Sadar

884 20 1
                                    

Aku mulai sadar, kepalaku pusing sekali, ...

"Ah kau sudah sadar nak, syukurlah"

"Ibuk.." sambil tanganku memegangi kepalaku

"Kepalamu masih sakit ya nak?"tanya ibuku khawatir

" iya buk,"

"Kalau gitu kamu makan dulu ya, ibu suapin abis itu kamu minum obat"

Aku hanya mengangguk

"Oh iya tadi kamu diantar pulang sama gurumu, ibuk khawatir lihat kamu pingsan"

Ah aku lupa apa yang terjadi tadi, apa Pak Ari yang mengantarku, besok aku harus berterimakasih padanya

"Ibu suapin ya?"

Aku mengangguk lagi

"Besok kamu gak usah berangkat sekolh dulu ya ?"

Sebenernya aku senang - senang saja gak masuk sekolah, tapi aku ada tanggungan buat latihan lomba, hadehh

"Hee!! Malah ngalamun..."

"Pokoknya kamu istirahat yang banyak biar kamu cepet sembuh"

"Iya bu, tapi kayaknya besok aku dah bisa berangkat deh,"

"Heh kamu kok ngeyel, berdiri aja paling juga sempoyongan. Paling satu langkah langsung manggil ibu"
Ucapnya dengan ekspresi mencurigakan

Aku hanya memandang aneh ibu, emang aku selebay itu

Ibu berdiri sambil membawa bekas makanku dan membuka pintu kamar

"Pokoknya kamu besok libur dulu, tadi juga gurumu yang memintanya, katanya biar cepet sembuh dan fokus sama lombamu. Ibu mau kedapur dulu"

hemm.. Aneh kenapa pak ari tiba-tiba perhatian gini.

Ahh.. Perasaanku saja..

Aduh kebelet pipis lagi..

Saat langkahan pertama kaki kananku terasa sangat nyeri, aku terjatuh,.. *brakk

"Adoooh sakitt" aku melihat kakiku ternyata lebam
Aku reflek teriak "ibuuuuk"...

Sedikit - sedikit lama - lama jadi bukit

Uwu

Cinta Pertama Dan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang