Sampe rumah Christian merenung, memikirkan kembali tindakannya tadi pada cewek tersebut. Bibirnya merenggut, otaknya memikirkan perlakuannya tadi yang ia rasa tidak berlebihan, iyakan?
Tangannya merogoh kantung saku belakang, lalu menatap lima lembar uang itu di hadapannya. Ia mendecih di selingi senyuman mengejek.
"Uang segini doang mah gua juga punya!" gumamnya.
"Chris!!!"
Pintu kamarnya terbuka di ikuti sosok Minsik yang memasuki kamar, sedangkan Christian mengumpat kesal sambil menormalkan detak jantungnya yang berdetak gak normal karena terkejut.
"Ketuk dulu kek! Si bangsat kebiasaan banget bikin gua jantungan"
Minsik nyengir, terus duduk di meja biasa dipakai Christian untuk menyunting video yang ia ambil sebagai hobi.
"Chris,gua liat video kemaren yaa"
"Di file Xfile, judulnya noname"
"Wokehh!"
"Woy, nyet!" panggil Christian gak santai, Minsik yang matanya masih fokus ke komputer berdeham dengan kesal.
"Gak… gak jadi!”
Misik melirik Christian kesel, udah ketiga kalinya cowok itu memanggilnya kemudian mengatakan hal yang sama membuat sosok Minsik jadi capek sendiri dengernya.
“Gak jelas lu anjing!”
Christian menghela napas gusar, lalu memperbaiki posisinya yang tadi tiduran di kasur jadi duduk senderan di kepala kasur sambil meluk bantalnya.
“Temen si kucing garong tuh jurusan apa?” tanyanya setelah beberapa kali berpikir buat nanya ke Minsik.
Minsik menoleh. “Hah?! Kucing garong siapa?! Cewek gua?”
“Iya lah, emang ada yang punya cewek selain lo?!”
Di antara Christian, Jiho, Minsik, Gray, dan Gibran memang hanya Minsik yang punya status jelas sama lawan jenis sisanya cuman flirting doang.
“Buset cewek gua itu chris… Beda lah sama kucing garong, dia mah bar-bar aja” belanya sambil mencebikkan bibir.
“Tetep aja sama-sama bar bar! Btw, anak mana?"
“Cewek kedua gua?” Tanya Minsik naikin sebelah alisnya menatap Christian.
Christian ngelempar bantal kearah Minsik, kesal. “Bajingan!”
Minsik nyengir. “Santuy elah… Satu jurusan sama cewek gua, kenapa? Baru sadar lu?”
Christian langsung cengo, karena dia gak merasa kenal sama temen-temennya Jennie. "Hah? Apaan?”
“LO TUH KALO MAU BRENGSEK JANGAN PAS MABOK DOANG DONG BANGSAT!!!” maki Minsik,
“Kemaren kan pas party lo ditemukan sedang mepet si Rose di rooftop, “ Minsik berdecak lalu meledeki Christian. “iya bulan…”
Cowok itu kembali menganiyaya teman kurang ajarnya itu dengan pukulan bantal yang membabi buta. “Sejak kapan gua se-cheesy itu?!!” katanya tak percaya.
“Yaa mana gua tau jing! Lah lo ngapain mojok berdua?!”
“Mana gua tau, kan gua fucked up!” belanya.
Rose menipiskan bibir, saat menunggu kue black forest pesanannya di bungkus oleh pelayan café tanpa sadar senyumnya mengembang kala memikirkan reaksi kedua orang tuanya nanti. Sebagai anak satu-satunya, ia turut merayakan anniversary pernikahan kedua orang tuanya yang telah menjadi rutinitasnya setiap tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Drunk in the moonlight ♡Rosseane Park ✔
Short Story「Cause you look good in the moonlight」 ♡ Second book. - written by Carramelsalt.