[✔️] Happy Ending [Jaegyu]

Eunwoo Side

Dia,
Tuan muda yang terkurung ditengah paviliun tersembunyi dalam labirin yang rumit. Menghabiskan waktunya dalam sebuah sangkar yang menyesakkan. Namun, selalu berusaha baik -baik saja dan berbicara tentang mimpi -mimpi sederhananya seperti, bisa pergi kekebun binatang bersama keluarganya lengkap. Menghabiskan waktu seharian bersama dengan keluarganya, melakukan banyak hal menyenangkan dan mengukir kenangan yang indah. Hanya permintaan sederhana yang untuk terwujud pun akan berujung sangat mustahil. Ia tahu itu, tetapi tetap tersenyum dan berkata "Tak masalah, itu' kan hanya sebuah harapan saja. Tak terwujud pun tak masalah" namun, pandangannya tak dapat berbohong. Ia terlihat sendu dan begitu ingin harapannya terwujud. Akan tetapi, sekali lagi tak ada yang menggubris keinginannya. Yang terkurung akan selamanya terkurung dan terbelenggu didalam sana. Itulah perkataan menyesakkan yang kudengar pada malam penuh tragedi itu. Tuan mudaku yang malang, tuan mudaku yang begitu polos.

Semua bermula pada musim panas beberapa tahun yang lalu. Beberapa pelayan bergunjing disepanjang koridor rumah utama. Berbisik sambil bergossip dan yang dapat kutangkap dari gunjingan mereka adalah Nyonya besar telah berpulang kepangkuan -Nya, hal lainnya yang mereka katakan adalah akan ada pelayan yang menetap dipaviliun labirin jauh dari mansion ini untuk menemani tuan muda bungsu dari keluarga Kim ini.

Pantas saja suasana hari ini terlihat berkabung. Namun, yang hanya tampak dalam pelaksanaan pemberkatan terakhir dari Nyonya besar hanyalah keluarga utama berserta kedua anak kembarnya. Tak ada tuan muda bungsu, bahkan hingga pemberkatan terakhir ibunya, ia tetap saja tak diijinkan untuk menghadirinya. Bukankah itu terlalu tak adil?

"Apakah dia baik-baik saja?

Kupikir sekarang tuan muda tengah meringkuk disebuah ruangan sunyi sambil menangis" lirihku saat ini berdiri tak jauh dari pigura terakhir Nyonya besar.

Ruangan ini begitu kelam dan menyesakkan. Dan kini aku tengah bersama sang penguasa dari mansion ini. Tak lama dari selesainya pemberkatan terakhir Nyonya besar,sang kepala keluarga Kim memerintahkanku untuk menemuinnya. Dari guratan wajahnya yang terlihat dingin dan tegas tak terbantahkan, pasti ada hal serius yang ingin disampaikan nya.

"Eunwoo," panggilnya dengan suara beratnya yang begitu khas yang sontak saja menyadarkanku dari lamunan ini. Dengan segala rasa hormat aku mendongkakan kepala ini. "Iya tuan besar? Ada yang anda perlukan dari saya?"

"Mulai sekarang, menetaplah di paviliun labirin bersama Mingyu. Kau bertanggung jawab penuh atas keperluan Mingyu dan selalu awasi dia. Dan laporkan segalanya padaku dan pastikan dia tak membuat kekacauan" ujarnya penuh kemutlakan.

Memangnya apa yang bisa dilakukan oleh omega yang tak berdaya seperti tuan muda. Hanyalah omega yang terkurung dalam paviliun tanpa tahu menahu tentang dunia luar apa yang bisa diperbuatnya? Kenapa semua orang memperlakukan nya seperti tahanan yang menyeramkan? Kesalahan apa yang diperbuatnya dimasa lalu?

"Baik, tuan besar"

"Berkemaslah dan pergilah ke tempat itu" setelahnya aku memutuskan mengundurkan diri. Dan mempersiapkan segala keperluanku nanti disana.

Musim panas, tepat diusiaku yang menginjak 15 tahun. Aku, Cha Eunwoo telah mengabdikan hidup ini untuk tuan muda bungsu Kim Mingyu.

Jika kalian pikir pertemuan pertama kami akan berawal dengan dramatis, semua itu hanya angan saja. Nyatanya, saat tiba di depan pintu utama paviliun itu, nampak seorang pria berkulit sedikit gelap namun, syarat penuh dengan keindahan. Bolah matanya yang berwarna hazel dengan warna rambut sekelam malam. Berdiri tepat dihadapanku, pandangannya yang bersibobrok dengan bolah mataku menyiratkan tatapan getir tak ada rona kehidupan dimatanya. Seolah ia akan tahu cepat atau lambat akan ada orang lain lagi yang akan menemaninya disini entah sampai jangka waktu yang tak ditentukan.