Baca selengkapnya di Karya Karsa, sudah tamat di sana. Cari saja Wihelmina Miladi lalu masuk ke bagian seri.
"Hallo Killa, kenapa tadi kamu nelpon? Maaf yah tadi ponselku ketinggalan di mobil jadi gak keangkat," ujar Aldi saat Killa mengangkat teleponnya.
"Hmm, gapapa kok Aldi, aku tadi ke kantor kamu. Niatnya aku mau ngasih kejutan buat kamu dengan membawakan makan siang, makanan itu masakan pertama aku, aku berniat menjadikan kamu orang pertama yang aku masakin, tapi ternyata kamunya pergi," jawab Killa kecewa.
"Astaga, kenapa kamu gak bilang dulu sih Killa, kalo kamu bilang dulu kan aku jadi gak pergi. Sekarang kamu dimana? Makanannya mana? Anterin ke kantor yah." Aldi merasa bersalah pada Killa, tapi entah mengapa dia juga merasa senang saat mengetahui kalau Killa berniat membiarkan dirinya menjadi orang pertama yang memakan masakan gadis manja itu. Walau pasti rasanya tidak enak, tapi Aldi akan memakannya dengan lahap karena itu masakan Killa, Aldi juga heran sejak kapan gadis itu jadi berubah begini.
"Udah aku kasihin temen aku," jawab Killa membuat Aldi kecewa.
"APA? Kamu kasihin siapa? Meira?" tanya Aldi kaget, entah mengapa hatinya tidak rela.
"Bukan Meira, tapi Edric. Dia temen aku yang waktu itu nganterin pulang, kebetulan tadi gak sengaja ketemu," jawab Killa santai.
"Edric?" tanya Aldi
Entah mengapa ada perasaan aneh di hati Aldi saat mengetahui Killa dekat dengan lelaki bernama Edric itu. Aldi tau kalau Killa dan Ed sudah bersahabat sejak lama sama seperti dirinya dan Killa.
Tapi hubungan mereka sangat dekat, Aldi merasa Edric sepertinya menyimpan perasaan yang lebih dari sekedar sahabat terhadap Killa. Hanya gadis itu saja yang tidak peka, padahal terlihat jelas dari cara Ed menatap Killa dan memperlakukan Killa. Tapi bukankah Killa sudah menikah dengan dirinya, jadi seharusnya Ed sudah tau tentang pernikahan mereka dan tidak menaruh rasa lagi pada Killa.
"Kok kamu kasih sama cowok lain sih? Kamu kan masaknya buat aku, harusnya orang pertama yang ngerasain masakan kamu itu aku karena aku suami kamu." Aldi merajuk.
"Loh, kok jadi kamu yang ngambek, harusnya kan aku yang ngambek. Lagian kan biar gak terbuang percuma!" kesal Killa tak mau kalah.
"Iya-iya princess, aku yang salah, maaf yah. Tapi besok-besok pokoknya kamu harus masakin aku." Aldi mengalah karena dia juga merasa sangat bersalah selama ini membohongi Killa dengan diam-diam menjalin hubungan bersama Laura di belakangnya.
Dia jadi heran dengan perasaannya sendiri, disisi lain dia menjalani hubungan rahasia dengan Laura dan dia meyakini bahwa Laura adalah satu-satunya wanita yang dia cintai dan akan selalu begitu. Tapi dia juga tidak ingin melepaskan Killa, dia menyayangi gadis itu bahkan sejak mereka masih kecil. Walau gadis itu sering berbuat jahat pada Laura, manja, egois dan seenaknya. Tapi entah mengapa Aldi tetap menyayanginya dan ingin selalu melindunginya.
Aldi sangat takut kalau Killa akan terluka, dia sangat takut kalau sampai Killa sampai tau Aldi ada hubungan dengan Laura di belakangnya. Aldi sangat takut kehilangan gadis itu, dia tidak ingin bila suatu saat Killa tau, maka gadis itu akan membencinya. Tapi Aldi juga merasa tidak suka saat Killa dekat dengan teman pria lain, apalagi dengan Ed itu.
"Iya-iya, tapi malam ini jadi kan kita makan malam di luar dan nonton film?" tanya Killa memastikan
"Jadi dong, oh iya, kamu duluan aja ke tempatnya. Kamu pesan makanan buat kita sekalian booking tempat dulu," ujar Aldi.
"Oke, aku juga mau beli tiketnya duluan deh." Killa kini bersemangat kembali karena nanti malam dia akan makan malam serta pergi nonton film bersama dengan Aldi.
Aldi melajukan mobilnya menuju kantornya untuk segera menyelesaikan pekerjaannya agar bisa menghabiskan waktu bersama dengan Killa. Aldi juga mandi dikatornya sebelum ke restoran untuk menemui istrinya itu, tapi tiba-tiba ponselnya berdering dan ada panggilan dari Laura.
"Kenapa, Ra?" tanya Aldi
"Ini gue Emilia, Laura masuk rumah sakit."
"APA? Di rumah sakit mana?" Aldi kaget saat mengetahui Laura ternyata masuk rumah sakit, sejak dulu tubuh gadis itu memang begitu lemah. Tanpa pikir panjang Aldi langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat Laura dirawat.
"Emila, bagaimana kondisi Laura?" tanya Aldi panik saat menemui saudara Laura yang bernama Emila
"Dia ada di dalam, Di. Tapi kata dokter dia harus dirawat di sini malam ini, lo temenin dia yah soalnya gue kan gak bisa. Karena harus pulang, takut kakek Bram curiga, Laura gak mau kalau sampai kakek Bram tau dia masuk rumah sakit. Soalnya kalau sampai kakek tau nanti dia gak diijinin tinggal di luar lagi, dia juga maunya lo yang nemenin dia." Emila menjelaskan semuanya.
"Ya udah, makasih yah lo udah bawa Laura kesini," ujar Aldi.
"Sama-sama, kebetulan tadi gue lewat apartemen lo jadi sekalian mampir jengukin Laura, tapi ternyata dia malah sakit," ujar Emila.
"Padahal tadi siang dia baik-baik aja," lirih Aldi.
"Makanya lo jagain dia, kasian kan dia cuma punya elo. Jangan sampai dia tertekan apalagi banyak pikiran hingga menyebabkan kelelahan. Kan lo tau sendiri fisik Laura lemah." Emila mengingatkan Aldi tentang kondisi Laura.
Aldi hanya bisa mengangguk kemudian dia memasuki kamar tempat Laura dirawat, gadisnya itu tengah terbaring lemah dengan seragam rumah sakit dan itu semua membuat Aldi sedih.
"Ra, kamu harus cepet sembuh. Kamu kenapa sih kok bisa sampe drop gini?" tanya Aldi
"Aku paling cuma banyak pikiran mengenai butik aku aja kok," lirih Laura lemah, tapi dia tetap berusaha tersenyum dan menunjukan bahwa dirinya tidak apa-apa, dia hanya tidak ingin orang yang sangat ia cintai menjadi khawatir padanya.
"Kamu kalo ada apa-apa cerita sama aku, kamu juga kalau butuh sesuatu bilang saku. Aku kan udah kasih kamu kartu debit buat kamu pake, bukan untuk dianggurin," nasehat Aldi.
"Iya-iya, maaf yah, Aldi. Aku cuma gak mau nanti ada yang mikir aku cuma mau harta kamu doang, makanya aku gak pernah pake deh," kata Laura.
"Siapa yang bilang? Pokoknya aku gak mau tau, lain kali kalo ada apa-apa kamu cerita sama aku," ujar Aldi.
"Iya-iya, maaf yah. Tapi malam ini kamu temenin aku kan disini kan?" tanya Laura memastikan
"Iya," jawab Aldi.
Di sisi lain Killa sudah sampai di restoran tempat mereka janjian, tapi Aldi tak kunjung datang bahkan ponselnya tidak bisa dihubungi. Karena kebetulan ponsel Aldi kehabisan baterai, padahal Killa sudah menghubungi assisten Aldi, katanya Aldi sudah keluar kantor sedari tadi. Tapi suaminya itu sama sekali tidak ada kabar, dia khawatir Aldi kenapa-napa.
"Killa, kok kamu di sini sendirian? Gila yah seharian ini kita udah dua kali aja gak sengaja ketemu, jangan-jangan kita jodoh haha.., oh iya, kamu lagi nungguin siapa?" tanya Edric yang memang tanpa sengaja bertemu Killa
Ed baru saja selesai makan dengan keluarganya dan kebetulan keluarganya sudah pulang lebih dulu.
"Jodoh apaan, nyatanya aku gak nikah sama kamu haha..," ujar Killa bercanda namun membuat hati Edric terasa pilu kala mendengarnya.
"Kamu kok sendirian sih?" tanya Edric lagi
"Pengin aja, eh mau nonton film bareng gak?" Killa mengajak Edric menonton film bersama untuk mengalihkan pembicaraan sambil menunjukan tiketnya.
"Mau banget dong, yuk kita ke bioskop sekarang, sebentar lagi filmnya mulai tuh." Edric begitu bersemangat sambil melihat tiket yang dipegang Killa karena memang sebentar lagi filmnya akan mulai. Akhirnya Killa memutuskan pergi nonton dan jalan-jalan bersama Edric.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE 2 : Karma (Repost)
RomanceFollow dulu sebelum baca! Killa yang terkenal manja dan selalu menjadi tokoh antagonis yang dituduh jika sesuatu terjadi pada Laura. Killa memang membenci Laura. Suatu hari dia dijodohkan dengan Aldi, lelaki yang sangat Killa cintai, yang merupakan...