4

15 9 0
                                    

"Deriiiiii....." teriak Ara dari kejahuan.

"Lancarin dulu ngomong R baru boleh teriak." Ucap Deri setelah Ara mendekat.
Sedangkan Ara hanya cengengesan. "Ayo cepat naik, pulang." Perintah Deri.

"Iya-iya." Segan, Ara pun naik ke motor revo biru milik Deri.

**

Sepanjang jalan hanya ada keheningan yang melingkupi. Saat sampai di daerah Tugu Hiu Deri merasakan kalau Ara sedang gelisah.

"Napa Ra?" Tanya Deri sedikit khawatir.

"Jadi gini" Sambil mengigit ibu jari tangan yang sedang gemetaran.

"kenapa?." Deri langsung menghentikan motor revo biru tersebut di dekat pos kamling. "Coba cerita." Deri menenagkan Ara yang masih saja mengigit ibu jari tanganya.

"Gini Der. Teman Ara kan yang di tugasin beli hoodie secara online, nah Ara dan teman-temanya Ara disuruh ngumpulin uang 75 ribu. Uangnya udah di transfer. Tau-taunya hari ini dapat berita kalau uang kita hilang, gara-gara kena tipu si penjual tersebut, malah penjualnya minta uang 950 ribu lagi. Gimana nih?." Ara berusaha tenang, tapi tetap saja suaranya tidak bisa menutupi kalau Ara sedang panik. "takut." Lanjutnya.

Deri sedikit berfikir untuk memberi solusi dan membantu Ara yang terlihat takut.

"Tenang Ra, tenang. Tinggal ngomong sama Ibu lo pelan-pelan pasti di maklumin." Deri menenangkan sambil sedikit mengelus bahu Ara.

"Ibu pasti gak marah sih tapi Ara gaenakan, Ara harus gimana coba?" Tanyanya, mencoba meminta solusi dengan Deri.

"Jangan coba-coba buat bohong ya nanti" Wajah Deri terlihat sedikit mengeras. "Lagian lo juga gak pandai buat bohong dengan orang tua, keluarga, sahabat dan teman lo. Kalau di sekolah sih, gue akuin lo pandai banget bohongnya." Memuji ataupun meledek Ara tidak peduli. Raut wajah Deri mulai melunak. "Nanti biar gue sama Bayu pikirin caranya."

"lo harus tenang, rilex, dan pokoknya jangan murung ataupun sedih deh."

"Janji, besok Ara gak bakalan sedih, JANJI!." Kata terakhir sedikit Ara tenkankan,  sudut bibir Ara pun naik, menampakkan sedikit gigi gingsulnya.

"Anak pintar, ayo pulang." Sambil sedikit mengusap kepala Ara, Deri menaiki motor revo biru mengajak Ara untuk pulang kerumah. Ara pun ikut naik ke motor revo biru tersebut.

"Ayo pulang!!" Semangatnya.



Hay:)

CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang