"ANGEEELLLLLLLLLLLLLLLLLLL..."
Teriakan yang begitu memekakkan telinga siapapun yang mendengarnya. Suara siapa lagi kalau bukan suara indah Nyonya Pradipta dipagi hari yang mencoba membangunkan putrinya. Hal ini sudah menjadi rutinitas setiap pagi dirumah mewah keluarga Pradipta khususnya dikamar Angelin.
"Aaaaaa...Petirnya kenceng banget anjirr ujannya deres juga yaa"
"Angelin Salsabella Pradipta" dengan wajah garangnya Nyonya Pradipta memandang sengit putrinya yang masih cengo manatap sang mama yang berdiri disamping tempat tidurnya sambil membawa spatula bekas menggoreng telur. Iuuhhh pasti kotor
"Ehee...Pagii maa. Muuaahh" Angel sudah sepenuhnya sadar dengan apa yang sedang terjadi. Segara bangkit dari tidurnya mencium pipi sang Mama dan berlari menuju kamar mandi, sebelum sang Mama berteriak kembali dan berakibat fatal untuk kesehatan telinganya.
"Mama tunggu diruang makan. 15 menit kamu belum turun juga, mama tarik telinga kamu sampai lepas"
Blaamm
Nyonya sudah keluar dari kamar tidur putrinya dan segera melanjutkan acara masak memasaknya. Suami dan Anak laki lakinya ? Ah, tidak perlu buang buang tenaga. Mereka sudah lebih dulu bangun, namun seperti biasa mereka jogging terlebih dahulu keliling komplek.
"Pagii Maa"
"Kalian sudah datang. Segera mandi dan sarapan. Papa jangan sampai telat masuk kantor walau papa itu seorang CEO. Dan kamu Abi, Mama gak mau datang kesekolahmu lagi kalau kamu dapat SP karena ketahuan bolos"
"Iyaa iyaa mama ku sayang. Duhhh pagi pagi udah ngegas aja si Mama. Tadi malam gak dapat jatah dari Papa yaa"
Uhukk
Tuan dan Nyonya Pradipta sejurus memberikan tatapan mematikan pada putra mereka. Siapa yang terbatuk? Itu adalah Bi Minah yang membantu menyiapkan sarapan pagi. Sedangkan yang ditatap sudah mengambil jurus seribu bayangan sebelum dapat piring terbang dari Mamanya.
Bukan lagi Abigail namanya tapi...ABIJAIL.
"Good Morning Papa, Mama"
"Morning Princess Papa. Apa pagi ini kamu dibangunkan mama lagi Princess" sambil sedikit mendekat pada putrinya dan sedikit memelankan suaranya.
"Heemmm...awalnya sih Angel kira suara petir" jawab Angel polos sambil melirik mamanya yang berdiri tak jauh dari mereka sedang menyiapkan makanan.
"Kalau begitu pulang sekolah Papa jemput. Kita harus periksa ke Dokter Spesialis THT"
"Kalian. Sedang membicarakan mama ya" Nyonya Pradipta yang sejak tadi melirik suami dan putrinya yang sedang berbincang namun seperti bisik-bisik mulai curiga.
"Eh...mama. Enggak kok ma. Tadi papa Cuma bilang kalau pulang sekolah nanti Papa yang jemput Princess" jawab Abraham sambil memberikan kedipan mata pada putrinya yang dibalas gerakan alis Angel.
"Tumben bia....."
"WOAHH...Mama is The Best pokoknya. Ini makanan kesukaan Abi loohhh"
Belum selesai Mamanya berbicara, Abi sudah terlebih dahulu menyela sambil mencomot bakwan jagung dari piring yang dibawa Mamanya.
"Abi. Kapan kamu UN ?"
"Minggu depan, Pa"
"Setelah lulus papa mau kamu memegang cabang perusahaan papa yang ada diBali"
"Iyaa pa. Yaudah Abi berangkat sekolah dulu ya ma, pa"
"Ehhh...Angel ikut abang ajaa yaa. Angel males cari tempat parkir disekolah. Udah siang gini pasti penuh" mengeluarkan jurus andalan Angel. Dengan mata lebar dan bulu mata yang panjang serta pipi chubi mengeluarkan ekspresi seperti ingin menangis. Siapa yang tega menolaknya. Abi mencubit gemas pipi sang adik.
"Iyaa Princess. Abangmu ini selalu ada untukmu. Ayo kita berangkat"
"Yeeyyy. Angel sayang abang. Dahhh mama papa. Angel sekolah dulu yaa sama abang. Jangan rinduu" pamit Angel yang dibalas senyuman hangat dari kedua orang tuanya.
"Pah..."
"Kenapa mah"
"Apakah keluarga Max masih menginginkan Putri kita untuk menikah dengan Putra mereka?"
"Ya. Cepat atau lambat Max pasti akan datang dan menagih janji kita, ma"
"Mama...Mama gak rela rasanya kalau Angel dibawa pergi jauh sama suaminya nanti, Pa"
"Mahh. Kita sudah pernah membahas ini. Ini semua juga demi kebaikan Angel. Masa depan angel sudah pasti terjamin dengan keluarga Max. Aku yakin Angel pasti akan bahagia. Serahkan semuanya pada takdir, ma"
"Iyaa, pa"
"Buju buset. Bener katamu ngel. Kalau udah siang susah nyari tempat parkir" keluh Abi. Matanya tajam mencari celah untuk mobilnya supaya bisa parkir.
"Iyaa karena Angel sering datang kesiangan. Yaa gini deh" jawab Angel yang sudah tak kaget dengan pemandangan padatnya parkiran dengan berbagai jenis mobil mewah.
SMA PURA WIJAYA
Salah satu sekolah elit ditengah kota. Siswa siswinya mayoritas adalah anak orang kaya. Sehingga tak dapat dipungkiri jika parkiran sekolah ini dipenuhi oleh deretan mobil mobil mewah keluaran terbaru.
"Bang. Tuh didepan sebelah kiri paling pojok. Cepetan bang ntar keburu diambil orang"
Abi segera menuju ke arah yang ditunjuk oleh adiknya dan...
Brakk
"Eeee anjing kucing kelinci kerbau badak..."
"Aduhhh abangg. Mobil orang lecet tuhh. Untung alarmnya gak bunyi" menyadari kesalahannya Abi bernafas lega ketika tidak ada satu orangpun yang mengetahui hal ini selain dia dan Angel.
"Huffftttt iya maaf. Abang gak liat samping tadii"
Setelah berhasil parkir dengan sempurna. Kedua kakak beradik itupun bergegas turun dan mengecek bagian mobil yang tergores tadi.
"Ya ampun bang itu lumayan loh goresannya. Kalau mobil abang sendiri mahh gak masalah. Lah iniii mobil siapaa juga"
"Udahlah dek. Yang pentingkan orangnya gak tau jugaa. Kalau dia minta ganti rugi yaa tinggal kasih aja"
"Hemmm terserah abang aja deh. Kuyy masuk"
"Yang bener sekolahnya. Jangan nakal" ucap Abi sambil mengacak gemas poni adiknya.
"Ihhh iya abang. Poni Angel berantakan loo nanti ga cantik lagii" angel cemberut karena tidak terima poni ala alanya dirusak oleh Abi.
"Uuu iyaa maaf yaa Princess" kata Abi lalu mecium jidat Angel.
Mereka berpisah dikoridor karena arah kelas mereka yang berlawanan. Angel berjalan menuju kelasnya sambil membetulkan poninya.
Dugh
"Aww...sshhh" tak sengaja Angel seperti menabrak sesuatu yang keras. Penasaran dengan apa yang barusan ia tabrak hingga terjatuh seperti ini. Angel mendongakkan kepalanya. Melihat mulai dari sepatu, celana etss.. langsung ke Wajahnya
Ganteng.
"Ck, Lain kali kalau jalan itu liat kedepan" dingin, tajam, judes, songong. Ga jadi ganteng deh Batin Angel.
"Eh. Maaf yaa kak, om, pak, ga tau siapa namamu. Denger yaa, kamu juga punya mata harusnya lebih hati hati kalau jalan. Ga usah ngalangin jalan orang dong"
Bagaikan angin yang berlalu begitu saja. Tak ada balasan dari sang lawan bicara. Seseorang itu melangkahkan kaki pergi meninggalkan Angel yang masih setia terduduk dilantai. Heran Angel didalam hati. Biasanya cowok kalau ketemu Angel pasti bersikap manis. Lahhh ini boro boro manis. Asem kek pait pait gitu loo
"Sial" gerutu Angel sambil berusaha berdiri dan merapikan seragamnya lalu melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda.
________
Jangan lupa vote :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil in My Life
Teen FictionHidupku itu menyenangkan. Dimanja oleh Mama Papa dan Kakakku. Semua yang aku ingin pasti terkabul. Abraham Pradipta seorang pembisnis yang namanya cukup terkenal dikalangan dunia usaha. Satu - satunya istri yang dimilikinya bernama Belinda Maharani...