'Bug'
.
.
.
.
.
Aku membuka mataku dengan kepalaku yang entah kenapa sungguh pusing. Aku melihat sekitar dan aku hanya menemukan satu orang. Siapa lagi kalau bukan Rizal. Dia tersenyu...
"Gimana keadaanmu Her?"
"Pusing..", jawabku sambil memijat keningku sendiri.
"Lu kenapa si? tumben lu main voli gak fokus gitu?", tanyanya sambil memberiku air minum.
Aku meminumnya, sambil memikirkan hal tadi. Yang sungguh aku sangat merasa bodoh. Pertama kalinya aku memperlihatkan kemaluanku pada orang lain. Yah walaupun tidak sepenuhnya telanjang. Tapi itu lo, tonjolan kemaluanku sungguh tercetak jelas.
"Malu - maluin", aku menggerutu.
"Hei!! kenapa sih, dari tadi ngalamun. Gak di UKS gak di lapangan. Kesambet apa lu?"
Aku menolehnya dengan tatapan kosong, dan menggelengkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaannya.
"Ya udah ah, Gue mau lanjut main dulu. Lu disini dulu aja. Lain kali jangan ngalamun lagi kalau main voli. Entar kena bola lagi"
Aku hanya mengangguk.
'Tumben dia perhatian' GR banget aku :v
Gabut, malas sekali aku buat tiduran di UKS, mending aku pulang.
Saat aku mau keluar UKS ..
'Bug'
Tiba - tiba tubuhku terpental. Nasib - nasib, tadi kena bola sekarang ditabrak orang.
"Woy!! jalan liat - liat dong!!" ternyata orang yang menabrakku juga terpental. Dia bangkit sambil memarahiku dan ngoceh - ngoceh gak jelas.
"Eh lu emang gila ya!!"
Mendengar kata itu aku langsung memfokuskan mataku ke wajahnya. Hmmm, ternyata benar dia orang yang tadi melihatku saat cuma pake CD. Sungguh nasib buruk hari ini.
"Di sekolah masih sempet aja mesum"
"Aku cuma ganti baju kok", aku langsung menyelanya.
"Ngapain ada sempak di tangan lu hah? Ganti sempak? Kenapa, sempak lu? Basah? Abis coli? atau abis ngewe lu ya? Sempaknya juga sempak cowok, jangan - jangan Homo lu ya?", bentaknya terus menerus sampai tidak memberikanku kesempatan untuk menjelaskannya.
"Eh, ada apa ini?"
"Ini Dan, bocah sekolah tapi attitude kek orang gak ngerti pendidikan"
"Kamu ini apaan si Sal, Bukannya ditolongin juga"
"Sudi, dia yang salah nebrak - nebrak gue"
Aku hanya diam menyaksikan mereka berdua debat. Sungguh aku tak tau mereka berdua siapa, dan apa tujuan mereka di sekolah ini. Hanya saja mereka memakai seragam yang sama.
"Eh kalau gitu kamu juga kaya orang gak ngerti pendidikan dong?"
"Iya - iya", jawabnya sambil menghela nafas.
"Berdiri lu bocah mesum!", dia menyentakku lagi. Sebenarnya aku gak 100% salah dan aku bisa membuat pembelaan pada diriku. Namun saat ini kepalaku masih pusing, ditambah kakiku yang agak keseleo gara - gara ketabrak. Jadinya aku memilih untuk tidak memperkeruh keadaan.
"Kamu gak papa?", orang yang sedari tadi membelaku akhirnya mengulurkan tangannya.
Saat aku mencoba menolehnya, 'WTF' betapa aku terkejutnya dengan sosoknya. Sungguh dari tadi aku tidak memperhatikannya . Wajahnya sungguh tampan, apalagi kumis dan brewok yang tersisa dari bekas cukurnya sungguhmenambah kesan maskulin. Tingginya kira - kira 175 cm. Aku rasa dia juga punya otot tubuh yang terawat. Terlihat dari seragam yang dikenakannya sungguh terasa kekcilan, dan memperlihatkan otot - otot tubuhnya.
"Halo..", dia melambai - lambaikan tangannya di depanku. Seketika aku buyar dengan lamunanku.
"Kau tak apa?", tanyanya sambil tetap menyodorkan tangannya.
"Eh , iya tak apa", aku meraih tangannya dan mecoba berdiri tegak, seketika kakiku terasa sangat nyeri, sampai rasanya aku tak kuat mejaga keseimbangan dan...
.
.
.
.
.
'BRUG'
*****
*maaf ya temen temen, kemarin agak sibuk jadinya up nya agak lama,
*semoga next chapter bisa secepatnya up
*oh iya, maaf atas typo typonya
*salam hangat , selamat membaca
'1 masalah membuat masalah lain'
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama Dan Terakhir
Romance"Tidak bangga, hanya saja saya bahagia" Aku tau semua ini salah, tapi kenapa sama sekali aku tak menyesalinya *Saya buat per part nya sedikit biar gak jenuh, *Berhubung ini cerita akan saya buat dengan alur yang sangat panjang, dan ada beberapa adeg...