Garisan takdir itu begitu indah terukir.
Kita bertemu, saling mengenal kemudian berpisah.
Selucu itu hidup dipermainkan oleh benang merah yang disebut takdir. Jika kita bertemu lalu berakhir dengan perpisahan, bukankah lebih baik kita tak perlu dipertemukan?
Terkadang aku tak paham kearah mana jalan hidup ini akan membawaku.
Arus kehidupan ini begitu pelik menerpaku hingga aku kehilangan arah.
Hancur dan porak poranda.Tiada mimpi yang berakhir dengan menyedihkan. Hanya orang putus asa yang berpikir demikian, dan aku juga segelintir dari seseorang yang putus asa itu. Konyol, tapi itu kebenarannya, aku terlalu merasa kecil dan tak berdaya dengan segala takdir tuhan yang telah terukir.
Jika kehidupan seseorang bisa ditukar, bisakah aku menukarnya dengan hidup yang biasa-biasa saja. Tidak terlalu menyedihkan, tidak terlalu menyenangkan, hanya biasa -biasa saja. Karena terkadang segala perasaan yang berlebihan juga akan menimbulkan impact yang berlebih. Dan aku benci itu.
"Jaehyun," panggilku dengan senyuman yang tak luntur sedikitpun.
"Kenapa puppy?"
"Saranghae..."
"Kenapa tiba -tiba?" Wajahnya terlihat sangat terkejut namun, sembrurat merah itu tak dapat dibohongi telah memenuhi wajahnya yang rupawan.
"Hanya ingin, ehehe" kurengkuh tubuhnya erat. Menghirup aroma khasnya dalam -dalam. Berusaha mengingat aroma yang memabukkan ini, entah kenapa aku merasa ingin seperti ini terus.
"Pasti ada sesuatu, dan kenapa jadi manja seperti ini sayang?" Jaehyun masih saja keukeuh ingin tahu motifku yang tiba tiba menjadi manja.
"Hanya ingin saja, rindu Jaehyun, sayang Jaehyun, suka , suka sangat suka Jaehyun. Mingyu cinta Jaehyun, hanya Jung Jaehyun" ungkapan cinta ini ingin kuucapkan selalu. Inginkan dia mengetahui perasaan membuncah tak tertahankan. Agar tersampaikan dengan benar dan selalu diingatnya, bahwa Kim Mingyu mencintai Jung Jaehyun dan akan selalu, selamanya seperti itu.
"Nado saranghae my world" kecupan singkat namun, memabukkan hati itu entah mengapa membuatku merasa terlena. Perasaan ini kian membuncah, ingin selalu seperti ini dan jangan berubah, kumohon.
___
Mentari pagi itu sangat hangat, cuaca pagi ini begitu cerah. Dan ditambah pemandangan indah dipagi hari, melihatnya masih terlelap dalam dekapan hangat ini. Semua seolah bagaikan mimpi, mimpi yang sangat panjang. Begitu banyak hal yang terjadi hingga berakhir dengan demikian. Dan kuharap semuanya berakhir disana saja, tak ingin kulanjutkan bunga tidur itu.
Cukup melihatnya terlelap dalam dekapan ini, dan perlahan bolah mata indahnya terbuka menunjukkan netra kelamnya yang begitu menyejukkan hati ini. Sungguh maha karya tuhan yang begitu sempurna.
"Mengagumiku heh?" Decaknya dengan senyuman miring khasnya.
"Selalu, dan akan selalu..."ujarku dengan tatapan memuja.
"Bucin dih"ledeknya namun, menenggelamkan wajahnya pada perpotongan leher ini. Kebiasaan sekali.
"Apapun untukmu tak masalah..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Happy Ending [Jaegyu]
Fantasy[Mini Series] Apa salah nya menjadi seorang omega? Apakah menjadi omega suatu kesalahan yang sangat besar? Dan hanya karena aku adalah omega yang sedikit berbeda aku tak berhak mendapat cinta yang sama? Warn: BxB! Yaoi in your area! CRACKPAIR! DLDR...