I-12-I

2 0 0
                                    

Matahari pagi pun bersinar. Semilir angin mengundang semangat. Hari Sabtu yang ditunggu telah tiba. Haru, Rafa, dan Deo akan menghadiri kompetisi basket.

Saat memasuki area kompetisi, suasananya sangat tegang. Beberapa melihat tim basket dari sekolah Haru dengan takut. Ada juga dengan sangar dan ganas.

Tapi walaupun begitu, tidak ada ekspresi takut di muka Haru. Ia nampak tenang daripada kawan - kawannya. Beberapa kali Haru menyemangati timnya agar tetap tenang.

Lalu pertandingan pun dimulai. Tim Haru pun berdoa terlebih dahulu dengan suntuk dan mengucapkan kata penuh semangat. Akhirnya mereka pun siap bertanding.

Di saat bertanding, Haru, Rafa, dan Deo memasukkan bola dengan mudah. Pertandingan didominasi mereka bertiga. Tiada rasa takut di wajahnya. Namun malahan tersirat wajah bingung melihat lawannya. Lawannya seperti tidak tahu harus melakukan apa.

Setelah lolos, timnya berhasil masuk ke babak semifinal. Setelah itu di final, timnya berhasil merebut juara pertama. Ekspresi senang dan juga kecewa bercampur di muka Haru. Menyadari hal itu, Anggara sang pelatih pun mendekati Haru.

"Kenapa wajah kamu seperti itu?" tanya Anggara.

"Kaku semua," jawab Haru. Perkataan Haru itu bisa dimaklumi karena sebenarnya Haru sudah puluhan kali melawan anak kelas empat sampai kelas enam di pelatihannya. Sementara lawannya baru kali ini berhadapan dengan musuh. Mereka pun tak menyangka akan bertemu dengan Haru, Rafa, dan Deo yang sudah berada di level atas.

"Mereka berbeda," jawab sang pelatih.

Setelah meraih kemenangan, tim Haru pun pulang.

The Tale of Middle Team (Complete)Where stories live. Discover now