BAGIAN 02

5.9K 191 141
                                    

Waktupun berlalu, kini akhirnya Aldi mulai memberanikan diri untuk menyatakan rasa cintanya pada Laura. Tanpa diduga, ternyata Laura menerima cintanya hingga akhirnya mereka berpacaran. Tapi sayangnya mereka berpacaran secara diam-diam dibelakang Killa dan keluarganya, sehingga tidak ada yang tau kalau mereka sedang menjalin sebuah hubungan.

"Aldi, kamu kok akhir-akhir ini sibuk terus sih, nemenin aku ke Mall aja udah gak pernah mau!" protes Killa bertanya-tanya karena belakangan ini Aldi semakin jarang menghabiskan waktu dengannya. Killa sedang bermain di rumah Aldi, dia sudah terbiasa disana karena Killa sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Aldric dan putri, mereka sejak kecil begitu menyayangi dan memanjakan Killa seperti anaknya sendiri.

"Eh, emm ... kamu 'kan tahu sendiri Killa kalo aku sekarang sibuk di perusahaan papa. Aku bahkan sekarang ikut mengurus perusahaan cabang juga, belum lagi aku kan mau buka perusahaan sendiri," jawab Aldi setengah berbohong, memang dia saat ini disibukkan dengan pekerjaannya. Akan tetapi waktu luangnya yang sedikit itu dia habiskan bersama Laura, kekasihnya.

"Huh, oke deh. Kapan-kapan aku pengin main ke perusahaan kamu yah?" pinta Killa.

"Siap Tuan puteri, kamu boleh main kapan saja!" jawab Aldi sambil mengacak rambut Killa dengan gemas.

"Jangan acak-acak rambut aku dong, tuh 'kan jadi berantakan gini. Kebiasaan deh kamu Di, jangan pegang rambut cantik aku dong!" pekik Killa kesal, dia cemberut tapi Aldi malah tertawa melihat gadis itu kesal. Sejak dulu Aldi selalu senang mengjahili Killa karena saat kesal Killa terlihat imut. Tanpa di duga kedua orangtua mereka memperhatikan interaksi dan kedekatan Killa dan Aldi.

"Mereka keliatan serasi banget yah," ujar Aldric yang merasa hangat dengan pemandangan didepan matanya.

"Iya Mas, aku pengin banget deh Mas, menjadikan Killa sebagai menantu kita," ujar Putri jujur mengutarakan isi hatinya, sejak Killa masih kecil Putri dan Aldric sudah menganggapnya seperti anak sendiri. Apalagi Putri sebenarnya teringin memiliki anak perempuan, itulah sebabnya dia sangat memanjakan Killa.

"Iya yah, sejak kecil Aldi sabar banget menghadapi sifat Killa yang manja dan egois." Elina ikut menimpalinya sambil tertawa mengingat sepertinya sifat manja dan egois Killa sedikit banyak menurun dari Elina.

"Iya, dari kecil mereka udah deket banget gitu." Revano yang biasanya tak pernah tertarik dengan perbincangan seperti ini pun ikut menimpali.

"Gimana kalo kita jodohin aja mereka, toh Aldi selama ini juga gak pernah punya pacar tuh, lagian aku cuma maunya Killa yang jadi menantuku!" usul Putri antusias.

"Iya, aku setuju banget sayang, aku juga pengin banget Killa jadi menantuku. Habisnya sejak kecil dia sudah aku anggap anak sendiri, jadi, gimana El, Van?" tanya Aldric pada kedua orangtua Killa.

"Hmm, aku sih setuju aja, cuma kita mesti tanyain dulu ke anak-anaknya, mereka mau atau enggak," ujar Revano.

"Oke deh, kita tanyain Killa dulu dia mau atau enggak. Kalau masalah Aldi mah gampang!" Aldric merasa tidak sabar, dia sangat berharap perjodohan ini bisa terlaksana.

Akhirnya mereka sepakat untuk menjodohkan Killa dan Aldi setelah menanyakan persetujuan dari Killa. Dan yang lebih mengejutkan adalah ternyata tanpa mereka duga, Killa menerima perjodohan itu.

***

"Killa, kok lo terima sih perjodohan antara lo sama Aldi?" tanya Meira salah satu teman Killa sejak kecil, saat ini Killa sedang bertemu dengan temannya di sebuah Kafe. Sekalian Killa menceritakan tentang perjodohannya dengan Aldi.

"Entahlah, gue sendiri juga bingung kenapa langsung nerima aja. Mungkin gue rasa alasan kenapa gue langsung nerima perjodohan ini karena gue udah jatuh hati sama Aldi. Ternyata benar kata orang, kalau cinta hadir karena terbiasa dan lo kan tau, sejak kecil gue deket banget sama Aldi, dia selalu manjain dan jagain gue!" jawab Killa.

REVENGE 2 : Karma (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang