Seperti lingkaran, kisah ini tak berujung. Namun lingkaran punya satu sisi dan itu hanya untuk orang tersayang. Sudutnya pun tak terhingga hanya untuk orang yang dicinta.
Hanya jangan sampai seperti lingkaran pula akhir kisah ini.
"Untuk informasi saja ya, yang memberikan ide Felix menjauhi Changbin itu aku loh," Jisung bicara ke Minho. Sekarang mereka ada di taman dekat toko tempat Minho kerja.
"Jahat banget kamu ke Changbin," ungkap Minho. Jisung ? Dia lagi senyum setan.
"Biar peka tahu si Changbin," jawab Jisung akhirnya.
"Tapi kasihan Changbin tertekan seminggu tidak menempel bahkan tidak bertemu dengan Felix."
"Tapi nyatanya mereka bersama kan sekarang ? Malah Changbin sudah sadar soal perasaannya."
Minho mengangguk tanda mengiyakan dan berujar, "Iya juga sih."
"Apa aku juga harus melakukan hal yang sama, menjauhimu?" Pertanyaan retorik Jisung lontarkan.
Minho natap Jisung marah, "Jangan berani jauh dariku. Jangan pokoknya."
"Kenapa ? Kan kita tidak ada hubungan apa-apa?" Jisung berbicara dengan smirk menggoda.
Minho pipinya sudah merah. Dia menghela napas dan membuangnya.
"Oke, kita baru dekat selama semingguan-" Minho berhenti sejenak lalu melanjutkan, "-tapi seminggu lebih ini aku merasa nyaman sekali denganmu Ji, rasanya baru kali ini aku nyaman dengan orang lain. Kamu kan tahu aku tidak punya teman sama sekali. Kamu jangan berani menjauhiku nanti kalau aku rindu bagaimana? Aku mau terus bareng sama kamu jadi ayo jadi pacarku dan saling menjaga satu sama lain."
Jisung sekarang malah senyum malu.
"Tidak menolak, Jisung dengan senang hati menerima!!!"
Minho meluk Jisung dan bilang "terima kasih", "jangan menjauh", "ayo bersama dalam waktu yang lama" dan yang terakhir "aku menyayangimu"
Jisung tidak bisa nahan senyum lima jarinya, "Aku lebiiih!!!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
