2

262 26 6
                                    

Setelah kejadian didepan gerbang,kinan raden dan gilang langsung menghampiriku
Mereka mendengar dari siswa yang bergosip

"Kamu sama dia lagi?"aku langsung menggelengkan  kepala sebagai jawaban untuk raden

"Aku cuma baikan sama dia,bukan balikan.Memperbaiki hubungan yang kurang baik endingnya ngga masalah kan?lagipula kita ngga boleh mempersalahkan dia yang sepenuhnya ngga salah.tau kan gimana rasanya aku selama ini
Aku cuma ngga mau dia merasakan yang aku alami sekarang"

Jawabanku membuat mereka dia menyetujui,mereka tau bagaimana aku selama ini
Sudah kejelaskan bukan diawal

"Udahlah kalian balik ke kelas kalian lagi
Nanti ada pak burhan baru tau rasa kamu"ucapku membuat gilang dan raden pergi dari kelasku

"Haha kamu pinter kalo masalah ngusir mereka"ujar kinan

Kami memang berbeda kelas,aku dengan kinan dan raden dengan gilang
Kami bersahabat dari mos karena merasa cocok
Jadi kami dekat sampai sekarang

"Ke kantin yuk"memang bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu

"Aku mau ke perpus aja lah,kamu sama raden atau gilang ya"

"Ya deh kamu hati hati ya,kalo ada apa apa langsung hubungi aku kalo ngga dua curut itu"tunjuk kinan ke arah pintu kelas

Aku hanya terkekeh sambil pergi membawa beberapa buku tulis yang kubutuhkan diperpustakaan nanti

🍁🍁

"jadi yang ini gimana caranya"tanya danu

Kebetulan kami bertemu saat perjalanan ke perpustakaan
tujuan kita sama al hasil disini sekarang

"Ohhh kalo itu ada dihalaman 56,coba kamu baca dulu kalo ngga bisa terus baru aku bantu"

aku terlalu asik dengan duniaku sehingga tak sadar bahwa ada seseorang yang memantau aku dan danu sedari tadi

"dia kembali dengan danu"ucap seseorang itu

"Ini tidak boleh dibiarkan. Cepat lakukan tindakan,kalau tidak berhasil jangan cegah aku untuk menghancurkan keluarga danu"

"Aku usahakan yah,tapi bisakah biarkan mereka bersama?"tanyanya hati hati

"Kalau itu terjadi kau tidak lagi aku anggap anak seperti dia"ketus seseorang yang dipanggil yah

"Tapi dia butuh seseorang yang mensuport saat kita kejam kepadanya"

"Cepat lakukan tugasmu,tidak usah terlalu banyak membela adikmu itu"sambungan terputus begitu saja

"Maafin abang ya de,bukan ini yang abang mau
Abang terpaksa,kenapa semua kaya gini"

🍁🍁


"Gimana udah siap?"tanya bang rion

"Udah bang,ayo mulai"ujarku

Musik mulai terdengar,aku mencoba menenangkan hati
Sorot mata itu membuat nyaliku sedikit menciut,aku takut pekerjaanku hari ini adalah hari terakhir
Pasti mereka tidak akan membiarkanku bahagia walau sesaat

lagu yang kunyanyikan sangat mewakili perasaanku saat ini
Semoga pemilik sorot mata itu mengerti makna lagu ini
Hanya rindu mengalun begitu saja sampai tak sadar air mata yang kutahan keluar

"Semoga abang tau kalo aku mau kita kaya dulu lagi"batinku

Aku terus menyanyi sampai akhir dengan mata terpejam
Aku tak peduli sekitarku sekarang seperti apa
Aku hanya ingin menyampaikan pesan bahwa aku rindu,aku rindu kehidupanku yang dulu
Sebelum semua badai datang menerjang

Aku harap ini bukan akhir pekerjaanku sebagai penyanyi cafe

Abang aku mohon untuk kali ini bantu aku,aku hanya butuh uang untuk kehidupanku.batinku seraya menatap bang Ravi

"Kurang satu lagi ren"kata bang rion

"Siap bang,terserah abang aja deh mau lagu apa"

"ayo kita mulai"

Setelah satu lagi selesai,aku langsung turun panggung berjalan menuju salah satu meja dicafe untuk mengambil tasku dan pulang ke apartemen

Saat akan pergi,sebuah tangan mencekalku memaksaku membalikan badan

"Tunggu abang mau ngomong sama kamu"ucap bang ravi

"Apa?"

"Jauhi danu sebelum keluarganya hancur karna ayah"sorot mata yang lebih teduh dari sebelumnya kini mendominasi

"Peduli apa abang sama aku?bahkan aku diusir aja abang ngga bela sama sekali
Jadi mending abang ngga usah ikut campur"ucapku ketus

"Oke kalo itu mau kamu abang bakal bilang ke ayah kalo kamu juga kerja di cafe ini biar kamu dipecat dan ngga bisa dapet uang"balasnya membuatku bungkam

"Jadi pilih opsi pertama atau kedua?"tanya bang ravi lagi

"Pertama"langsung berlalu meninggalkan bang ravi berdiri disana

Saat kurasa sudah jauh dari bang ravi,aku ambruk dengan kedua lututku menyentuh aspal
Aku tak peduli berapa sakitnya nanti
Yang terpenting sekarang aku ingin menangis sekeras kerasnya supaya dunia tau bahwa hidupku terlalu menyedihkan bahkan orang lain pantas mengasihani

"Kenapa ngga ada kebahagiaan sama sekali buatku
Aku ingin punya orang yang bisa aku jadikan sandaran saat aku ngga kuat lagi
Apa aku salah?"tanyaku pada diri sendiri

"Ngga ada yang salah kok"

Suara itu








Membuatku mematung
Aku tau betul itu siapa

Oh tuhan. Apa dia tau apa yang terjadi didalam tadi

Batinku berkecamuk,aku harus memastikan

Mataku mencoba mencari sosok itu

Dan benar









Dia.........






















Tbc..

Sory ya kalo banyak typo
Btw ngga tau kenapa pengin nulis gini
semoga dapet feel nya ya
Kalo ngga dapet berarti akunya yang ngga bisa ngasih rasa

Karna tak semudah itu memberi rasa kepada orang yang baru

Wkwk malah bucin

Jangan lupa tekan bintangnya
Thanks🖤




Tunggu chapter berikutnya ya🍬

Aku Ingin MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang