Seperti lingkaran, kisah ini tak berujung. Namun lingkaran punya satu sisi dan itu hanya untuk orang tersayang. Sudutnya pun tak terhingga hanya untuk orang yang dicinta.
Hanya jangan sampai seperti lingkaran pula akhir kisah ini.
Jeongin menunggu Jisung yang masih harus menyelesaikan acara piket hariannya di depan gerbang sambil membaca buku.
Orang rajin tentu beda. Di mana-mana pegangnya buku.
"Eh Hyunjin mau pulang?" Jeongin menyapa Hyunjin ketika manusia tampan itu baru keluar dari gerbang. Tidak mau menyapa sebenarnya tapi daripada dicap sebagai teman sekelas yang tidak menganggap teman, lebih baik menyapa saja, sekadar basa basi.
Hyunjin yang disapa malah acuh tak acuh dan tetap melanjutkan acara jalannya.
"Sudah disapa tapi tidak direspons," Jeongin mencak-mencak sebentar kemudian memilih melanjutkan kegiatan baca buku yang sempat tertunda.
Tapi tunggu sebentar.
Jeongin tutup bukunya karena rasa heran yang lebih mendominasi. Dia fokuskan lagi pandangannya pada Hyunjin yang semakin menjauh.
Kok Hyunjin diikuti oleh kakak kelas ? Gerombolan lagi yang mengikuti. Ada apa gerangan ?
Kok tapi Hyunjin seperti tidak sadar ?
Kok Jeongin jadi ingin tahu sih? Ini salah, dia seharusnya tidak kepo.
Jeongin kembali fokus ke bukunya.
Aduh tidak bisa.
Jiwa sosialnya lebih tinggi.
Jeongin akhirnya ikut membuntuti orang-orang tadi.
***
Jisung pulang sendirian naik bus.
Jeongin ternyata tidak menunggu dia. Entah ke mana itu bocah kok menghilang saja padahal tadi katanya mau pulang bersama.
Padahal Jisung sudah meninggalkan orang yang dia suka demi Jeongin, eh ternyata malah ditinggal duluan.
Ditelepon tidak diangkat. Dikirimi pesan apalagi.
Jisung akhirnya memutuskan naik bus sendirian. Dia pakai headset di kedua telingannya untuk mendengar lagu.
Lagu never ending story milik Stray Kids mengalun merdu. Membuat Jisung mengantuk dan memilih tidur sebentar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
