Sory ya kalo banyak typo....."Gimana dok keadaan shiren?"tanyaku
"Kamu tenang dulu ya dek,nanti saya jelaskan"dokter fatan mencoba menenangkanku
"Sedikit lagi nadinya terputus"ucapan dokter fatan membuat kaget aku dan gilang
"Terus sekarang dia gimana dok"tanya gilang
"Dia masih dalam pengaruh obat bius,kemungkinan dia harus dirawat seminggu dulu disini"jelas dokter fatan
"Baik dok,ngga papa semua demi kesembuhan dia juga"
"Oh iya kalo saya boleh minta tolong,jangan sampai orang yang berpengaruh buruk sama pemikiran shiren kesini ya"
"Diusahakan shiren di jauhkan dari mereka" penjelasan dokter fatan aku angguki sebagai tanda setuju
"Baik dok,terima kasih ya dok"ucapku
"Iya sama sama,kalau begitu saya pamit kembali ke ruangan saya"
"Silahkan dok"kataku dan gilang
"Gila ya shiren.mikir apa coba dia"seru gilang aku setujui
"Abangnya juga bego,kenapa shiren kaya gitu dibiarin..."
"....masih ngga habis pikir aku sama akalnya bang ravi"ketusku
🍁🍁
Sudah sehari berlalu shiren di rumah sakit,dia terus membujuk aku,gilang,dan kinan untuk pulang ke apartemennya
Hari ini kebetulan kita bertiga sedang diruangan dia
"Pulang hari ini ya?"pintanya
"Ngga"Ketusku
"Aku masih sebel ya sama kamu ren,mikir apa coba pas kamu ngelakuin hal kaya gitu lagi"kinan yang sedari tadi menahan emosi sudah tak terkendali
Aku rasa shiren masih mendengarkan dengan baik semua unek unek kita,buktinya dia hanya diam menundukkan kepala
"Mikir dong ren,kalo kamu kaya gini terus gimana mau buktiin ke mereka kalo kamu itu ngga salah..."
Kinan menarik nafas sejenak
"...gimana kita mau bantu kamu kalo kamunya aja cara berpikirnya dangkal gini.apa kamu pikir dengan kamu mati semua masalah kamu selesai?Ngga ren ngga bakal
Semua yang terjadi ke kamu itu harus dijalani bukan di tinggalin dengan cara bunuh diri,bodoh kalo pikiran kamu cuma mati mati dan mati""Kamu pikir lagi sekarang,kalo kamu mati sekarang apa mereka peduli?mereka mau nangis nangis diatas pusara kamu?mereka nyesel sama perbuatan mereka selama ini?ngga juga kan ren,jadi aku mohon deh jangan mikir buat mainan pisau atau silet atau cuter dan sejenisnya buat mati"
Aku tau kinan sedang meluapkan kekesalannya selama ini
Dia kelihatan cuek memang,tapi bukan berarti dia ngga merhatiin sahabatnya
Cara dia nunjukin rasa sayangnya berbeda dari aku dan gilang
Aku tau itu
"Nan"suara lemah kinan terdengar
Bahkan isakan mulai keluar,reflek kita langsung memeluk shiren disana
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ingin Mati
Teen FictionMungkin ini akhir kehidupanku ~shiren selamat membaca