Deri
"Nanti pulang sama gue."Ara
"Iya."Deri
"Tumben ngak nolak"Ara
"Soalnya Bayu hari ini lomba silat."Deri
"Nanti gue jemput jam 5."Ara
"Oke."**
Ara memperhatikan keadaan sekelasnya, masing-masig orang punya kegiatan sendiri. "Sebaiknya gue tidur aja." Monolong Ara, "lagian 3 guru PPLnya malah asik ngobrol sendiri." Tambahnya.
"Ibu Riza jelasin dong pelajaran agamanya." Sahut Rendi dari kursi belakang paling pojok.
Sedangkan Ibu Riza hanya melihat sebentar lalu melanjutkan kegiatanya.
"Woii Rendi kaki lo tuh sopan dikit lah." Ucap Aza dengan sedikit kencang.
"Masih sopanan gue daripada lo. Lo kan dari tadi nyrocos mulu, gak ada nghormatin guru." Lawan Rendi tak ingin mengalah.
Ara hanya menyimak. Begitulah, dia hanya sebagai pengamat. Tidak terlalu peduli hanya karena hal tersebut.
Kelas kembali ramai, dengan orang-orang yang sibuk sendiri. Ditambah lagi si guru PPL tidak peduli sama sekali
Mana patut dicontoh?
Sekarang Ara duduk dibarisan paling depan, sesampingan dengan Hasan, orang yang lumayan pintar dikelas, katanya dia belajar di ruang guru. Ara cukup akrab dengan Hasan, karena humor receh Ara bisa diterima Hasan tanpa banyak recoknya.
"Gue capek, haus, pengen istirahat, pokoknya lelahhhhhh pakai banget." Seru Ara sambil mengangkat sedikit tanganya.
"Tahan-tahan bentar lagi istirahat." Hasan menoleh, "eh, tapi mesti solat Zuhur dulu." Tambahnya
"Iya, gak solat Zuhur, bisa-bisa Ibu Nafikatur keliling terus kena hukum deh." Cerita Ara. "Tapi gue solatnya atas keingininan gue sendiri sih." Tambah Ara.
"Nak tolong perhatikan Ibu sebentar. Ini penting buat kalian." Seru Ibu Riza, "Nah, ini kan hari terakhir kalian dengan Ibu." Tambahnya.
"Yahhhhh bu nanti rinduuu." Sahutan dika
"Tinggal datang aja ke universitasnya." Jawab Yaw."Diam dulu. Masalah nilai kalian, semuanya bagus-bagus karena ibu kan baik." Kata Ibu Riza "Kori, kamu nilai yang bab 1 mana?" Tanyanya menagih.
"Kan tadi udah buk."sahut Kori
"Terus Rabi semua nilanya kosong, suruh dia menghadap Ibu besok."
"Baik bu." Ucap Hendra.
**
**Deri sudah satu jam menunggu Ara didepan gerbang SMA Garsima, tetapi Ara belum juga keluar dari kelasnya "biasanya juga pulangnya jam 4an." Deri mulai heran, "paling juga lama jam setengah lima. Lagian kok gua nelpon gak di angkat-angkat. Kebiasaan banget hp mati." Gerutu Deri.
"Der oiii Derrr..." Teriak Ara dari bawah pohon beringin, "tunguin bentar lagiii, Ara masih TOEFL , kan lumayan, gratis."
"Bilang dong. Kan gue lama nungguin lo nya." Jawab Deri sedikit berteriak.
"Yaamaappp.." Selepas itu Ara langsung menuju kelasnya tanpa menghiraukan Deri yang masih menunggu di atas motor revo berwarna biru tersebut.
Tadi Ara sempat melihat Deri dari kaca kelasnya, makanya Ara keluar kelas dengan alasan ingin buang air kecil, padahal Ara menemui Deri. Kan, begitulah alasan anak-anak sekolahan, kalau keluar kelas izin sama guru jarang ada yang jujur.
Hay:)
![](https://img.wattpad.com/cover/205027065-288-k91885.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA
Short StoryArami Fahila Ini asli haluankuuu😂 WARNING!!! JANGAN PLAGIAT YAAKKK!! INI MIRNI LOH CRITA GUE SENDIRI:)