Ciko menghilang ditengah perkumpulan ini mencari Letta pasti.
Selalu. Aku ditinggalkan sendirian. Dasar sepupu kurang ajar."Wih... Ceweknya berangkat... Ajinya kagak ada.. Colek dikit boleh kagak?"
Aku menoleh was-was. Cowok tidak jelas tiba-tiba duduk di sampingku.
"Ati-ati bro.. Cowoknya ga dateng.. Monyetnya pada berkeliaran" Dyo menimpali. Matanya memicing mengusir.
Dan dengan patuhnya cowok tidak jelas itu menyingkir dari sampingku. Syukurlah aku masih selamat. Dyo menoleh ke arahku dengan senyum tipisnya.
"Mo minum lagi?" Aku mengangguk.
"Tumben si Aji nggak nempel sama lo?" Ujar Dyo tangannya dengan terampil memotong-motong buah dan memasukkannya ke mesin blender.
"Kenapa dari tadi Aji terus yang ditanyain.. Kesel!"
"Lu berdua kan lagi anget-angetnya dari minggu kemaren.. Apalagi pas awal lu kesini" Dyo meletakkan segelas jus mangga di hadapanku.
Setelah itu matanya terpusat kembali ke kumpulan botol yang ada di rak dan memberikannya pada orang yang sudah meminta sedari tadi.
Mesin blender yang tergeletak di meja Dyo seperti alat bodoh yang kesasar dan jatuh ditempat yang salah. Entah datang darimana itu alat, sepertinya waktu itu aku tidak melihatnya, iya aku keburu ditarik pergi dan diantar pulang oleh Ciko dan Aji.
Hhh. Aku seperti orang bodoh di perkumpulan ini, aku memperhatikan sekeliling, ada beberapa orang yang duduk melingkar di tengah ruang, mereka seperti sedang serius entah membahas apa. Namun beberapa detik kemudian perhatian orang yang berkumpul teralihkan ke arah pintu ruangan, aku yang penasaran ikut-ikutan mengalihkan perhatianku.
Melirik ke kanan, aku melihat Aji yang memasuki ruangan ini. Dia tidak terganggu sama sekali dengan beberapa perhatian yang ditujukan untuknya.
"Woy... Yo.. Thanks ya"
Aji ber tos ria dengan Dyo. Dyo mengangguk menjawab ucapan terima kasih Aji.
Aji menarik kursi dan duduk di sampingku, yang sebenarnya terlalu dekat untuk ukuran duduk manusia normal.
"Lu ngga minum yang aneh-aneh kan?" Aji seperti sengaja menghembuskan nafas hangatnya dileher ku, tangannya menarik pinggang ku mendekat masuk ke dalam kungkungan kedua kakinya.
Aku mengangguk kaku menjawab pertanyaan Aji yang langsung dijawab Aji dengan mengecup pipiku yang seketika saja membuat wajahku memerah. Sial.
"Good girl"
Namun Aji seperti tidak percaya, dia menarik gelas ku dan mencium baunya."Ish... Engga aneh.. Dyo yang bikinin tadi"
Aku menarik kembali minumanku. Enak saja dia mau merebutnya.
"Tenang aja bro.. Udah gua siapin, Lu ngga liat ini blender mentereng di meja gua"
"Hahah thanks.." Aji tertawa bahagia mendengar ucapan Dyo. Aku terkesiap merasakan tangan Aji yang mengelus pinggang ku pelan seketika aku langsung takut ada seseorang yang melihat perbuatan bodoh Aji, melirik ke depan aku memperhatikan reaksi Dyo yang sama sekali tidak memperhatikan tangan Aji, mereka masih mengobrol biasa. Syukurlah.
"Kalo bukan karna disuruh elu, males gua nyolong blender emak gua buat dibawa kesini.. Malu-maluin" Dyo menggerutu.
"Cuman elu yang gua percaya.. Nih buat ganti blender emak Lu"
Aji mengeluarkan sejumlah uang cash di atas meja, lalu menarik tanganku bersiap pergi.
"Ish.. Mo kemana? Aji..." Aku terseok mengikuti langkah besar Aji. Namu belum sampai kami di depan pintu seseorang menghentikan kami dengan perkataannya.
"Mo kemana Lu.. Masih ada balapan ntar"
Aku ikut berhenti bingung, perhatian orang-orang langsung tertuju ke arah kami.
Aji hanya menoleh sebentar dan mengangkat tangannya ke atas tanpa menjawab pertanyaan itu.Aji menautkan tangannya dengan tanganku, dia menarikku keluar dari perkumpulan itu tanpa menolehkan perhatiannya sama sekali.
"Ji... Gua serius! Mau lo atau Ciko yang turun.. Terserah lo, atau cewe baru lo aja yang main sekarang"
Aji berhenti mendadak. Tanganku yang ada dalam genggamannya serasa remuk.
Tuhan, apalagi ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu (Wira Rencaka Aji)
Romance"Aku tau kamu takut.. tapi kamu akan terbiasa" "Aku akan buat kamu terbiasa" Aji. *** Kebebasan yang dinanti, malah membuat Oca mengalami berbagai pengalaman yang sulit untuk dilupakan. Bertemu dengan Aji, sedikit banyak membangkitkan sisi lain yang...