Dedicated to Raws Community
Work ini dibuat dalam rangka memeriahkan event RAWS Festival
Dribble - Drabble - Trabble
Reading & Writing Parade
November 2019
Written by: Sulizlovable
Created by: Kelompok 16 - Kikis Mager Demi Prestasi
Photo taken by:...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Trabble 300 kata (hanya isi cerita)
Seorang lelaki mengenakan kaus putih dilapisi kemeja hitam berdiri mematung di depan pintu sebuah rumah berwarna biru. Ia menarik napas panjang lalu mengetuk pintu dengan gerakan pelan.
"Masuk yuk!" ajak Edlyn seraya melebarkan daun pintu.
"Lo apa kabar? Kita udah lama nggak ketemu ya semenjak lulus SMA."
"Gue baik. Iya, maklum udah masuk dunia kerja jadi agak sibuk. Gue seneng, akhirnya keinginan lo tercapai kerja di media." Edlyn tertawa renyah.
"Iya gue bersyukur."
"Dan yang paling gue heran, kenapa lo mau mewawancarai gue?" Matanya memicing dan Vion hanya tersenyum simpul kepadanya. "Okelah mending kita mulai aja, mau tanya apa dulu?" Edlyn mulai ke topik utama.
"Cinta."
"Cinta?"
"Bukannya lo pegang berita teknologi ya?"
"Iya, tapi ini buat artikel lifestyle aja," jawab Vion meyakinkan Edlyn.
"Tapi kayaknya lo salah deh kalau harus nanya gue," ujar Edlyn ragu.
"Nggak kok, lo 'kan seorang penulis. Gue mau tahu aja pandangan cinta dari seorang penulis itu seperti apa dalam menggambarkan isi hatinya." Vion mencoba menjelaskan niatnya.
"Oke."
"Menurut lo, gimana rasanya first love?"
"First love, seperti yang orang bilang. Cinta pertama itu sulit dilupakan, dan gue rasa mereka benar. Cinta pertama yang gue rasakan itu indah banget. Seperti anak kecil yang baru pertama kali bisa jalan, meskipun jalannya masih tertatih-tatih tapi mereka menikmati. Sama kayak cinta pertama, indah saat dirasakan namun ada kalanya jatuh saat berjalan. Itu semua merupakan proses, setiap orang yang merasakan jatuh cinta harus siap dengan rasanya patah hati."
"Apa cinta pertama lo istimewa?"
"Menurut gue, setiap orang punya kisah cinta pertama yang istimewa di hidupnya. Kendati kisah cinta gue nggak pernah berhasil, gue tetap bersyukur pernah merasakan jatuh cinta. Karena sebelum patah hati, gue udah merasakan indahnya jatuh cinta." Edlyn tertawa kecil. "Lo sendiri gimana, siapa first love lo?" Edlyn balik bertanya pada Vion.
