Masih Ada yang tunggu?
Aq balik lagiiiii hewhewww. Langsung aja deh.
💖💖💖💖💖
1 bulan sudah setelah Gavin kecelakaannya, hari ini ia benar benar sudah pulih. Tapi Arvin, salah satu kerabatnya. sekaligus polisi yang mengusut kecelakaannya sama sekali tidak menemukan titik terang. Dengan berat hari kasus ini ditutup. Sebenarnya bisa saja kasusnya langsung ia tutup, namun anehnya saat kecelakaan beruntut tersebut tidak ada yang lebih parah dari Gavin dan kendaraan didepan atau disampingnya seolah sudah mengetahui akan terjadi kecelakaan itu. Juga ada saat mobil yang menabraknya itu melintas melewati Gavin ia seperti melihat seseorang yang dikenal. Cctv dijalanpun pada saat itu tidak menyala seolah ada seseorang yang meretas.
🐭🐭🐭🐭🐭
Davira keluar dari kelasnya dengan langkah gontai. Ia berjalan tanpa arah. Ia sangat terkejut dan sangat kecewa. Hari ini hasil ujian tengah semesternya keluar, biasanya ia yang akan paling semangat melihatnya. Nilai nilainya mendadak turun. tidak terlalu drastis, hanya saja poin yang berkurang cukup banyak dari biasanya. Padahal malamnya ia sudah belajar cukup banyak, dan soal pun tidak terlalu rumit.Davira berjalan gontai menuju rooftop untuk menenangkan pikirannya. Tidak masalah baginya saat ini untuk tidak mengikuti satu pelajaran. Teman temannya pasti mencarinya. batin Davira
"Ehemmm" gumam seseorang membuyarkan lamunan Davira. Davira tidak menoleh sama sekali. Ia malah mengambil airpodnya untuk mendengarkan lagu lagu dan tidak memperdulikan keberadaan lakilaki itu. "Ngga baik siang bolong gini, disini. mana bolos pelajaran. Kalo tiba tiba ada setan lewat, gimana? Bahayakan kalo lo nanti terjun kebawah tiba tiba" lanjutnya. Pergerakan Davira seketika berhenti. "Sadar diri" ucapnya lantang tanpa menoleh sedikitpun.
"Lo ada masalah?" Tanyanya mendekati Davira
"Bukan urusan lo"
"Emang bukan urusan gue sih. Tapi karna lo disini jadi urusan gue" Jawabnya tepat di telinga Davira dengan posisi Davira membelakanginya.
Davira tertegun. Hembusan nafasnya hangat membelai tengkuknya. Entah perasaan apa yang dirasakan. Tidak sedih, tidak juga senang. tetapi detak jantungnya berdetak hebat. Setelah hampir 10 detik termenung, ia hanya menghembuskan nafas kasar.
"Okey. Kalo lo ngga mau cerita sekarang nggapapa. Tapi gue ngga suka liat lo murung gini" Ucapnya sambil membalikan tubuh Davira, sehingga mereka saling berhadapan. Jarak wajah mereka sangat dekat, tatapan mereka bertemu. Seolah mengisyaratkan ada hal yang sama sama mereka butuhkan.
Setelah 5 menit beradu tatap, akhirnya Davira memutuskannya.
"Aksaaaa... Gue butuh bahu lo.. " Satu kalimat itu lolos dari bibirnya, kepalanya langsung jatuh pada bahu laki laki itu.
"Gue ngga tau kalo gue punya riwayat penyakit jantung kalo deket deket sama lo" Gumamnya sambil mengelus puncak kepala Davira
"Hah?" Tanya Davira sambil mendongakan kepalanya
"Idung lo merah raa... Kaya badut" Ucapnya dengan tertama nyaring.
"Nggak lucu!" Umpatnya sambil memukul, "Baju lo basah saa" lanjutnya dengan tertawa yang dibuat. "Sorry"
"Ini ingus ato iler?"
"Sialan!" Umpatnya sambil memukuli dada Aksa. Aksa yang dipukuli malah tertawa tawa. Rasa sakit itu telah hilang terbawa angin. Mereka menikmati momen itu.
Brukkk !
Tanpa sadar karna berjalan mundur sebelah punggung Aksa menghantam tong besar dan kakinya menginjak patahan kaki kursi, sehingga keseimbangannya pun goyah dan mereka terjatuh.
Sisi kening Davira yang terjedug, menghantam dada Aksa. Davira yang jatuh tepat di atas Aksa, terkejut dengan posisi yang awkward hanya diam menatap wajah Aksa dengan tangan di bahunya. Aksa yang sadar lebih dulu langsung mengelus ngelus kepalanya, melihat mata Davira yang menatapnya lekat lekat
"Menikmati huh?"
Davira yang tersadar langsung bangun dan membersihkan roknya.
"Anjir bulu matanya lentik banget" Batin Davira. Pikirannya yang masih melayang karena kejadian beberapa detik yang lalu.
Jangan tanyakan batin Aksa. Jiwa lelakinya tentu saja meronta ronta ketika diserang mendadak, walaupun memang tidak sengaja.
👐👐👐👐👐
Sore ini, selepas puang sekolah Davira, Alea dan keysa akan nonton disalah satu mall terdekat.
Tepat beberapa menit sebelum jam pelajaran terakhir selesai Alea keluar, ia tampak sangat terburu buru."Key.. lea bilang sama lo mau kemana?"
"Ngga dev, dia langsung pergi gitu aja"
"Eh kelas udah sepi gini. cari aja yuu." ucapnya sambil berdiri dan berjalan mendahuluu
"Eh tasnya"
"Gue coba telpon deh"
"..." Tidak ada jawaban dari Alea.
"Toilet yuu kali aja dia disanaSaat mreka berdua keluar kelas, sekolah benar benar sudah sepi. seperti tak berpenghuni. anak anak yang biasnya latihan ektrakulikulernya masing masingpun hanya tinggal beberapa
🐈🐈🐈🐈
Setelah sampai ditoilet tidak ada satupun orang disana. akhirnya mereka pun langsung menuju tempat parkir dan pergi menuju gerbang. untuk menunggu alea, berharap ia blm pulang."Pak! Liat Alea? Dia udah lewat pulang belum ya?"
"Ale Ale? mana neng? kebetulan bapak haus" jawab sibapak satpan
"Azalea pak. yatuhaaannn!!!"
"Oohhh... Sebentar ya bapak mikir dulu"
"Etdah pak tinggal dijawab aja gaperlu pake mikir mikir"
"hehehe"tawanya renyah. "Tadi kayanya udah deh, kalo ngga salah ya takut bapak salah liat juga"
"Masa sih pak. ini loh tasnya masih sama kita"
Davira langsung mengeluarkan handphone dari sakunya dan menghubungi Alea lagi.
Nihil. nomornya tetap tidak bisa dihubungi.
"Apa handphonenya ngga kebawa ya"
"Kemana sii. Yaelahh keburu sore"
"Cek tasnya yuu" Ajak davira pada keysa. "Pak jadi saksi kita yaa" lanjut davira
"Neng berdua mau nikah? Emang orang tuanya ada kemana? ko jadi saya yg disuruh jadi saksi?"
"Lahaulaa bapakk !!!"
"Bukan begitu pak. maksudnya jadi saksi kalo kita buka tasnya bukan ada maksud mau mencuri"
"Ohh gitu. Aman deh"
Saat dibuka, tasnya hanya berisi bukubukunya saja. handphone dan dompetnya sudah tidak ada. kemungkinan memang Alea bawa.
Dengan berat hati akhirnya keysa mengirimi pesan pada Alea untuk langsung kerumahnya, tasnya akan dititipkan pada satpam. karna jika dibawa kerumah Davira, Alea akan terllu jauh untuk mengambilnya.
"Gimana ya syaa.. jadi ga kita? Berdua doang nih?"
"Yaaa nggaapapa sih, Tapi nanti Alea gimana?"
"Iyasih. Apa besok aja yaa?"
"Tapi gue pengen banget nonton tau. mumpung lagi promo juga" Ucapnya diakhiri dengan sedikit tawa.
"Iyasi bener banget, dah lah kita aja berdua. kalo Alea mau nanti langsung susul aja. kalo dia masih ngga bisa dihubungin, besok aja kita ajak bareng lagi"
🐰🐰🐰🐰🐰
Gue si pasti ngerasa diasingkan banget yaaaa... karna biasanya bareng eh malah ditinggal gini. deep gemana getoooo. wqwq
Setelah hampir setahun menghilang dari dunia perwattpad-an. hwhw
makasih yaa semuanya yang sudah baca cerita ogut yang tidak jelas ini hwhwtadinya bakal hiatus, malah mau sampe diunpub. karna bingung banget. Yaaa.. karena so sibuk sekali saya. wqwq
Tapi semoga aja mulai sekarang bakal up rutin. hehehe.
Jangan lupa klik 🌟 yaaaa !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa
Teen FictionSebelum janur kuning melengkung, gue bakal tetep berjuang buat dapetin cinta lo ! kalo udah melengkung. yaudah gue setrika biar lurus, kalo perlu gue catok, gue rebonding sekalian ! ~Aksa Risih nggak sih lo, tiap hari diganggu cowo barbar kayak dia...