Pengennya soda tapi dapetnya malah jus apel, gapapa kali yaa.
*********
Haechan tersenyum lebar saat membuka kulkas didapurnya. Ia memandang kaleng soda dihadapannya dengan mata berbinar. Baru saja tangannya terulur untuk meraih kaleng itu, tangan lain lebih dulu menepuknya pundaknya pelan membuat Haechan tersentak kaget.
"Kali ini apalagi yang berusaha kau makan sayangku?" tanya pemilik tangan itu.
Haechan mengeluarkan cengiran anehnya. yang dibalas tatapan tajam pria dihadapannya. Haechan mengerucutkan bibirnya kesal.
"Sedikit saja ya kak~ Aku hanya ingin sedikit..sedikit saja, kumohon~" bujuk Haechan.
"Tid--"
"Ahhh~~ Ya kak Mark yaa~~"
Haechan kembali memohon. Oh tolong jangan lupakan tatapan memelas Haechan dan tangannya yang menarik-narik baju Mark. Haechan tampak seperti anak berumur 5 tahun saat ini. Mark bedecak malas.
"Kau tidak boleh minum minuman bersoda Haechan, kau sedang hamil."
"Tapi hanya sedikit kok kak, masa tidak boleh?" bujuk Haechan pantang menyerah.
Pokoknya kali ini tidak boleh gagal!
"Ya ampun! Baiklah, kemarikan minuman yang kau mau, aku akan meminumnya sedikit. Kau tak bisa dipercaya saat berkata sedikit. Sedikitmu bisa jadi satu kulkas minuman bersoda!"
Haechan tersenyum lebar, mengabaikan ucapan suaminya yang mengatainya rakus secara tak langsung itu.
Diraihnya satu-satunya minuman bersoda yang ada dikulkas dan disodorkan kepada Mark.
Mark membuka minuman keleng itu dan meminumnya. Haechan memperhatikan Mark meminum minuman bersoda itu dengan penuh minat.
"Jangan dihabiskan" peringatan Haechan yang dibalas gumaman oleh Mark.
Setelah selesai, Mark memberikan kaleng itu kepada Haechan. Haechan mengambilnya dengan suka hati, namun senyumnya pudar saat ia tau kaleng itu telah kosong.
"Kenapa dihab--" ucapan Haechan terpotong oleh ciuman Mark. Haechan hanya bisa melotot, terlebih saat ia merasakan air soda tercecap oleh lidahnya.
Mark menjauhkan bibirnya dari bibir Haechan lalu terkikik geli.
"Sudah, kau minta hanya sedikitkan? Itu sudah cukup." ucap Mark.
"Apa-apaan itu?! Aku bahkan tidak bisa merasakannya ditenggorokanku!" ucap Haechan sebal. Ia membelai pelan perutnya yang mulai membuncit.
"Jisungie~, lihatlah ayahmu itu! Dia selalu melarang bunda minum ini dan itu, makan ini dan itu. Tak taukah ia bahwa kau yang menginginkannya? Hey Mark Lee! Kenapa kau jadi pelit sekali sih?!" protes Haechan. Mark tertawa kecil lalu merengkuh tubuh Haechan dari belakang.
"Jangan membawa anak kita jika itu keinginanmu sayang" ucap Mark pelan.
"Ini memang keinginannya! Kakak saja yang tidak peka !" ucap Haechan kesal. Mark mengecup pipi Haechan lembut.
"Segelas jus?" tawar Mark. Haechan menghembuskan nafas pelan.
"Baiklah. Nah~ Jisungie yang tampan ingin jus apa malam ini? Ayah Mark yang tampan akan membuatkannya untuk kita" ucap Haechan.
"Bagaimana kalau nanas?" Mark bertanya membuat Haechan mendelik kesal.
"Kau ingin membunuh anakmu?" desis Haechan jengkel membuat Mark meringis.
"Baiklah, tidak dengan nanas. Kau tunggulah disana, jus apel? Bagaimana?" tawar Mark lagi. Mata Haechan berbinar mendengar kata 'apel'
"Owkay! Ayo cepat buatkan aku jus apel! Cepat!" serunya bersemangat. Mark mengacak rambut Haechan gemas.
Haechan duduk disalah satu kursi yang ada dimeja makan, memperhatikan Mark yang sibuk membuatkannya jus.
"Jisungie~, lihatlah sayang. Ayahmu sangat menyayangimu dan bunda. Cepatlah tumbuh dan bergabung bersama kami didunia sayang" gumam Haechan sembari mengelus perutnya lembut.
"Nah~ sudah jadi. Silahkan menikmati jusmu sayang" ucap Mark. Ia menyerahkan gelas yang penuh dengan jus kepada Haechan. Haechan tersenyum dan meminum jusnya dengan nikmat.
"Ini enak! Kakak sangat pandai membuat jus. Kenapa tidak berjualan jus saja?" tanya Haechan polos membuat Mark tertawa. Ia menyentil kening Haechan pelan.
"Lalu mau dikemanakan perusahaanku hmmm?" tanya Mark.
"Kan kakak bisa melakukan keduanya sekaligus" jawab Haechan.
"Baiklah. Aku akan berjualan jus hanya untukmu. Jadi sekarang mana bayaranmu?" ucap Mark. Haechan mendengus malas.
"Menyebalkan. Kemari!" perintah Haechan. Mark verjalan kearah Haechan. Setelah Mark berada didepannya, Haechan berdiri dan berjinjit kecil untuk mengecup bibir Mark.
"Sudah !" ucap Haechan membuat Mark tersenyum kecil.
"Ayo kembali tidur" ajak Mark
"Kak Mark ayo gendong aku" ucap Haechan dengan senyuman manisnya membuat Mark ikut tersenyum.
"Kau benar-benar merepotkan" ujar Mark namun tetap menggendong Haechan ala bridal.
"Kak Mark, kakak ingin punya anak berapa ?" tanya Haechan.
"Berapa ya? 3 atau 7? 8? 11? Atau--"
"YA!! Kakak ingin membuat klub bola sendiri atau bagaimana?!" tanya Haechan kesal. Mark hanya tersenyum lebar.
"Bukankah itu bagus?" tanya Mark.
"Kalau begitu, kakak saja yang hamil dan melahirkan!" pekik Haechan saat tubuhnya diturunkan oleh Jongin diranjang mereka.
"Sayang sekali, aku tidak memiliki rahim sayangku, hanya kau yang memilikinya" jawab Mark enteng.
"Kakak menyebalkan!" dengus Haechan
"Tapi kau mencintaiku" balas Mark
"Kakak harus bersyukur untuk yang satu itu. Hanya aku yang menerima apa adanya robot bernyawa seperti kakak!"
"Aduh pedasnya kata kata istriku. Sudah ya sayang, sekarang tidur. Besok kita harus kerumah sakit untuk memastikan Jisungie sehat."
"Ini juga mau tidur tapi kakak ngomong terus."
Mark meringis mendengar ucapan istrinya. Ia memilih memeluk tubuh istrinya lalu mengecup kening istrinya lembut seraya menggumamkan perintah cepat tidur.
"Aku mencintaimu, selamat tidur sayangku."
END
[REMAKE/ Jongin x Naraa (OC)]
14/01/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita [Neo Culture Technology]✔
Fanfic"Mau yang lebih panas gak?" - Mark ke Donghyuck [Mati Lampu] Kumpulan cerita sekali jalan(?), cast random sesuai vibe alur cerita di kepalaku😂 BxB (+GS) AU WARN : Ada beberapa yang merupakan FF Remake