Thank for 35 vote.
Astaga.
Aku udah doki-doki nggak bakal nyampek.Aku bakal up tgl 4 jan ya. Tapi kalo sebelum tgl 4 udah tembus 40 vote, ya langsung up.
Enjoy
****
Hope!! Na Jaemin x You
****Jaemin menatap sendu wanita diseberang ruangan. Irisnya bergetar, hatinya terus menjerit.
Wanita itu terduduk diatas kursi dengan baju putih panjang dan tali hitam yang mengikat tubuhnya. Mematasi setiap gerakannya.
Kakinya terikat dikaki kursi. Begitupun dengan tangan dan tubuhnya.
Dia terus meronta untuk dilepaskan. Jaemin tau pasti, tali-tali itu akan menggores kulit seputih susu milik wanita ini.
Jaemin terus menatapnya hingga salah satu perawat menghampiri sang wanita dengan sebuah suntuk di tangannya.
Perawat itu menyuntikkan obat penenang pada wanita yang ia cintai. Jangan tanyakan betapa hancurnya Jaemin sekarang.
Selama satu tahun ini hati dan pikirannya harus menerima kenyataan bahwa wanita yang ia cintai menderita dihadapannya.
Perlahan wanita itu sedikit tenang, energi yang digunakan untuk meronta mulai pudar. Tubuhnya melemas. Kesadarannya sedikit menghilang.
Jaemin melangkahkan kakinya kearah sang wanita. Tangannya mengelus surai panjang itu.
Sebuah senyum terukir disana, bukan senyum bahagia. Tapi senyum kehancuran.
Setelah dirasa wanita ini benar-benar tenang, tangannya terulur kebawah. Melepaskan tali yang mengikat kaki sang wanita.
Wanita itu belum sepenuhnya kehilangan kesadarannya hanya mampu menatap sendu pria yang sekarang tengah melepas semua tali yang mengikat tubuhnya.
Selesai dengan semua tali itu, Jaemin berdiri. Dia mulai menggendong sang (y/n), membawanya menuju kasur berukuran besar didekatnya.
"Jaem,"
Wanita ini memanggil dengan nada suara lembut. Dengan iris sendunya wanita ini menatap lekat laki-laki yang menggendongnya.
Iris Jaemin bergetar, suara dan nada ini adalah nada yang sering ia dengar 12 tahun yang lalu. Tepat saat mereka berada di bangku SMA.
"Maaf,"
Kalimat ini keluar begitu saja dari mulut (y/n).
Jaemin tertegun, tubuhnya ia condongkan, meletakkan wanita ini ke atas kasur dengan hati--hati. Seolah-olah ia adalah barang yang begitu berharga tetapi juga begitu rapuh.
Jaemin mendudukkan dirinya disisi lain ranjang. Mengelus surai sang wanita.
"Aku yang seharusnya minta maaf, tidurlah. Aku akan selalu disampingmu."
Tbc
Jangan kemana-mana Jaem, jangan kayak Jeno ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope!! Jaemin x You
FanfictionJaemin selalu berdoa agak (y/n) kembali, sementara (Y/n) selalu berdoa agar Jeno kembali. ini hanya hayalan singkat, tak banyak kalimat didalamnya. tapi semoga menghibur warning : typo dan sebagainya.