PART 4: KEJAHATAN JAVIER

9K 331 6
                                    

“Sekali lagi, aku mau mengucapkan terima kasih sama kamu, Bee. Kalo gak ada kamu, aku gak tahu bakalan terjadi apa sama Senja. Aku gak tahu gimana cara aku balas kebaikan kamu. Sekali lagi, terima kasih Bee.” Ucap Alina sambil menggenggam tangan Beesya.

Saat ini, mereka sedang berada di ruangan Senja menunggu Senja bangun. Senja telah dipindahkan ke ruangannya beberapa saat lalu. Dan sudah sedari tadi, Alina berterima kasih pada Beesya.

“Sudah berapa kali kukatakan tak perlu berterima kasih. Aku akan membantu sebisaku. Lagi pula Senja adalah keponakanku. Jadi, wajar saja jika aku membantu keponakanku sendiri.” Ucap Beesya sambil tersenyum menatap Alina.

Setelah percakapan itu, keheningan melanda mereka. Sky yang telah tertidur membuat suasana semakin sepi. Tak lama kemudian, Beesya bangkit dari duduknya yang membuat Alina ikut berdiri.

“Alina, sudah malam. Aku pamit pulang dulu. Ibu pasti sudah mencemaskanku di rumah.” Ucap Beesya.

“Baiklah, hati-hati di jalan. Titip salam untuk Ibu.” Ucap Alina kemudian mereka berpelukan sesaat.

Sebelum keluar, Beesya menyempatkan untuk mencium kening Senja sebentar.

“Cepatlah sadar, monster kecil. Aunty merindukan suaramu.” Bisik Beesya di telinga Senja.

Kemudian Beesya berjalan ke arah Sky yang tertidur di sofa dan melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan pada Senja.

“Mimpi indah, Sayang. Aunty pulang dulu.” Bisik Beesya.

Beesya kemudian menegakkan tubuhnya dan melihat ke arah Alina yang tersenyum ke arahnya. Setelah memeluk Alina sebentar, Beesya kemudian keluar dari ruangan Senja.
Kini, tinggal Alina sendiri di sana.

Dan karena sudah malam, Alina memutuskan untuk tidur. Tapi sebelum itu, Alina menyelimuti Sky dengan selimut yang ia minta dari suster tadi.

***
Javier sedang mengumpat beberapa anak buahnya. Ia mendapat kabar jika Senja telah mendapatkan donor darah.

Padahal sebelumnya Javier telah bersusah payah untuk menyembunyikan kantong darah yang sesuai dengan Senja. Hal itu ia lakukan agar Senja kehabisan darah. Tapi entah bagaimana caranya, Alina telah mendapatkan donor darah untuk Senja.

“Nyonya Alina mendapatkan darah dari temannya, Nona Beesya.” Ucap salah satu anak buah Javier sambil menunduk.

Javier mengacak rambutnya frustasi. Ini semua di luar rencananya. Ia menginginkan Senja mati bukannya hidup.

“Keluarlah. Akan Saya pikirkan cara untuk melenyapkan mereka lagi.” Ucap Javier.

“Baik, Tuan.” Ucap anak buah Javier sambil menunduk kemudian mereka keluar dati ruangan Javier.

The Beautiful Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang