1.4 Please don't go

2.2K 264 30
                                    

Italic Eunwoo P.O.V

Tak ada yang berubah, semuanya masih berjalan begitu saja tanpa hambatan atau kekurangan apapun. Ini terlalu menyiksa batinku. Bagaimana seisi mansion besar ini tak ada pun rasa iba dan khawatir akan keadaan Tuan Mingyu. Bahkan terkesan biasa saja, bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi pada tuan mudaku?

Disana ia tengah berjuang hidup, berjuang meraih kebahagiaan nya, paling tidak mereka datang untuk mensupport nya, bukan malah acuh seperti ini. Dan orang itu sama sekali tak pernah datang, ia yang membuat kekacauan ini, ia pula yang menghilang. Apakah ia lari dari tanggung jawab itu dan ikut menjadi acuh seperti yang lainnya? Sungguh jika itu benar, ia sangat keterlaluan.













"Tuan muda, bagaimana harimu?

Apa hari ini tuan Jaehyun membuat anda bahagia?

Rona wajah anda terlihat baik, pasti kau sedang menikmati waktu luangmu dengan tuan Jaehyun,kan?"

Selalu, pertanyaan sama yang tersampaikan namun, tak mendapat jawaban nya. Pertanyaan penuh kekhawatiran, pengobat rasa rindu, syarat akan kesenduan.

Tubuhnya kian meringkih, dan tanda itu perlahan memudar. Apakah ini sebuah pertanda semua akan berakhir? Tak ada yang tau seperti apa kesepakatan sesungguhnya. Jika memang dengan perlahan menghilangnya tanda itu semua kesepakatan antara dirinya dan sang iblis berakhir. Itu sebuah pertanda tuan Mingyu sudah cukup akan kebahagiaannya 'kan?

Lalu apa yang masih ditunggunya?
































"Sayang,

Jungjae sayang, Minkyu? Kalian dimana?" Panggil pria manis itu saat memasuki pelantaran ruang tamu rumah mereka. Seluruh ruangan gelap gulita dan atmospher disekitarnya terasa dingin.

"Kemana semuanya? Bahkan Eunwoo juga tak tampak" Mingyu entah kenapa merasa khawatir tak beralasan. Ia merasa seperti ditinggalkan, merasa sendirian dan terasa menyesakkan. Jujur ia tak menyukai situasi ini. Dimana mereka?! Kini bahkan sangking cemasnya genangan air mata telah memenuhi pelupuk matanya.

Rasa sunyi dan kosong ini menyesakkan rongga dada. Ia sungguh tak menyukai situasi ini. Sendirian dan menyesakkan.

"JAE! MINKYU! EUNWOO! Dimana kalian? Hiks

Kumohon, jangan tinggalkan aku sendirian. Rasanya sangat menyakitkan. Kumohon kalian dimana?" Mingyu tak dapat menahan berat tubuhnya sendiri. Ia jatuh lemas saat tak bisa menemukan siapapun. Rasa takut akan kesepian dan ditinggal itu kian menggerogotinya. Sungguh ini perasaan buruk yang pernah ia rasakan selama ini.

























"Happy birthday to you happy birthday to you, happy birthday happy birthday. Happy birthday my lovely Jung Mingyu~"

Setelah lantunan lagu itu selesai dinyanyikan, sontak saja Mingyu melangkahkan kakinya cepat kearah sosok tersebut. Mengabaikan kue tart yang nyaris saja terjatuh jika tidak segera di raih oleh Eunwoo. Didekap erat tubuh tegap itu, menghirup dalam -dalam aroma sang alpha tepat pada perpotongan lehernya. Mingyu sangat ketakutan, ia sangat takut sosok ini akan menghilang dari kehidupannya.

Sungguh baru membayangkan nya saja ia sudah tak sanggup. Kehilangan Jaehyun adalah hal yang tak pernah terpikirkan dalam benaknya sedikitpun.

"J-jae, ku-kupikir kau menghilang hiks...

Aku pikir kalian meninggalkanku sendiran"

"Rasanya sangat menyakitkan kalian pergi, menghilang dan meninggalkan aku sendirian disini hiks

[✔️] Happy Ending [Jaegyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang