Tiba di rumah, Syabiella langsung mengetuk pintu dan berjalan masuk menuju dapur sebelum memutuskan naik ke kamarnya. Ia membuka kulkas bagian atas mengambil botol dan duduk di meja makan lalu minum dengan sekali tegukan.
"Gimana sekolahnya sayang?" Sapa Nadia sambil meletakkan makanan di meja.
"Biasa aja, Ma!" Jawabnya singkat, padat dan jelas.
"Ya udah ganti baju gih, kita makan bareng!"
Tanpa berkata sedikitpun Syabiella naik ke lantai dua lalu masuk ke kamarnya untuk mandi dan bersiap untuk makan siang bareng Mama dan juga adiknya Syifa. Adik satu-satunya bernama Syifa Andriani Malik yang masih duduk di bangku SMP kelas VII itu selalu membuat Syabiella merasa bahagia. Ayahnya yang seorang pengusaha tidak selalu ada di rumah bahkan di moment penting kadang di lewatkan ayahnya karena urusan bisnis.
Mereka berkumpul di meja makan dan bersiap untuk makan. Keheningan terjadi sesaat, hanya suara sendok terdengar beraturan. Tiba-tiba Syifa bertanya kepada kakaknya.
"Sekolahnya seru ga, kak?"
"Hm" Gumam Syabiella.
"Ada cowok cakep ga?"
"Ga." Ucapnya malas.
"Kok gitu? Cuma kakak aja kali yang gak ngeliat.
"Hm.."
°°°°°
Pagi yang indah namun matahari belum menapakkan sinarnya. Syabiella terbangun dari tidur panjangnya lalu mandi dan bersiap sarapan pagi setelah memakai seragam sekolahnya.
"Pagi sayang." Sapa Nadia dengan senyum ramah di wajahnya dengan sedikit garis halus di bagian bawah mata namun tetap terlihat cantik.
"Pagi kak." Sapa Syifa yang lebih duluan berada di meja makan.
"Pagi." Sapa Syabiella dengan senyum tipis.
"Mobilnya mana Biel, kok kemarin naik taksi online?"
"Bengkel, Ma."
"Ya udah berangkat bareng Syifa aja, nanti di antar sama supir mama" Ucap Nadia.
Setelah Syifa diantar ke sekolah, giliran Syabiella yang di antar.
Syabiella memasuki pekarangan sekolah dan berjalan di koridor. Sepanjang jalan menuju kelasnya banyak pasang mata yang menatap ke arahnya dan bisikan-bisikan para lelaki yang pangling akan kecantikan Syabiella.
"Cantiknya."
"Calon mantu idaman Mama nih."
"Rambutnya bat Rapunzel, meskipun gak panjang banget sih."
Syabiella hanya mengabaikan suara-suara yang di dengar sepanjang jalan menuju kelasnya. Sampai di kelas Ia langsung duduk di samping Vita lalu melepas tas hitam miliknya.
"Selamat pagi, Biel" Sapa Vita dan Febby.
"Pagi" Sahutnya tanpa menoleh kepada sumber suara yang menyapanya.
Bel pertanda masuk berbunyi. Aldo dan Dava masuk dengan buru-buru, tak lama kemudian Bu Dewi, guru matematika yang terkenal killer itu datang dan memasuki kelas.
"Selamat pagi anak-anak"
"Selamat pagi, Bu" Jawab mereka serentak.
"Setelah ibu jelaskan nanti tugasnya di kerja dan kumpul sebelum pulang."
"Ga sekalian besok aja, Bu?" Tawar Aldo dengan senyum sok manisnya.
"Gunakan waktu istirahat untuk menyelesaikan tugas!" Dengan sorot mata tajam menatap Aldo
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Him
RomanceBagaimana jadinya jika cewek dingin seperti salju bisa berubah dengan kehadiran bad boy dalam hidupnya. Marco Devian, terkenal dengan si pembuat onar berhasil meruntuhkan pertahanan Syabiella Rinjani.