal, lagi lagi Ara di terlantarkan Bayu seperti ini "BANGKE" teriaknya, sambil menghentak-hentak kan kakinya.

"Ishhhh Bayu, coba gue terima tawaran kak Randi buat pulang bareng, kan gak bakal nunggu kayak gini." Cemberut.

Krek

Terlihat blitz dari arah pohon belimbing, lalu terdengar suara gersar gersuk orang yang sedang berlari.

"IHHHH EMAKKKK ITU APAAN DAH." Teriak Ara spontan. "Lariiiiiii." Ara pun lari keluar gerbang, hampir saja ketabrak motor Matic hitam punya Bayu.

"Kenapa Ra??" Tanya Bayu khawatir langsung turun dari motornya setelah memarkirkannya, lalu menghampiri Ara. "Lo gak apa-apa kan Ra." Ucap Bayu sambil melihat-lihat jika ada tubuh Ara yang tergores.

"Huh huh huh. Gak apa apa gak apa apa." Sambil mengatur napasnya Ara menjawab.
"LAMA AMAT SIHH." Kesal Ara.

"Hehehe maaf Ra, gak ngulangin lagi deh." Sambil menampakan cengiran khasnya.

"Dari kemaren-kemaren juga ngomongnya gak ngulangin lagi Ra, gak ngulangin lagi. Tapi, boong banget sih Bayu. Tapi gak apa-apa dah, Ara Maafin Bayu." Ara pun naik ke jok belakang motor matic hitam Bayu. "Udahhh cepetan ayoo jalan, nanti kalau gak jalan sampainya bisa Isya."

"Iya-iya."

Bayu dan Ara dalam perjalanan pulang kerumah, dimana jarak dari sekolah kerumah itu sejauh 38+ Kilo Meter.
Maklum Ara masuk SMA Garisma melalui jalur prestasi, sedangkan Bayu, masuk MAN Model yang tidak terlalu jauh dari sekolahnya Ara.
Dulu Bayu juga ingin satu sekolah dengan Ara, kalau hanya menganti KK itu mudah saja bagi Bayu,karena Bayu merupakan anak orang kaya yang ada di desanya Ara.
Tapi, karena Ara mencegahnya dengan alasan ingin jadi lebih mandiri tanpa bantuan Bayu, makanya Bayu setuju karena saat itu Bayu tidak tega melihat Ara yang sudah sangat memohon dan hanpir menangis.
Tapi nyatanya, sekarang Bayu malah dibuat khawatir karena dia selalu menjemput Ara terlambat.
Pindah sekolah juga percuma, di MAN Model Bayu sudah mengembangkan silatnya. Yang kepalang terlanjur. Dan juga Bayu merupakan ketua dalam persilatan tersebut. Mengapa dulu dia mengikuti kiinginan Ara, hal tersebutlah yang sering Bayu sesalkan.

**

CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang