3

17 4 4
                                    

Tes. Satu tetes air mata bi inah turun

Segera ia usap matanya agar rita tidak melihatnya. Sekar yang mendengar itu pun hanya menatap iba adiknya itu.

"loh hujan ya bi? kok ada air yang jatuh bi?" tanya rita ketika menyadari ada air yang jatuh.

"eh, eng-anu eng-enggak hujan kok sayang" ujar bi inah bohong. Ia tak ingin jika rita tahu bahwa ia sedang menangis. karna rita juga akan ikut menangis. ia sangat menyayangi rita.

Tiiiin

Bunyi klakson mobil orang tua rita. jam 16.20 mereka baru pulang. Pak jo pun segera berlari membuka pagar yang tinggi menjulang bak pagar diistana itu.

Rita, bi inah, dan sekar pun kini beranjak pergi menuju taman belakang.

Betapa teriris nya hati devan ketika anaknya yang satu itu menjadi babu dirumah. Sedangkan mereka tertawa bahagia tanpa beban.

Seketika lamunan devan terhenti ketika mendengar jeritan rita di belakang halamanya.

"aww sakitt" bi inah dan sekar pun segera mengobati tangan rita yang terluka karna terkena gunting saat merapikan tanamannya.

"kenapa dia?" tanya siska kepada bi inah tanpa tau sopan santun. Padahal bi inah lebih tua darinya.

"a-ak anu ta-"

Belum siap Bi inah menjelaskan namun si tukang kompor itu langsung memotong ucapan bi inah.

Ya siapa lagi kalau bukan tata si nenek peot tukang kompor.

" alahh palingan juga pura-pura dia ma, biar kita perhatian sama dia" jawab tata dengan nada tak suka jika mamanya peduli kepada rita

Mama nya hanya ber-oh ria saja tanpa mau tau yang sebenarnya.

Mereka semua kembali menjalankan aktifitasnya masing-masing.

Rita hanya diam saja mendengar ucapan mereka, lebih baik dia bersabar dan ber istighfar. Toh gak ada gunanya juga kan ladenin mereka?

'cepat atau lambat pasti semuanya akan kembali lagi kok ma,pa,bang,kak' tutur rita dalam hati walaupun ia tau itu mungkin akan sulit bahkan mustahil.

"Nah udah selesai ni rita anak bibi yang cantik" ucap bi inah saat dia sudah selesai memperban tangan kiri rita.

"makasih ya bi" rita melihat tangannya dengan sedih.

Tadi pagi Punggung kaki kanan nya di balut hansaplast, sekarang tangan kirinya diperban kain kasa. sungguh malang nasib mu rita.

Kalau gini? Bagaimana aku mau kerjain tugas rumah? Rita berfikir sejenak.

Sekar yang tau apa yang dipikirkan rita pun langsung berucap sambil menyentuh tangan kanan rita,

"dek rita, sebaiknya dek rita istirahat aja dulu. Jangan banyak gerak, biar lukanya cepat sembuh. ntar kalau banyak gerak lukanya lama sembuh"

"ahh enggak kok kak, ini cuman luka biasa. Paling bentar lagi juga sembuh"

mereka bertiga tersenyum mendengar perkataan rita. Dia memang gadis yang sangat kuat.

'Sungguh baik sekali hati mu nak. Sudah cantik, baik, penurut, bisa kerjain pekerjaan rumah juga. Andai aja bibi punya anak laki-laki pasti sudah bibi jodohkan kamu sama anak bibi' bibi tersenyum getir.
----------
18.40

Seperti biasa keluarga itu sudah berkumpul untuk makan malam bersama. Ingat Tidak dengan rita! Tidak. Malam ini devan memilih diam mendengarkan istri dan anaknya berbincang sambil menunggu makanan datang.

Rita,bibi dan sekar tengah mempersiapkan makan malam untuk mereka. Setelah selesai, rita membawa makanan itu dan menaruhnya diatas meja makan tersebut.

Seperti biasa ia selalu menunduk ketika berhadapan dengan mereka.

Mereka makan dimeja makan sambil tertawa bahagia.
Sedangkan rita makan bertiga didapur sambil tertawa karna lelucon bi inah.

"Ihh kakak apaansih" tata cemberut ketika fares dengan usilnya mengambil makanan tata secara diam-diam saat ia asik nonton.

"salah sendiri, kenapa liat ke tv terus" fares menjulurkan lidahnya sambil masang muka tak bersalah.

Saat fares melihat kakinya kebawah (ya iyalah liat kaki kebawah, ga mungkin ke atas:v) dan ia memukul nyamuk yang hinggap di betisnya

'nah dapet' fares bergumam senang saat ia berhasil membunuh nyamuk itu.

Tata pun menjalankan akal liciknya dengan mengambil ayam fares

Bukannya kesal, malahan Fares terkekeh geli melihat tingkah konyol adeknya itu.

"Ihh kamu usil banget ya"
fares mengusap kepala tata.

"blekk. Aku juga bisa kan" tata menjulurkan lidahnya menirukan gaya kakaknya tadi sambil melipat tangan didada.

"ya deh, skor kita seri" ucap fares mengalah

Mereka berempat pun tertawa bersama. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat mereka sedari tadi di balik celah tirai gorden pintu dapur.

Tes.
Buliran itu terjatuh tanpa seizin si pemilik.

'semoga kalian berempat selalu bahagia ya walaupun tanpa rita' gumamnya sambil menghapus air matanya.Dan beranjak pergi ke kamar mandi.




728 kata :v
.
.
.
.
Gimana? pasti kalian Bosen kan sama cerita gue yang absurd ini:v
.
.
.
.
mon maap masih pemula kakak:)
.
.
.
.
jangan lupa voment nya ya!
:")
.
.
.
.
Follow @asmaul.husnaa_

Luka yang membekasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang