Daddy

17.2K 911 118
                                    

[REMAKE]
Seo Johnny (28 y.o)
Seo Haechan (9 y.o and GS)

*********

Seorang gadis kecil tengah duduk disebuah sofa besar yang ada diruang tamu Mansion megah ayahnya. Ia mengayunkan kakinya pelan sembari mengeluarkan senandung kecil dari bibir mungilnya.

"Nona? Kenapa nona masih disini? Ini sudah malam, ahjumma antar kekamar ne ?" sebuah suara membuatnya mendongak lalu tersenyum.

"Aniyo ahjumma. Aku akan menunggu Daddy pulang." Jawabnya riang. Sang ahjumma hanya mengiggit bibirnya cemas. Oh ayolah ! ini bukan hari pertama sang nona muda masih terjaga dijam yang harusnya ia sudah berselancar di alam mimpinya.

"Tapi nona, ini sudah hari kelima nona selalu tidur lewat tengah malam. Kalau nona sakit, ahjumma harus mengatakan apa pada Tuan Seo ?" ucapnya cemas. Sebenarnya ia tak mencemaskan sang Tuan, yang ia cemaskan adalah nona muda yang ada didepannya ini.

"Setengah jam lagi. Kalau setengah jam lagi Daddy belum datang, aku akan kekamar dan tidur." Ucap gadis kecil itu. Sang ahjumma menghembuskan nafas pelan.

"Mau ahjumma buatkan coklat hangat ?" tawarnya. Gadis kecil itu mengangguk semangat lalu menggumamkan kata terimakasih.

Sang ahjumma melesat kea rah dapur lalu meraih ponsel dikantung apronnya. Menghubungi sang Nyonya besar, nenek gadis kecil itu.

"Selamat malam Nyonya, maaf mengganggu anda selarut ini"

"Tidak apa-apa ahjumma, ada apa ?"

"Apakah Tuan Seo tidak akan pulang lagi malam ini ?" tanya ahjumma pelan.

"Song ahjumma! Jangan bilang Haechan masih belum tidur ?!" pertanyaan itu lebih tepat disebut sebuah lengkingan.

"Mianhae Nyonya, saya sudah berusaha membujuknya untuk tidur, tap—"

"Ahjumma !!"

Song ahjumma menoleh kearah suara tadi dan mendapati gadis kecil itu-Haechan- berdiri dihadapannya.

"Apa itu nenek ?" tanyanya. Song ahjumma mengangguk.

"Aku ingin berbicara dengan nenek !" serunya bersemangat. Song ahjumma memberikan ponselnya kepada Haechan yang disambut gembira olehnya.

"Nenek! Haechan rindu nenek!!" seru Haechan.

"Nenek juga sayang. Kenapa kau belum tidur? Ini sudah sangat larut." Tanya Nyonya besar Seo itu.

"Aku menunggu Daddy. Eumm..Nek, apa Daddy tidak pulang lagi malam ini ?" tanya Haechan.

"Nenek tidak tau sayang, kenapa kau tak mencoba menelfonnya heum ?" tanya sang nenek.

"Ah benar! Kalau begitu sudah dulu ya nek!" serunya gembira.

"Ahjumma, ponselnya kuletakkan disini ya. Aku kekamar dulu. Selamat malam !" ucapnya lalu meninggalkan tempat duduknya tadi.

"Coklat panasnya ?"

"Antarkan kekamarku ya !"

.

.

.

Haechan menempelkan ponselnya ditelinga kanannya. Mendengar bunyi 'tut..tut..tut..' untuk yang kesekian kalinya hingga ..

"Hallo?"

"Daddy !" pekik Haechan gembira.

"Heum"

"Daddy dimana? Apa Daddy sudah makan ?"

"Aku sedang dilokasi syuting, ada apa menelfon ?"

Dingin.

Cerita Kita [Neo Culture Technology]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang